Ketum Muhammadiyah Tak Permasalahkan Menag Fachrul Razi Berlatar Belakang Militer
Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir tidak mempermasalahkan penunjukan Menteri Agama baru yang berlatar belakang militer. Sebab, menurutnya, yang terpenting memiliki pemahaman keagamaan yang baik dan bisa menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya.
"Kami percaya Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi akan menjalankan tugasnya dengan baik," ujarnya di Universitas Muhammadiyah Kudus dilansir Antara, Kamis (24/10).
Dia menilai soal latar belakang bisa bermacam-macam karena pada zaman orde baru juga ada Menteri Agama dari militer yang bernama Alamsjah Ratoe Perwiranegara.
-
Kenapa Ma'ruf Amin yakin Gibran paham tugas Wapres? 'Saya kira Gibran sudah ngerti. Dia kan bekas Wali Kota, sudah punya pengalaman,' kata Ma'ruf Amin di Universitas Diponegoro, Jawa Tengah, Rabu (11/9).
-
Kenapa Wali Kota Medan berharap muktamar membawa kebaikan? “Tentu kita berharap muktamar yang dilaksanakan nantinya membawa kebaikan bagi bangsa Indonesia,“ kata Wali Kota Medan Bobby Nasution.
-
Apa janji Mahfud soal guru ngaji? Calon Wakil Presiden RI nomor urut 3, Moch Mahfud Md berjanji meningkatkan kesejahteraan guru agama, ustaz dan guru ngaji jika terpilih sebagai Wakil Presiden.
-
Bagaimana Raffi Ahmad menjalankan tugasnya sebagai Utusan Khusus? 'Kalau syuting seperti ini, tugas negara tetap prioritas. Raffi tahu kapan harus jadi presenter, kapan bercanda, dan kapan serius,' ungkap Irfan.
-
Bagaimana Gus Miftah menjaga kerukunan beragama? Maka dari itu, Gus Miftah akan berupaya menjaga kondusivitas kerukunan beragama. Dia mencontohkan seperti di Dubai, Uni Emirat Arab bahwa untuk menjaga moderasi beragama sudah dibentuk kementerian.'Mudah-mudahan situasi bangsa ini terbaik-baik saja sehingga tidak ada gangguan soal toleransi dan moderasi,' pungkasnya.
-
Bagaimana Fadil menepati janjinya? Fadil pun menepati janjinya.
Dia mengucapkan selamat kepada Kabinet Indonesia Maju yang telah dilantik Presiden Jokowi. Haedar berharap semoga para menteri dapat menjalankan amanat dengan baik. "Dalam politik dinamikanya banyak, ada yang puas dan tidak puas," ujarnya.
Para menteri diharapkan bekerja secara optimal membawa Indonesia maju sebagai mana nama kabinet. "Kerja optimal itu sesuai dengan bidangnya harus melahirkan hasil yang signifikan di tengah era populisme. Di mana pejabat publik biasanya selalu mengambil pandangan turun ke bawah, kemudian menjadi popularitas," ujarnya.
Sikap ingin populer, kata dia, harus sudah ditinggalkan. Sehingga ketika harus turun ke bawah bertemu masyarakat tidak hanya berjabat tangan, tetapi menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
"Itu yang namanya populisme sejati. Jadi jangan untuk pencitraan," ujarnya.
Dia juga mengingatkan para menteri nantinya akan menjadi sorotan publik. Oleh karena itu. Haedar menyebut para menteri harus punya integritas yang tinggi, baik moral etik maupun profesional.
"Jika sebelum-sebelumnya masih ada satu dua pejabat publik dan daerah tersangkut kasus di KPK, kedepannya jangan ada lagi karena ini wilayah yang akan menjadi teladan," ujarnya.
Keberadaan susunan kabinet baru, kata dia, publik harus ikut membantu mendorong para menteri agar sukses, karena itu jangan dimanjakan dengan pujian berlebihan mengingat menteri baru ada yang masih muda.
"Kami tentu senang ada anak muda yang prestasi. Tetapi jangan dininabobokan dengan pujian-pujian karena ketika diangkat menjadi menteri dan disumpah serta dilantik oleh presiden. Saat itu mereka harus bisa membuktikan bahwa mereka punya tantangan besar," ujarnya.
Dia tidak ingin menteri muda terlalu dipuji berlebihan sehingga dia lupa akan tugas utama, lalu dia nanti masuk pada kesenangan publikasi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ponpes Fauzan adalah salah satu pesantren tertua di Garut yang telah berdiri pada tahun 1894.
Baca SelengkapnyaLalu siapa saja menteri yang bakal ditunjuk oleh Prabowo dalam kabinetnya nanti?
Baca SelengkapnyaMuqit pun bercerita sering pulang kampung dan berbincang dengan masyarakat lapisan bawah.
Baca SelengkapnyaFachrul Razi mendadak jadi sorotan usai mengaku dicopot Jokowi karena menolak membubarkan FPI.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran tidak menyarankan Menhan Prabowo Subianto mundur.
Baca SelengkapnyaMahfud MD memuji sosok Menko Polhukam yang baru Hadi Thahjanto.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, seorang karyawan KAI di Bekasi, Jawa Barat diduga masuk dalam jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaMahfud berjanji akan menjaga netralitas selama menjabat Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan telah banyak intel yang tersebar di berbagai lini, untuk mengawasi para pejabat.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 03 Mahfud MD optimistis bisa optimal meraup suara dari kalangan santri.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menyebut, dalam tahun politik ini banyak menteri yang mencalonkan jadi caleg maupun tim sukses.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya