KH Ahmad Dahlan berdakwah dengan rasionalitas
Merdeka.com - "Buat apa kita mengaji, banyak-banyak surah, tapi hanya untuk dihafal," ujar Ahmad Dahlan pada santrinya dalam cuplikan film Sang Pencerah.
Muhamad Darwis atau yang dikenal dengan KH Ahmad Dahlan, seorang santri yang pada usia 15 tahun sudah berangkat ke Makkah. Cara pembelajarannya bukanlah dengan khutbah massal. Dia belajar santri di langgar, metode diskusi bukan sekadar menghapal surah dengan santri yang awalnya hanya segelintir orang.
Dahlan pun dicibir karena meluruskan arah kiblat yang dianggap salah. Bahkan, untuk meluruskan arah kiblat tersebut, Dahlan memberikan argumen dengan menggunakan kompas dan peta di hadapan para kiai.
-
Mengapa KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah? Latar belakang pendirian Muhammadiyah tidak terlepas dari keprihatinan KH Ahmad Dahlan terhadap kondisi umat Islam di Indonesia pada masa itu. Banyak praktik keagamaan yang sudah bercampur dengan adat istiadat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang murni, dan tingkat pendidikan umat Islam pun relatif rendah.
-
Bagaimana Syekh Abdul Muhyi berdakwah? Dahulu, jalur ini digunakan oleh Syekh Abdul Muhyi untuk berdakwah, dan memunaikan ibadah di tanah suci.
-
Kenapa Muhamad Umair Dava meninggal? Belum ada kabar pasti tentang penyebab mati Dava. Tapi katanya sih, Dava meninggal gara-gara asam lambung.
-
Apa yang menjadi tugas utama almarhum? Ya, keluarga Bani Syaibah ini memang menjadi keluarga yang bertanggungjawab untuk membuka, menutup, membersihkan, mencuci, memperbaiki Kiswah (penutup) Ka'bah dan menyambut para pengunjung yang datang.
-
Siapa yang biasa memberikan dakwah? Kegiatan dalam agama Islam tersebut dilakukan oleh mereka yang kemudian disebut dengan pendakwah.
-
Bagaimana Nabi Ulul Azmi berdakwah? Mereka semua memiliki kisah hidup yang penuh dengan cobaan, tantangan, dan pengorbanan dalam berdakwah. Namun, mereka tidak pernah menyerah atau putus asa, melainkan selalu bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT.
Dalam laman Muhammadiyah.or.id, disebutkan untuk membangun upaya dakwah, Dahlan gigih membina angkatan muda untuk bersama-sama melaksanakan upaya dakwah yang sistematis dan kolektif.
Strategi yang dipilihnya untuk mempercepat dan memperluas gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah ialah dengan mendidik para calon pamongpraja (calon pejabat) yang belajar di OSVIA Magelang dan para calon guru yang belajar di Kweekschool Jetis Yogyakarta. Karena ia sendiri diizinkan oleh pemerintah kolonial untuk mengajarkan agama Islam di kedua sekolah tersebut.
Dengan mendidik para calon pamongpraja diharapkan segera memperluas gagasan pembaharuannya. Karena mereka akan menjadi orang yang mempunyai pengaruh luas di tengah masyarakat.
Dia juga mendidik para calon guru untuk mempercepat proses transformasi ide tentang gerakan dakwahnya, karena mereka mempunyai murid yang banyak. Oleh karena itu, Dahlan juga mendirikan sekolah guru yang kemudian dikenal dengan Madrasah Mu'allimin (Kweekschool Muhammadiyah) dan Madrasah Mu'allimat (Kweekschool Putri Muhammadiyah).
Gagasan pembaharuan disebarluaskan oleh Ahmad Dahlan dengan mengadakan tabligh ke berbagai kota. Di dalam kota Yogyakarta, Ahmad Dahlan menganjurkan pada jemaah dan perkumpulan untuk mengadakan pengajian dan menjalankan kepentingan Islam.
Oktober 1922, Ahmad Dahlan memimpin delegasi Muhammadiyah dalam kongres Al-Islam di Cirebon. Kongres ini diselenggarakan oleh Sarikat Islam (SI) guna mencari aksi baru untuk konsolidasi persatuan ummat Islam. Dalam kongres tersebut, Muhammadiyah dan Al-Irsyad, dikabarkan terlibat perdebatan yang tajam dengan kaum Islam ortodoks dari Surabaya dan Kudus. Muhammadiyah dipersalahkan menyerang aliran yang telah mapan dan dianggap membangun mazhab baru di luar mazhab empat yang telah ada.
Menanggapi hal tersebut, Ahmad Dahlan menjawabnya dengan argumentasi. "Muhammadiyah berusaha bercita-cita mengangkat agama Islam dari keadaan terbelakang. Banyak penganut Islam yang menjunjung tinggi tafsir para ulama dari pada Quran dan Hadis. Umat Islam harus kembali kepada Quran dan Hadis. Harus mempelajari langsung dari sumbernya, dan tidak hanya melalui kitab-kitab tafsir," katanya kala itu. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tahun 1912, ia mendirikan Muhammadiyah yang kini menjadi salah satu organisasi Islam terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaSemboyan Bhineka Tunggal Ika jika dipahami dan diamalkan dengan sungguh-sungguh diharapkan mampu menerima orang yang berbeda
Baca SelengkapnyaKepada umat Islam yang belum dapat menunaikan ibadah haji, Mahmudi mengimbau agar senantiasa melaksanakan konsep yakin dan memperbanyak ilmu.
Baca SelengkapnyaCara berdakwah Nabi Muhammad SAW sangat relevan untuk dipelajari dan diikuti hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaBerdakwah adalah proses penyampaian pesan agama yang memerlukan keterampilan dan pendekatan yang tepat agar pesan tersebut dapat diterima dengan baik.
Baca SelengkapnyaIbadah haji merupakan modal sosial untuk melakukan perubahan sosial dan mengajak masyarakat untuk melakukan hal baik.
Baca SelengkapnyaSetelah banyak belajar, Mbah Wahab menjadi salah satu ulama besar yang ikut mendirikan Nahdlatul Ulama.
Baca SelengkapnyaDia lantas mengajak generasi muda benar-benar memahami dan menerapkan nilai-nilai toleransi sesuai dengan Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
Baca SelengkapnyaContoh dakwah singkat dalam Islam berbagai tema yang penting diketahui.
Baca Selengkapnyaulama memiliki peran penting dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan
Baca SelengkapnyaKehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa
Baca SelengkapnyaDakwah singkat yang ada dalilnya dapat menjadi sarana berbagi ilmu dengan sesama.
Baca Selengkapnya