Ketum PGRI: Siswi SMP 147 Ciracas Bunuh Diri Karena Masalah Keluarga
Merdeka.com - Penyebab SN, Siswi SMP 147 Ciracas bunuh diri dengan cara lompat dari lantai empat sekolah masih menjadi misteri. Polisi tengah memanggil sejumlah pihak untuk dimintai keterangan.
Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi ikut prihatin dengan kasus itu. Dia pun mengaku telah mengikuti kasus tersebut. Menurut dia, persoalan keluarga diduga menjadi motif SN bunuh diri.
"Kami melakukan penelusuran, jadi kami tidak ingin ada framing-framingan lah ya, jadi ada problem lain, bahwa anak ini jam 16.00 WIB sore waktu itu ada permasalahan di keluarga," kata Unifah di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (22/1).
-
Kenapa remaja itu bunuh diri? 'Aku jg ingin bahagia dan memiliki kehidupan normal'. 'DUNIA INI INDAH, TAPI TIDAK DENGAN DUNIAKU'. 'Im gagal'.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Di mana lokasi kejadian bunuh diri? Motif satu keluarga bunuh diri sebuah Apartemen kawasan Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara, masih misterius.
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Kenapa siswa SMP itu mau bunuh diri? 'Korban juga pernah saat istirahat solat Jumat, yang muslim melaksanakan solat Jumat dan korban dikarenakan agama Hindu istirahat di kelas, pernah terlibat adu omongan dengan teman korban atas nama A yang seakan-akan membuat korban disalahkan karena melarang solat Jumat,' jelasnya. 'Akibat kejadian tersebut korban merasa dijauhi oleh teman korban, dan permasalahan ini tidak pernah di ceritakan ke guru BP atau guru lain dan akhirnya yang mendasari korban melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,' tambahnya.
-
Dimana kejadian bunuh diri terjadi? Polisi juga menyelidiki motif kasus empat orang yang ditemukan tewas diduga bunuh diri terjun dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Sabtu (9/3/2024) sore.
"Jadi dia enggak mau pulang, sehingga kita semua memiliki kewajiban moral agar tidak boleh ada perundungan," ujar dia.
Yang jelas, kata Unifah, apapun perundungan atas nama fisik dan lainnya tidak boleh terjadi. PGRI akan terus bersama dengan pihak terkait untuk melakukan sosialisasi, pendidikan, agar sekolah ramah anak terjamin.
"Kalau ada case-case kami mohon itu tidak menjadi sesuatu yang general, tetapi bahwa ini adalah problem penting yang harus diselesaikan," pungkas Unifah.
Untuk diketahui, siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 147 Jakarta meninggal dunia setelah lompat dari lantai empat gedung sekolahnya.
merdeka.com mencoba menggali dugaan perundungan itu yang menjadi motif SN melompat dari lantai 4 dengan mendatangi SMPN 147 yang berada di Jalan Jambore, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Saat upaya meminta konfirmasi dilakukan, awalnya dijanjikan dapat wawancara Kepala Sekolah SMPN 147 Narsun. Namun tiba-tiba dibatalkan dengan alasan dipanggil kepolisian.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana dan Humas SMPN 147 Misnetty yang ditemui meminta media tidak memojokkan sekolah dalam peristiwa ini.
"Mas, kita ini sudah serahkan ke pihak kepolisian ya, satu pintu dan semua sudah dijelaskan sama kepolisian. Jadi tolong jangan sampai anak-anak didik kita jadi semakin trauma akan hal ini," katanya di lokasi, Selasa (21/1).
Polisi pun belum mau mengungkap detil pengusutan kasus tersebut. Keluarga SN juga ogah diwawancarai media.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Disebut-sebut, korban pribadi yang menutup diri atau inrovert.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaKubu dr Aulia meminya penyelidikan kasus yang tengah dilakukan polda Jateng harus terus dikawal.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca SelengkapnyaAksi nekat remaja putri itu pun membuat warga dan penumpang yang berada di stasiun histeris.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, ARL yang merupakan peserta didik PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di RSUP Dr Kariadi Semarang bunuh diri akibat dibully senior.
Baca SelengkapnyaDeretan perundungan ini diduga menyebabkan mahasiswi PPDS Undip di RS Dr. Kariadi Semarang, dr Aulia Risma Lestari bunuh diri pada Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putri inisial MU (15) nekat lompat dari lantai 3 rusunawa
Baca SelengkapnyaSelain dugaan perundungan, dr Aulia Risma juga pernah melaporkan beban kerja ke Undip namun tak direspons.
Baca Selengkapnya