Ketum PBNU: Nasionalisme & Agama Dua Kutub Paling Menguatkan, Jangan Dipertentangkan
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan, bahwa nasionalisme dan agama merupakan dua kutub yang saling menguatkan. Menurutnya, nasionalisme dan agama jangan dipertentangkan.
"Nasionalisme dan agama adalah dua kutub yang paling menguatkan, keduanya jangan dipertentangkan, demikianlah pusaka wasiat dari hadratussyekh Hasyim Asyari yang diamini dan disuarakan ribuan ulama pesantren," ucapnya dalam pembukaan Muktamar NU ke-34 di Lampung, Rabu (22/12).
Said menyebut, bahwa hal tersebut adalah ujian atas sikap tawasuth yang sudah dimengerti NU. Selain itu, ujian moderasi polarisasi dua kutub ekstrem yang memang sudah dirasakan NU sejak awal pendiriannya.
-
Kenapa NU dan Muhammadiyah punya pandangan berbeda? Perbedaan orientasi keagamaan NU dan Muhammadiyah bisa dilacak berdasarkan proses polarisasi pemikiran dan pengalaman pendidikan dua tokoh utama pendiri organisasi tersebut, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari. Keduanya merupakan representasi ulama nusantara yang hidup pada abad ke 19 dan ke 20.
-
Apa perbedaan utama NU dan Muhammadiyah? NU merupakan organisasi yang menganut paham Islam Sunni yang mengikuti tradisi keagamaan yang telah ada sejak masa kolonial. Mereka menghargai dan menghormati tradisi-tradisi keagamaan seperti tahlil, doa arwah, dan ziarah kubur. Di sisi lain, Muhammadiyah memiliki pandangan yang lebih puritan dan lebih menekankan pada ibadah yang benar dan tegas dalam kerangka yang sederhana, dengan menekankan pentingnya pemahaman ajaran agama yang murni.
-
Bagaimana cara NU memperjuangkan umat Islam? Partai ini memperjuangkan kepentingan umat Islam terutama masyarakat Islam yang berada di kelas bawah.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Siapa pendiri NU dan Muhammadiyah? Nahdlatul Ulama (NU) lahir pada 31 Januari 1926 di Surabaya. NU didirikan oleh KH. Hasyim Asy’ari untuk menampung gagasan keagamaan para ulama tradisional sebagai reaksi atas prestasi ideologi gerakan modernisme Islam yang mengusung gagasan purifikasi puritanisme. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 18 November 1912.
"Mereka yang tidak paham sikap NU atas HTI maupun FPI barangkali memang belum mengerti betapa berat amanah moderasi kutub kutub ekstrem di negeri ini," ujarnya.
"Bagi NU dan pesantren menjaga NKRI adalah amanah karena hanya dengan bersetia dengan konstitusi tatanan beragama dapat diselenggarakan," sambung Said.
Menurut Said, tawasuth maupun moderat mustahil tercapai tanpa kemandirian. Kata dia, usia NU yang mencapai hampir se-abad disebabkan karena kemandirian dalam pengertian setia pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai agama.
"Kemandirian dalam pengertian sanggup dalam menyusun agenda agendannya sendiri, kemandirian dalam arti teguh dalam membawa semangat agama dan nasionalisme, dan semangat pluralis kebhinekaan," ungkapnya.
"Kemandirian dalam bidang politik, ekonomi dan budaya, kemandirian dalam arti sanggup bergaul dan berbagi dengan siapa saja sembari menjaga harga diri," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin mengatakan setuju dengan PBNU tidak boleh terlibat politik praktis seperti yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan PKB dan PBNU adalah dua entitas berbeda yang tidak boleh saling intervensi.
Baca SelengkapnyaUlama yang akrab disapa Gus Faris ini menceritakan sejarah lahirnya PKB oleh para kiai NU.
Baca SelengkapnyaWapres meminta PKB dan PBNU seharusnya tidak berkonflik karena telah memiliki tugas yang berbeda.
Baca SelengkapnyaGus Yahya mengakui hubungan PBNU dan PKB memang tidak erat. Alasannya, PBNU menganggap semua kelompok sama.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan seluruh pengurus organisasinya tak boleh mengatasnamakan PBNU jika memberi dukungan politik.
Baca SelengkapnyaYahya menegaskanPKB tidak bisa mengklaim atau menyalahkan apapun hasil keputusan NU. Sebab internal NU dan PKB adalah dua organisasi berbeda.
Baca SelengkapnyaWarga Nahdliyin yang tergabung komunitas Jaringan Nahdliyin Pengawal Khitthah Nahdlatul Ulama (JNPK-NU) prihatin terhadap kisruh PBNU dan PKB.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Jazilul Fawaid heran dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini menjadi berpolitik.
Baca SelengkapnyaCak Imin mempertanyakan ke-NU-an Khofifah karena lebih memilih mendukung Prabowo-Gibran dari pada pasangan AMIN.
Baca SelengkapnyaMubes Alim Ulama NU menyerukan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama sebagai sarana koreksi langkah PBNU hasil Muktamar Lampung.
Baca SelengkapnyaMa’ruf Amin mengingatkan seharusnya kedua lembaga tidak boleh saling intervensi.
Baca Selengkapnya