Khawatir longsor, Walhi Aceh minta lubang giok 20 ton ditutup
Merdeka.com - LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh meminta kepada Pemerintah Nagan Raya untuk menutup kembali lubang batu giok 20 ton tersebut yang telah dibelah. Bila tidak, ancaman kerusakan dan konflik satwa akan menghantui kawasan hutan lindung tersebut.
Direktur Walhi Aceh, Muhammad Nur mengatakan, persoalan belah-membelah batu giok 20 ton yang berada di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong itu perkara lain dari tinjauan aspek lingkungan. Karena bila terdapat sesuatu yang bernilai ekonomis tidak memungkin ditinggalkan tanpa dipergunakan.
"Belah-membelah itu perkara tata cara pembagian, berbeda dari tinjauan aspek lingkungan," kata Muhammad Nur, Sabtu (28/2) pada merdeka.com via telepon genggamnya.
-
Kenapa tanah di daerah perbukitan berpotensi longsor? Budi menjelaskan, tanah di daerah perbukitan atau tebing yang mengalami retak-retak akibat kemarau sangat berpotensi untuk longsor ketika terkena air hujan.
-
Di mana longsor terjadi di Aceh Tengah? Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak di Kampung Rampung Ara, Celala, tewas usai rumah mereka tertimbun tanah longsor.
-
Dimana saja wilayah rawan longsor di Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng.
-
Kenapa Bayah rawan gempa? Diketahui sejumlah gempa cukup sering berpusat dari kawasan tersebut, sehingga area sekitar Bayah menjadi cukup rawan.
-
Dimana tanda-tanda tanah longsor terlihat? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Apa saja bencana yang mungkin terjadi? Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir.
Hal yang harus dilakukan setelah batu giok 20 ton tersebut dibelah dan diangkut ke tempat lain adalah keberadaan lubang besar yang ditinggalkan tersebut. Apakah akan dibiarkan begitu saja. "Bila ditinggalkan ini akan mengancam dampaknya terhadap lingkungan dan tentunya berdampak pada masyarakat pada umumnya nantinya," tukasnya.
Dikhawatirkan kontur tanah di kawasan itu akan melemah dan sangat rawan terhadap bencana longsor. Terutama saat musim hujan datang, tidak ada lagi penyangga arus hujan yang berakibat banjir.
Oleh karena itu, Walhi Aceh meminta pemerintah setempat untuk menimbun lubang batu giok 20 ton tersebut dengan material lainnya. Muhammad Nur menyarankan untuk menimbun kembali dengan batu gajah atau material lainnya untuk memperkokoh dan menjaga keseimbangan tanah.
Selain itu, katanya, bila di dalam hutan lindung terdapat banyak lubang yang ditinggalkan oleh pemburu batu giok, juga akan mengancam terjadi konflik satwa. Terutama satwa Gajah yang sering melintasi dalam kawasan hutan lindung terganggu dengan adanya lubang-lubang besar tersebut.
"Ini akan sangat berbahaya bila terjadi gangguan satwa seperti gajah, makanya selain menutup kembali lubang-lubang batu giok yang telah digali, pemerintah juga harus menghentikan warga memburu giok di dalam kawasan hutan lindung," pintanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.
Baca SelengkapnyaMeski material longsor tidak sampai menutup seluruh badan jalan, namun kondisi itu mengharuskan polisi melakukan sistem buka tutup.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca SelengkapnyaTebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.
Baca SelengkapnyaJalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaKawah Gunung Kerinci di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat dikabarkan mengalami keretakan. Para pendaki kembali diingatkan untuk lebih berhati-hati.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaSaat ini, ruas jalan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) masih belum bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.
Baca SelengkapnyaGua terdalam di Kabupaten Tuban ini punya hutan bawah tanah yang eksotis. Meskipun pemandangannya indah, tapi belum banyak orang yang tahu keberadaannya.
Baca SelengkapnyaRetakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca Selengkapnya