Ketum PBNU ikut-ikutan kritik kinerja menteri ekonomi Jokowi
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj angkat bicara terkait wacana perombakan Kabinet Kerja dalam pemerintahan Jokowi-JK. Menurut Said Aqil, memang ada beberapa menteri dalam Kabinet Kerja memiliki kinerja cukup lemah sehingga tidak mampu memberikan hasil signifikan pemerintahan.
"Ada beberapa menteri yang lemah, terutama tim ekonomi," kata Said Aqil usai pembukaan Pra-Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) zona Sumatera di Pesantren Al-Kautsar Medan, Minggu (17/5). Seperti dilansir Antara.
Said Aqil mengatakan, ada banyak indikator menunjukkan lemahnya kinerja tim ekonomi dalam Kabinet Kerja, seperti nilai tukar rupiah yang merosot hingga tembus Rp 13 ribu per dolar AS. Kemudian, dengan terus menurunnya daya beli dan bertahan mahalnya harga berbagai bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Siapa yang mengelola Redenominasi Rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
"NU sudah sering menyampaikan rekomendasi (tentang kebijakan ekonomi itu)," ujar dia.
Menurut dia, beberapa rekomendasi dari NU tersebut telah dijalankan pemerintah, seperti penghapusan broker-broker raksasa dalam berbagai kebijakan ekonomi nasional.
"Sekarang sudah dimulai. Seperti Petral di Singapura yang dibubarkan. Gus Dur dulu sempat mau membubarkan, tetapi belum dalam kondisi kuat," kata dia.
Meski demikian, mengenai mengenai reshuffle, pihaknya menyerahkan kewenangan penuh kepada Presiden Joko Widodo yang memiliki hak prerogatif, termasuk jika mengganti kader NU yang ada dalam kabinet. "Itu hak Presiden, terserah presiden, tidak ada upaya kita (untuk melobi)," pungkas dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaDari sisi internal, pelemahan nilai tukar Rupiah dipengaruhi gejolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaTanggapan Menko Airlangga saat Rupiah terus melemah seiring dengan serangan yang dilakukan Iran kepada israel.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.
Baca Selengkapnya