Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KH Saifuddin Zuhri, mantan menteri yang dagang beras di Glodok

KH Saifuddin Zuhri, mantan menteri yang dagang beras di Glodok KH Saifuddin Zuhri. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Tragis jika Indonesia kini dihadapkan dengan banyaknya pejabat yang hidup bermewah-mewahan atau bahkan tak malu mencari sampingan dari korupsi. Dulu di zaman perjuangan, banyak sosok-sosok pejuang dan pejabat yang tidak pernah memikirkan materi untuk pribadi.

Sederet pejabat justru berlomba-lomba memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa. Salah satunya KH Saifuddin Zuhri yang dikenal sebagai pejuang, pemuka agama sekaligus pendidik terkemuka.

Sejak kecil Saifuddin telah diajarkan hidup bersahaja dalam kesederhanaan. Bagaimana tidak, ibunya hanya seorang perajin batik sedang bapaknya seorang petani. Padahal kedua orang tuanya, Muhammad Zuhri dan Siti Saudatun, adalah anak dari pemuka agama yang terkenal di Banyumas, Jawa Tengah.

Orang lain juga bertanya?

Latar belakang kedua orang tuanya juga membuat Saifuddin banyak menerima ilmu agama. Sejak kecil dirinya sudah disuapi pendidikan agama hingga besar. Hingga kemudian di umurnya yang ke-17 tahun, Saifuddin meninggalkan Banyumas dan hijrah ke Solo.

Di Solo dirinya sempat berpindah-pindah sekolah karena mulai aktif di dunia jurnalistik. Dari pengalamannya menulis ini, berbagai artikel, berita dan buku sudah dia terbitkan. Bukan hanya aktif menulis, pemuda dari Gerakan Pemuda Anshor tersebut juga ikut angkat senjata dengan pasukan Hizbulllah bersama Jenderal Sudirman di pertempuran Ambarawa. Negara pun memberikan Tanda Kehormatan Bintang Gerilya kepadanya.

Jabatan di lembaga Islam dan pendidikan hingga jurnalis membuat namanya semakin dikenal orang. Puncaknya, Bung Karno memintanya menjadi Menteri Agama menggantikan KH Wahib Wahab yang mengundurkan diri.

"Penunjukan Saudara sudah saya pikir masak-masak. Telah cukup lama saya pertimbangkan. Sudah lama saya ikuti sepak terjang Saudara sebagai wartawan, politisi, dan pejuang. Saya dekatkan Saudara menjadi anggota DPA. Saya bertambah simpati. Baru-baru ini Saudara saya ajak keliling dunia, dari Jakarta ke Beograd, Washington, lalu Tokyo. Saya semakin mantap memilih Saudara sebagai Menteri Agama," ujar Bung Karno ketika itu.

Di jabatan strategis ini dirinya diuji, suatu kali adik iparnya, Mohammad Zainuddin Dahlan menghadap dan memohon untuk dihajikan dengan biaya dinas (abidin) dari Departemen Agama. Meski sebenarnya lazim menghajikan orang yang potensial apalagi pejuang kemerdekaan, namun Saifuddin menolak permintaan adiknya.

"Sebagai orang yang berjasa dan mengingat kondisi perekonomianmu belum memungkinkan, sudah layak jika Departemen Agama menghajikan. Apalagi kamu pernah berjuang dalam perang kemerdekaan. Tapi ada satu hal yang menyebabkan saya tidak mungkin membantu melalui haji departemen. Karena kamu adikku. Coba kamu orang lain, sudah lama aku hajikan," ujar KH Saifuddin Zuhri kepada iparnya.

Tak hanya itu, selepas menjadi Menteri, Saifuddin tetapa berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara-cara yang halal dan bersahaja. Dikutip dari buku "Karisma Ulama Kehidupan Ringkas 26 Tokoh NU" karangan Saifullah Ma'shum, jika banyak mantan menteri bergelut dalam bisnis yang prestise, justru Saifuddin memilih menjalani profesi sebagai pedagang beras di Glodok.

Sehabis shalat Dhuha, tanpa pengetahuan keluarganya, Saifuddin ke pasar Glodok berdagang beras. Selepas Zuhur, baru dirinya pulang. Kebiasaan menghilang ini dicurigai anak-anak Saifuddin. Sampai akhirnya salah satu anaknya mengelus dada karena ayahnya ketahuan berdagang beras di Pasar Glodok.

(mdk/tts)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Sosok KH Saifudidn Zuhri, Pemimpin Laskar Hisbullah yang Menjadi Menteri Agama Era Presiden Soekarno
Mengenal Sosok KH Saifudidn Zuhri, Pemimpin Laskar Hisbullah yang Menjadi Menteri Agama Era Presiden Soekarno

Ia lahir dari keluarga petani yang taat beragama. Ia kemudian dibesarkan dalam pendidikan pesantren di daerah kelahirannya.

Baca Selengkapnya
Sosok Harun Al-Rasjid Zain, Tokoh Kebanggaan Sumatra Barat yang Jadi Menakertrans di Era Orde Baru
Sosok Harun Al-Rasjid Zain, Tokoh Kebanggaan Sumatra Barat yang Jadi Menakertrans di Era Orde Baru

Tokoh politik sekaligus pejuang Indonesia asal Sumatra Barat ini pernah menjadi gubernur serta menduduki jabatan penting dalam pemerintahan.

Baca Selengkapnya
Pramono Cerita Kedekatan dengan Zainuddin MZ, Kenang Bareng Bangun Bamusi PDIP
Pramono Cerita Kedekatan dengan Zainuddin MZ, Kenang Bareng Bangun Bamusi PDIP

Pramono mengatakan, Zainuddin MZ turut andil dalam mendirikan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) PDI Perjuangan.

Baca Selengkapnya
Mengenal KH Zainul Arifin, Tokoh Pejuang dan Politik Indonesia Keturunan Raja Barus
Mengenal KH Zainul Arifin, Tokoh Pejuang dan Politik Indonesia Keturunan Raja Barus

KH Zainul Arifin, tokoh nasional yang berkutat di bidang politik dari Barus.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok KH Sochari, Ulama Karismatik yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Jalan di Serang
Mengenal Sosok KH Sochari, Ulama Karismatik yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Jalan di Serang

Karena kiprahnya, sosok KH Sochari diabadikan menjadi sebuah jalan di Kota Serang, Banten.

Baca Selengkapnya
Yatim sejak Usia 3 Tahun dan Jadi Petani saat Remaja, Pria Asal Ngawi Ini Ikhtiar Wujudkan Mimpi ke Senayan
Yatim sejak Usia 3 Tahun dan Jadi Petani saat Remaja, Pria Asal Ngawi Ini Ikhtiar Wujudkan Mimpi ke Senayan

Ayahnya meninggal dunia saat ia masih 3 tahun. Keterbatasan ekonomi membuat hidupnya sejak kecil penuh perjuangan. Kini ia tengah berusaha meraih mimpi besarnya

Baca Selengkapnya
Ziarah ke Makam Mbah Dalhar Watucongol, Ganjar Belajar Cara Mencintai Indonesia
Ziarah ke Makam Mbah Dalhar Watucongol, Ganjar Belajar Cara Mencintai Indonesia

Ganjar mengagumi sosok Mbah Dalhar dan para ulama lain yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok Tolchah Hasan Inisiator Pembentukan BAZNAS dan Badan Wakaf Indonesia, Guru Besar yang Merakyat
Sosok Tolchah Hasan Inisiator Pembentukan BAZNAS dan Badan Wakaf Indonesia, Guru Besar yang Merakyat

Ia adalah ulama, tokoh pendidikan, pegiat organisasi, dan juga tokoh pemerintahan

Baca Selengkapnya
24 Juni 1914: Kelahiran Sanusi Hardjadinata, Orang Asli Garut yang Menjabat Gubernur Jawa Barat ke-5
24 Juni 1914: Kelahiran Sanusi Hardjadinata, Orang Asli Garut yang Menjabat Gubernur Jawa Barat ke-5

Raden Hadji Mohamad Sanusi Hardjadinata adalah seorang politisi Indonesia yang memiliki peran besar bagi sejarah kebangsaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sosok KH Zainal Mustafa, Pemimpin Pergerakan Lawan Penjajah di Jawa Barat
Sosok KH Zainal Mustafa, Pemimpin Pergerakan Lawan Penjajah di Jawa Barat

Dalam setiap ceramah dan khotbahnya, ia selalu menentang kebijakan politik Belanda.

Baca Selengkapnya
Mengenang Jasa Teuku Muhammad Hasan, dari Pemerhati Pendidikan hingga Gubernur Pertama di Sumatera
Mengenang Jasa Teuku Muhammad Hasan, dari Pemerhati Pendidikan hingga Gubernur Pertama di Sumatera

Selain berjuang untuk kemerdekaan, beliau juga menaruh perhatian besar terhadap perkembangan di bidang pendidikan dan agama.

Baca Selengkapnya
Keturunan Sultan Banten, Begini Potret Lawas Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI saat Muda
Keturunan Sultan Banten, Begini Potret Lawas Ma’ruf Amin Wakil Presiden RI saat Muda

Wapres Ma'ruf Amin merupakan sosok kelahiran Desa Kresek, Tangerang.

Baca Selengkapnya