Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keuskupan Agung Jakarta: Terorisme menodai makna jihad

Keuskupan Agung Jakarta: Terorisme menodai makna jihad Uskup KAJ Ignatius Suharyo konpers soal teror bom Surabaya. ©Liputan6.com/nandaperdanaputra

Merdeka.com - Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menyatakan sikap atas serangkaian pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo. KAJ mengutuk keras berbagai tindakan terorisme atas dasar latar belakang apapun. Terlebih, kelompok tertentu mengatasnamakan tindakan itu sebagai jihad yang pada dasarnya justru menodai makna suci jihad.

"Maka negara tidak boleh kalah oleh ulah segelintir orang yang mengatasnamakan jihad, tetapi justru merusak dan menodai makna jihad yang sesungguhnya yaitu menegakkan amar maruf nahi mungkar. Bukan dengan menebar teror, membunuh, dan menggunakan kekerasan," tutur Uskup KAJ Ignatius Suharyo saat konferensi pers di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (14/5).

Menurut Ignatius, terorisme hanya menebarkan rasa benci dan tidak segan mengkafirkan golongan lain di luar keyakinan mereka. Padahal, pola tersebut bertentangan dengan ajaran agama.

Untuk itu, KAJ mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dan aparat keamanan mengusut secara cepat dan tuntas berbagai motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.

"Gerakan terorisme sudah semakin merajalela. Maka diperlukan penanganan khusus dan ekstra lebih intensif dari berbagai pihak, utamanya negara melalui keamanan. Negara wajib hadir untuk menjamin keamanan hidup setiap warganya," jelas dia.

KAJ turut mengucapkan rasa belasungkawa mendalam kepada seluruh keluarga korban atas musibah yang dialami. Seluruh warga Indonesia diajak untuk bersatu dan menahan diri dari segala bentuk provokasi.

"Terus galang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. Jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus radikalisme dan terorisme segera melaporkan ke aparat keamanan," beber Ignatius.

Masyarakat juga seharusnya dapat menahan diri untuk tidak ikut menyebarkan isu, gambar korban, dan berita yang belum terverifikasi kebenaranya terkait aksi terorisme.

"Terakhir, mengimbau semua tokoh politik dan masyarakat agar mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dan tidak memperkeruh suasana dan mengeluarkan statement tendensius yang mencederai perdamaian dan toleransi agama," harap Ignatius.

Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air
Waspadai Kelompok Tebar Narasi Kebencian buat Ciptakan Kegaduhan di Tanah Air

Pentingnya menghormati kebebasan beragama dan tanggung jawab sosial dalam menjaga kehidupan plural di Indonesia

Baca Selengkapnya
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat
Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa Ingin Benturkan Masyarakat

Setiap individu selayaknya bisa menjadi sosok yang menyebarkan kebaikan dan menjaga harmonisasi.

Baca Selengkapnya
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku
Membedah Aturan KUHP Tindak Pidana Terorisme dan Perlunya Kehati-hatian dalam Penanganan Pelaku

Salah satu praktik yang masih ditemui saat ini adalah terorisme yang berbasis ideologi agama dan kekerasan.

Baca Selengkapnya
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi
Jihad Sering Disalahpahami untuk Kepentingan Politik dan Ekonomi

Islamophobia juga bisa disebabkan oleh propaganda media yang bertujuan membuat kerusakan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme
Eks Pentolan Jemaah Islamiyah Bicara Merawat Kebhinekaan & Jaga NKRI dari Terorisme

Kelompok Jemaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri. Apakah ini akhir dari kelompok teror tersebut atau hanya manuver untuk bergerak di bawah tanah?

Baca Selengkapnya