Ketum PBNU sebut kasus penganiayaan santri karena pengaruh medsos
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj menyebut aksi kekerasan di Pondok Pesantren Rejoso, Kecamatan Peterongan, Jombang, Jawa Timur, Sabtu kemarin (27/2), akibat pengaruh teknologi modern.
Tak hanya itu saja, teknologi yang kini juga mewabah di lingkungan pesantren, ikut mengubah perilaku santri.
"Budaya pesantren tak pernah mengajarkan kekerasan terhadap santri. Kekerasan terjadi, karena santri, saat ini sangat mudah mengakses teknologi dan media sosial," katanya usai mengisi Seminar Nasional Kembali ke Pancasila, yang digelar PWNU Jawa Timur di Surabaya, Selasa (1/3).
-
Kenapa anak mudah kecanduan media sosial? Anak-anak cenderung lebih mudah terjebak dalam kecanduan media sosial karena otak mereka sangat responsif terhadap kenyamanan yang ditimbulkan oleh dopamin.
-
Bagaimana media sosial bisa berdampak negatif? Remaja yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial sering kali mengalami tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terlalu aktif di platform tersebut.
-
Kenapa media sosial bisa mengganggu kesehatan mental remaja? 'Media sosial dapat mengubah cara remaja berteman dan menjalin hubungan, serta memengaruhi kesehatan mental mereka,' ungkap sebuah penelitian.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
-
Apa dampak internet pada otak remaja? Kecanduan internet di kalangan remaja dapat menyebabkan perubahan signifikan pada otak mereka, demikian temuan terbaru dari sebuah studi yang dipublikasikan di Plus Mental Health. Dilansir dari Medical Daily, penelitian ini menunjukkan bahwa remaja yang mengalami kecanduan internet memiliki gangguan signifikan dalam jaringan otak yang kritis, memengaruhi kemampuan pengambilan keputusan, perhatian, ingatan, koordinasi, dan kesehatan mental.
-
Bagaimana cara internet memengaruhi otak remaja? Penelitian ini mengulas 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 partisipan untuk mengkaji perubahan dalam konektivitas antara jaringan otak terkait kecanduan internet. Partisipan penelitian berusia antara 10 hingga 19 tahun dan didiagnosis dengan kecanduan internet antara tahun 2013 dan 2023. Hasil ulasan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan signifikan pada daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang tidak mengalami kecanduan internet.
Dia melanjutkan, akibat seringnya mengakses media sosial di lingkungan pesantren, akhirnya mengubah perilaku para santri.
"Banyak santri yang berprilaku menyimpang hingga berbuat kriminal karena keseringan mengakses teknologi dan media sosial. Jika sudah mengarah ke kriminal, maka ranahnya masuk ke kepolisian," katanya.
Seperti diketahui, salah satu santri di Ponpes Rejoso, Jombang, AMY (15), asal Kencong, Jember, meninggal usai dianiaya belasan rekannya sesama santri.
Saat ini, pihak kepolisian di Jombang, resmi menetapkan 12 santri sebagai pelaku pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Mereka dijerat Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35/2014, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Sementara informasi dari pihak kepolisian, ke 12 pelaku ini rata-rata masih berusia antara 14 hingga 18 tahun. Mereka berasal dari berbagai daerah. Ada yang berasal dari Tuban, Lamongan, Pasuruan, Bondowoso, Sampang, Sumenep dan ana juga yang berasal dari Kalimantan.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol R Prabowo Argo Yuwono, yang dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.
"Masih kita tindak lanjuti. Kita juga masih melakukan pendalaman. Semuanya sudah ditetapkan sebagai tersangka," terang Argo di Mapolda Jawa Timur.
Selain menetapkan ke 12 santri ini sebagai tersangka, pihak kepolisian juga mengamankan beberapa barang bukti seperti ikat pinggang yang dikalungkan di leher korban dan barbel, yang digunakan menindih tubuh korban.
"Kita akan kawal terus. Yang pasti, Polda Jatim akan mem-backup Polres Jombang secara penuh untuk menuntaskan kasus ini," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Baca SelengkapnyaAlumni bernama Adi Maulana ini menceritakan pengalamannya enam tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya berencana merehabilitasi mental kepada para santri yang menyaksikan kasus penganiayaan.
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaKetua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaSeorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap para pelaku.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menyampaikan vonis 15 tahun kepada kedua terdakwa, sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Baca Selengkapnya