Ketum Muhammadiyah Nilai Pemerintah Perlu Oposisi untuk Mengkritik
Merdeka.com - Peran partai oposisi dinilai Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir penting dalam pemerintahan. Menurut Haedar, oposisi diperlukan sebagai check and balance bagi pemerintah.
Haedar menerangkan dalam sebuah demokrasi yang sehat diperlukan oposisi. Adanya oposisi ini, disebut Haedar akan menjadi partner kerja bagi pemerintah.
"Pemerintah perlu partner untuk kritik, untuk masukan, untuk kontrol. Sehingga kemudian demokrasi itu berjalan sebagaimana mestinya. Check and balance dalam sistem politik nasional itu tentu harus menjadi penting dalam sistem politik. Di mana partai politik menjadi penyangganya," ucap Haedar di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (24/7).
-
Mengapa oposisi dianggap penting dalam sistem demokrasi? Oposisi juga dianggap penting untuk memperbaiki kesalahan dan mendukung kebijakan yang benar, seperti yang diungkapkan oleh Eep Saifullah Fatah.
-
Siapa saja yang memberikan pandangan tentang peran oposisi? Beberapa ahli politik juga memberikan pandangannya mengenai oposisi, seperti Robert A. Dahl yang menyatakan bahwa oposisi adalah pilar dalam sistem pemerintahan demokratis, dan Ian Shapiro yang melihat eksistensi oposisi sebagai konsekuensi dari partisipasi masyarakat dalam pemerintahan.
-
Bagaimana oposisi membantu memastikan transparansi dalam pemerintahan? Mereka dapat mengajukan pertanyaan yang menantang, meminta penjelasan, serta mengusulkan hak angket untuk menyelidiki kebijakan atau kasus tertentu. Langkah ini penting untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi di lingkungan pemerintahan.
-
Siapa yang berperan penting dalam demokrasi Indonesia? Dalam sistem demokrasi parlementer, partai politik berperan penting. Partai politik merupakan wadah bagi rakyat untuk mengungkapkan aspirasi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa yang menjadi oposisi? Oposisi sendiri adalah lawan kata dari koalisi dalam politik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah oposisi merupakan partai penentang di dewan perwakilan dan sebagainya yang menentang dan mengkritik pendapat atau kebijaksanaan politik golongan yang berkuasa.
Haedar menguraikan bahwa parpol haruslah mau mengambil peran sebagai oposisi. Adanya parpol yang menempatkan diri sebagai oposisi dinilai Haedar akan menjadi penyeimbang.
"Oposisi itu kan check and balance. Itu diperankan oleh partai politik. Nah, monggo, itu kan urusan dan wilayahnya partai politik. Tapi apapun itu, negara demokrasi memerlukan keseimbangan yang disebut check and balance," ungkap Haedar.
Haedar menyampaikan bahwa selain adanya oposisi, diperlukan juga kedewasaan bersikap dari parpol yang berkoalisi dengan pemerintah. Apabila terjadi penyimpangan di pemerintahan, parpol koalisi diminta Haedar untuk berani mengingatkan.
"Bagi partai-partai pendukung pemerintah pun saya yakin meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Sehingga kalau ada kebijakan-kebijakan yang perlu diluruskan, perlu direvisi, perlu disempurnakan itu juga jadi bagian politik partai pendukung," tutur Haedar.
Haedar menilai bahwa parpol koalisi maupun oposisi harus berdiri di atas kepentingan bangsa. Sehingga apabila ada kinerja pemerintah yang dinilai tidak sesuai, maka parpol baik oposisi maupun koalisi harus berani mengingatkan.
"Jangan dari dalam (kebijakan yang dikeluarkan pemerintah di mata parpol koalisi) semua benar tanpa ada kesalahan. Sebaliknya, parpol dari luar (menilai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah) salah tanpa ada benarnya. Jadi saya pikir untuk politik di Indonesia ini praktikanlah politik Pancasila," tutup Haedar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai oposisi dibutuhkan untuk check and balances
Baca SelengkapnyaDua lembaga ini disebut Haedar juga mendapatkan amanat dari masyarakat sebagai penyelenggara Pileg, Pilpres dan Pilkada.
Baca SelengkapnyaPDIP siap menjadi oposisi di luar pemerintahan dan parlemen, untuk menjalankan tugas check and balance. Mereka akan bersikap kritis kepada pemerintah.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengingatkan perlu ada ruang check and balances dalam pemerintahan
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir meminta para pihak yang belum bisa menerima hasil proses Pemilu 2024 untuk menempuh langkah prosedural hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaHaedar Nashir menyinggung persoalan Undang-undang (UU) yang sering tarik ulur hingga adanya UU diputuskan dalam tempo singkat.
Baca SelengkapnyaPKS menegaskan penting adanya pihak yang mengontrol pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKetua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurrahman meyakini program-program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tetap berjalan meskipun PDIP menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) merespons soal PDI Perjuangan yang siap menjadi oposisi.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Muhammadiyah, Haedar Nasir mengajak para peserta Pemilu 2024 untuk mematuhi aturan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh menilai pemerintahan Prabowo-Gibran memerlukan uluran tangan dan dukungan partainya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengingatkan kepada Presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto bahwa pihak yang berada di dalam pemerintahan bisa saja mengganggu.
Baca Selengkapnya