Khawatir Fenomena Gunung Es, IDI Minta Pemerintah Perluas Screening Corona
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merekomendasikan perluasan screening ke daerah-daerah terkait persebaran virus corona. Sebab, IDI khawatir ada fenomena gunung es di mana baru dua kasus yang sudah terdeteksi.
"Kita mendorong pemerintah melakukan screening karena kita khawatir ada lagi fenomena gunung es dan fenomena ini terjadi dalam penyakit infeksi. Sehingga fenomena itu yang tidak terlihat. Kami rekomendasikan pemerintah melakukan screening diperluas," ujar Ketua IDI Daeng M Faqih di kantor IDI, Menteng, Jakarta, Kamis (5/3).
Daeng menilai tepat langkah Presiden Joko Widodo untuk merenovasi rumah sakit khusus di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Sebab, menurutnya perlu rumah sakit khusus yang jauh dari orang sehat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa Jokowi ingin segera melengkapi dokter spesialis di rumah sakit daerah? 'Tadi Pak Menkes sudah menyampaikan bahwa dokter umum masih kurang 124.000, dokter spesialis masih kurang 29.000. Jumlah yang tidak sedikit. Ini yang harus segera diisi,' kata Jokowi dalam Peresmian Peluncuran Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, Senin (6/5).
-
Mengapa Indonesia masih perlu meningkatkan kualitas layanan kesehatan? Posisi Indonesia yang berada di peringkat 39 masih menunjukkan adanya ruang untuk perbaikan, terutama dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lebih maju seperti Taiwan dan Korea Selatan.
-
Bagaimana Kemenkes ingin memastikan RS tetap memenuhi standar? Syahril bukan bermaksud agar rumah sakit mengurangi tempat tidur. Namun, tetap ikut aturan memenuhi kriteria KRIS demi kenyamanan pasien.'Kita berharap rumah sakit tidak melakukan pengurangan tempat tidur, karena rugi juga dia kalau mengurangi, cuma harus diatur tadi memenuhi KRIS,' ucapnya.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Bagaimana Jokowi jaga kesehatan? Karena aktivitas sebagai Presiden yang terbilang sangat tinggi, Jokowi selalu menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya dengan rutin mengonsumsi jamu. Tri selaku koki andalan Jokowi selalu membuat racikan jamu spesial yang terbuat dari temulawak, kunyit dan jahe. Pantas saja yaa Pak Jokowi selalu tampil prima disetiap kesempatan.
"Ya memang karantina kan begitu dia ditempatkan yang tidak bisa berhubungan dengan orang sehat dan di situ ada mekanisme observasi dan isolasi di rumah sakit. Langkah itu sudah tepat," ujar Daeng.
Namun, Daeng menilai kebutuhan di daerah-daerah perlu ditambah. Terutama alat-alat untuk menscreening corona. Tidak cuma alat, tetapi dia berharap laboratorium hingga rumah sakit rujukan di daerah ditambah.
"Rekomendasi kita juga begitu bukan hanya laboratoriumnya, alat screeningnya alat swabnya, samplenya pengantaran samplenya yang betul, itukan ada standarnya. Dimana RS rujukan ada kasus, kemudian diperiksa di lab, kita kan sudah sarankan ditambah semua," ujar Daeng.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alasannya karena RSUD Kumpulan Pane menjadi tempat tujuan berobat masyarakat di kabupaten/kota sekitar Kota Tebing Tinggi.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan alasan pemerintah membangun rumah sakit (RS) dengan fasilitas seperti hotel bintang lima di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaJokowi meninjau RSUD Baharuddin Kabupaten Muna cek fasilitas kesehatan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi saat peninjauan beraksi menjadi resepsionis yang memanggil pasien.
Baca SelengkapnyaRumah sakit ini memiliki kapasitas 920 tempat tidur dan menjadi hub rumah sakit untuk wilayah Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaJokowi meyakini suasana di Ibu Kota Nusantara yang hijau bisa membuat orang senang.
Baca SelengkapnyaRS Kemenkes Makassar yang dibangun dengan anggaran Rp1,56 triliun menjadi rujukan penyakit kanker, stroke, dan jantung di Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Jokowi, distribusi dokter spesialis di daerah juga tak merata.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat tak perlu repot membawa anak berobat atau program bayi tabung ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, RSUP ini akan fokus menangani masalah jantung dan stroke.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan rumah sakit ini dilengkapi dengan alat kesehatannya juga super modern seperti MRI dan CT Scan.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta pemerintah daerah menyediakan ruangan untuk menyimpan alat kesehatan tersebut.
Baca Selengkapnya