Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Khawatir dampak negatif, Komisi I DPR kritik kebijakan bebas visa

Khawatir dampak negatif, Komisi I DPR kritik kebijakan bebas visa Ilustrasi DPR. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyarankan kebijakan bebas visa sebaiknya dibatalkan kerena tidak mempunyai dampak positif terhadap bangsa dan negara. Bahkan bebas visa belum jelas sampai kapan wisatawan berlibur ke Indonesia.

"Bebas visa tanpa batas atau sekian hari apa sampai nenek moyang di sini, jadi lebih banyak mudarat daripada manfaatnya," kata Effendi saat rapat gabungan dengan menteri di Ruang Banggar DPR, Jakarta, Senin (15/2).

Selain itu, menurut dia, Babinkamtibmas tak mampu mengawasi ribuan turis di Indonesia. Bahkan turis tidak bertempat di lokasi yang sama.

"Aspek kunjungan wisatawan mancanegara rasanya tidak setimpal dari dampaknya, kami melihat bukan prioritas peningkatan wisatawan mancanegara dengan pembebasan visa, mereka juga tidak berbudaya holiday (berlibur)," sambung dia.

Sementara dengan amnesti Din Minimi, dia menduga kelompok separatis Aceh ini dibina oleh Badan Intelijen Negara selama Pilkada Serentak. Dia menolak pemberian amnesti Din Minimi karena sudah berbuat kriminal.

"Dia berkonflik eks GAM, Din Minimi jangan-jangan binaan BIN cukup jelang pilkada makanya diberikan amnesti," ujar dia.

Sementara di kesempatan yang sama, anggota komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan pemberian bebas visa bisa membuat wartawan asing masuk ke Papua harus dievaluasi. Karena wartawan Prancis membuat film pelanggaran HAM terjadi di Papua hanya membuka borok, namun tidak sesuai dengan data yang benar.

"Saya ingin menambahi kami menilai izin masuk bebas visa para wartawan asing harus melalui duduk bersama, ini tidak ada, kami sesali. Tidak semua betul wartawan Prancis membuat isu pelanggaran HAM di Papua, pembebasan agen-agen berita batasi apakah itu agen berita atau agen-agen ingin Papua lepas," kata dia.

Lanjut dia, pemerintah harus menangani serius soal Papua Barat ingin merdeka. Sebab, tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) Benny Wenda sudah melakukan roadshow untuk mendapatkan simpati dari negara lain agar mendukung Papua Merdeka.

"Papua puluhan tahun minta merdeka dari negara lain hasilnya nihil, tapi pelanggaran HAM simpatinya banyak, pelanggaran HAM isu seksi, ketika membiarkan wartawan asing masuk ke sini sama saja dibuka borok-borok kita. Kami tidak anti keterbukaan termasuk Papua tapi mekanisme membatasi agen-agen pemberitaan tidak salah mari duduk bersama," tandasnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wacana Kemasan Rokok Polos, Bisa Bikin Gelombang Lanjutan PHK
Wacana Kemasan Rokok Polos, Bisa Bikin Gelombang Lanjutan PHK

Aturan ini dianggap diskriminatif terhadap produk tembakau.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Diterapkan, BPK: Negara Berpotensi Kehilangan PNBP Rp3 T per Tahun
Kebijakan Bebas Visa Kunjungan Diterapkan, BPK: Negara Berpotensi Kehilangan PNBP Rp3 T per Tahun

Hal itu temuan hasil pemeriksaan BPK RI atas Intensifikasi dan Ekstensifikasi PNBP Tahun Anggaran 2020 sampai dengan Semester I 2022 di Kemenkumham

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Industri, Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Buat Pedagang Asongan hingga Petani Rugi
Tak Hanya Industri, Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Buat Pedagang Asongan hingga Petani Rugi

Kebijakan kemasan rokok polos mengabaikan hak-hak hidup masyarakat yang bergantung pada industri tembakau.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain
Pengusaha Khawatir Kebijakan Bali Pungut Rp150.000 ke Turis Asing Ditiru Provinsi Lain

Alasan Pemprov Bali memberlakukan pungutan bagi wisman senilai Rp150.000, lantaran Pemprovnya merasa tidak mendapatkan pemasukan.

Baca Selengkapnya
Susun Aturan Turunan PP Kesehatan, Anggota DPR Minta Pemerintah Libatkan Pemangku Kepentingan
Susun Aturan Turunan PP Kesehatan, Anggota DPR Minta Pemerintah Libatkan Pemangku Kepentingan

Aturan ini telah luput dalam mempertimbangkan aspek tenaga kerja dan cukai yang menyertai produk tembakau dan rokok elektronik.

Baca Selengkapnya
Industri Tembakau Bertahan di Tengah Gempuran Investasi Asing, DPR: Jangan Dianaktirikan dan Ditekan
Industri Tembakau Bertahan di Tengah Gempuran Investasi Asing, DPR: Jangan Dianaktirikan dan Ditekan

Pengaturan sepihak tersebut seakan hanya memandang pengaturan tembakau dari pertimbangan isu kesehatan semata.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya
Bebas Visa Bukan Solusi Tingkatkan Kunjungan Turis Asing ke Indonesia, Ini Alasannya

Sudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.

Baca Selengkapnya
DPR Kritik Kebijakan Kemasan Polos Tanpa Merek untuk Produk Tembakau: Mengancam Anggaran Negara
DPR Kritik Kebijakan Kemasan Polos Tanpa Merek untuk Produk Tembakau: Mengancam Anggaran Negara

Mukhamad Misbakhun, mengkritik wacana kebijakan kemasan polos tanpa merek atau plain packaging bagi produk tembakau.

Baca Selengkapnya
Menimbang Untung Rugi Pungutan Rp150 Ribu untuk Turis di Pulau Dewata
Menimbang Untung Rugi Pungutan Rp150 Ribu untuk Turis di Pulau Dewata

Retribusi tambahan bagi turis asing tidak masalah selama dikelola terbuka dan untuk pemeliharaan pariwisata di Bali.

Baca Selengkapnya
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?
Aturan Pengetatan Produk Tembakau Bisa Buat Negara Rugi, Benarkah?

Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing
Rencana Pemindahan IKN ke Nusantara Tuai Kritik Pedas Peneliti Asing

Sejumlah peneliti asing mengkritik rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya