Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketum PBNU sebut kasus penganiayaan santri karena pengaruh medsos

Ketum PBNU sebut kasus penganiayaan santri karena pengaruh medsos Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraj menyebut aksi kekerasan di Pondok Pesantren Rejoso, Kecamatan Peterongan, Jombang, Jawa Timur, Sabtu kemarin (27/2), akibat pengaruh teknologi modern.

Tak hanya itu saja, teknologi yang kini juga mewabah di lingkungan pesantren, ikut mengubah perilaku santri.

"Budaya pesantren tak pernah mengajarkan kekerasan terhadap santri. Kekerasan terjadi, karena santri, saat ini sangat mudah mengakses teknologi dan media sosial," katanya usai mengisi Seminar Nasional Kembali ke Pancasila, yang digelar PWNU Jawa Timur di Surabaya, Selasa (1/3).

Orang lain juga bertanya?

Dia melanjutkan, akibat seringnya mengakses media sosial di lingkungan pesantren, akhirnya mengubah perilaku para santri.

"Banyak santri yang berprilaku menyimpang hingga berbuat kriminal karena keseringan mengakses teknologi dan media sosial. Jika sudah mengarah ke kriminal, maka ranahnya masuk ke kepolisian," katanya.

Seperti diketahui, salah satu santri di Ponpes Rejoso, Jombang, AMY (15), asal Kencong, Jember, meninggal usai dianiaya belasan rekannya sesama santri.

Saat ini, pihak kepolisian di Jombang, resmi menetapkan 12 santri sebagai pelaku pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Mereka dijerat Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35/2014, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Sementara informasi dari pihak kepolisian, ke 12 pelaku ini rata-rata masih berusia antara 14 hingga 18 tahun. Mereka berasal dari berbagai daerah. Ada yang berasal dari Tuban, Lamongan, Pasuruan, Bondowoso, Sampang, Sumenep dan ana juga yang berasal dari Kalimantan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol R Prabowo Argo Yuwono, yang dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut.

"Masih kita tindak lanjuti. Kita juga masih melakukan pendalaman. Semuanya sudah ditetapkan sebagai tersangka," terang Argo di Mapolda Jawa Timur.

Selain menetapkan ke 12 santri ini sebagai tersangka, pihak kepolisian juga mengamankan beberapa barang bukti seperti ikat pinggang yang dikalungkan di leher korban dan barbel, yang digunakan menindih tubuh korban.

"Kita akan kawal terus. Yang pasti, Polda Jatim akan mem-backup Polres Jombang secara penuh untuk menuntaskan kasus ini," tegasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Marak Kasus Perundungan di Pesantren, Ini Langkah Menteri PPA
Marak Kasus Perundungan di Pesantren, Ini Langkah Menteri PPA

Kasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.

Baca Selengkapnya
Pengakuan Alumni: Pondok Pesantren Kerap Menutupi Kasus Kekerasan
Pengakuan Alumni: Pondok Pesantren Kerap Menutupi Kasus Kekerasan

Alumni bernama Adi Maulana ini menceritakan pengalamannya enam tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin.

Baca Selengkapnya
Rehabilitasi Mental Santri Ponpes Al-Hanifiyyah Kediri Lihat Penganiayaan Maut Terhambat, Ini Penyebabnya
Rehabilitasi Mental Santri Ponpes Al-Hanifiyyah Kediri Lihat Penganiayaan Maut Terhambat, Ini Penyebabnya

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya berencana merehabilitasi mental kepada para santri yang menyaksikan kasus penganiayaan.

Baca Selengkapnya
Pimpinan Ponpes Kawin Paksa Santriwati di Bawah Umur, Begini Kata Mantan Ketum PBNU
Pimpinan Ponpes Kawin Paksa Santriwati di Bawah Umur, Begini Kata Mantan Ketum PBNU

Tindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.

Baca Selengkapnya
Ramai #SantriMenolakPolisi di Medsos, PBNU: Kapolri Takdzim ke Kiai, Tak Mungkin Musuhi Santri
Ramai #SantriMenolakPolisi di Medsos, PBNU: Kapolri Takdzim ke Kiai, Tak Mungkin Musuhi Santri

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Sering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan

Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab
Viral Anak Dikeroyok, Dipukuli Hingga Diinjak-injak Diduga di Pesantren, Pelaku Benar-Benar Biadab

Mirisnya, sosok tersebut bahkan diinjak hingga dipukul.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap 4 Pelaku Penganiayaan Santri di Kediri Hingga Tewas, Ini Motifnya
Polisi Tangkap 4 Pelaku Penganiayaan Santri di Kediri Hingga Tewas, Ini Motifnya

Di sisi lain, pihak ponpes membantah korban tewas karena dianiaya

Baca Selengkapnya
Polisi Tetapkan Pimpinan Ponpes di Karanganyar Tersangka Kasus Pencabulan, Enam Santri Jadi Korban
Polisi Tetapkan Pimpinan Ponpes di Karanganyar Tersangka Kasus Pencabulan, Enam Santri Jadi Korban

Dari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.

Baca Selengkapnya
Santri di Pekalongan Dianiaya Belasan Senior, Korban Disiksa dalam Ruangan
Santri di Pekalongan Dianiaya Belasan Senior, Korban Disiksa dalam Ruangan

Polisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap para pelaku.

Baca Selengkapnya
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!
Hentikan Kekerasan, Intoleransi Hingga Perundungan di Dunia Pendidikan!

Selain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.

Baca Selengkapnya
Dua Pelaku Penganiayaan Santri di Kediri hingga Tewas Divonis 15 Tahun Penjara
Dua Pelaku Penganiayaan Santri di Kediri hingga Tewas Divonis 15 Tahun Penjara

Majelis hakim menyampaikan vonis 15 tahun kepada kedua terdakwa, sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Baca Selengkapnya