Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Khawatir longsor, Walhi Aceh minta lubang giok 20 ton ditutup

Khawatir longsor, Walhi Aceh minta lubang giok 20 ton ditutup Penemuan batu giok 20 ton di Aceh. ©youtube.com

Merdeka.com - LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh meminta kepada Pemerintah Nagan Raya untuk menutup kembali lubang batu giok 20 ton tersebut yang telah dibelah. Bila tidak, ancaman kerusakan dan konflik satwa akan menghantui kawasan hutan lindung tersebut.

Direktur Walhi Aceh, Muhammad Nur mengatakan, persoalan belah-membelah batu giok 20 ton yang berada di Desa Pante Ara, Kecamatan Beutong itu perkara lain dari tinjauan aspek lingkungan. Karena bila terdapat sesuatu yang bernilai ekonomis tidak memungkin ditinggalkan tanpa dipergunakan.

"Belah-membelah itu perkara tata cara pembagian, berbeda dari tinjauan aspek lingkungan," kata Muhammad Nur, Sabtu (28/2) pada merdeka.com via telepon genggamnya.

Hal yang harus dilakukan setelah batu giok 20 ton tersebut dibelah dan diangkut ke tempat lain adalah keberadaan lubang besar yang ditinggalkan tersebut. Apakah akan dibiarkan begitu saja. "Bila ditinggalkan ini akan mengancam dampaknya terhadap lingkungan dan tentunya berdampak pada masyarakat pada umumnya nantinya," tukasnya.

Dikhawatirkan kontur tanah di kawasan itu akan melemah dan sangat rawan terhadap bencana longsor. Terutama saat musim hujan datang, tidak ada lagi penyangga arus hujan yang berakibat banjir.

Oleh karena itu, Walhi Aceh meminta pemerintah setempat untuk menimbun lubang batu giok 20 ton tersebut dengan material lainnya. Muhammad Nur menyarankan untuk menimbun kembali dengan batu gajah atau material lainnya untuk memperkokoh dan menjaga keseimbangan tanah.

Selain itu, katanya, bila di dalam hutan lindung terdapat banyak lubang yang ditinggalkan oleh pemburu batu giok, juga akan mengancam terjadi konflik satwa. Terutama satwa Gajah yang sering melintasi dalam kawasan hutan lindung terganggu dengan adanya lubang-lubang besar tersebut.

"Ini akan sangat berbahaya bila terjadi gangguan satwa seperti gajah, makanya selain menutup kembali lubang-lubang batu giok yang telah digali, pemerintah juga harus menghentikan warga memburu giok di dalam kawasan hutan lindung," pintanya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lubang Misterius di Blitar Isap Air Sungai hingga Kering
Lubang Misterius di Blitar Isap Air Sungai hingga Kering

Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.

Baca Selengkapnya
Jalur Garut-Tasik Tertutup Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka Tutup
Jalur Garut-Tasik Tertutup Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka Tutup

Meski material longsor tidak sampai menutup seluruh badan jalan, namun kondisi itu mengharuskan polisi melakukan sistem buka tutup.

Baca Selengkapnya
Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor saat Musim Hujan
Jaksel dan Jaktim Berpotensi Longsor saat Musim Hujan

Pemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.

Baca Selengkapnya
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa
Potret Lokasi Bencana Longsor di Pagentan Banjarnegara, 10 Rumah Habis Tak Bersisa

Tebing yang longsor diperkirakan mencapai tinggi 50 meter.

Baca Selengkapnya
Jalan Alternatif Penghubung Tangerang dan Kabupate Bogor Amblas
Jalan Alternatif Penghubung Tangerang dan Kabupate Bogor Amblas

Jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor dengan wilayah Pagedangan itu kini tak bisa dilalui.

Baca Selengkapnya
Kawah Gunung Kerinci Dikabarkan Retak, Wisatawan Diingatkan Lebih Hati-Hati
Kawah Gunung Kerinci Dikabarkan Retak, Wisatawan Diingatkan Lebih Hati-Hati

Kawah Gunung Kerinci di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat dikabarkan mengalami keretakan. Para pendaki kembali diingatkan untuk lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar
BMKG Ungkap Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar

BMKG mencatat selama periode tersebut lebih dari 35 kali gempa dangkal yang berpusat di daratan Sumatera Barat dengan rata-rata berkekuatan 3 magnitudo.

Baca Selengkapnya
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat
BNPB Ungkap Alih Fungsi Hutan Memperparah Dampak Longsor di Bandung Barat

“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul

Baca Selengkapnya
Jalan Menuju Wisata Negeri di Atas Awan di Lebak Terputus Akibat Longsor
Jalan Menuju Wisata Negeri di Atas Awan di Lebak Terputus Akibat Longsor

Saat ini, ruas jalan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) masih belum bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat.

Baca Selengkapnya
Gua Sebesar Stadion Ini Punya Hutan Bawah Tanah Eksotis, Hidden Gems Tuban yang Berpotensi Viral
Gua Sebesar Stadion Ini Punya Hutan Bawah Tanah Eksotis, Hidden Gems Tuban yang Berpotensi Viral

Gua terdalam di Kabupaten Tuban ini punya hutan bawah tanah yang eksotis. Meskipun pemandangannya indah, tapi belum banyak orang yang tahu keberadaannya.

Baca Selengkapnya
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter
Melihat Desa Sukamulya di Garut yang Alami Pergerakan Tanah Sejak Maret, Retakan Memanjang dengan Kedalaman 12 Meter

Retakan tampak membentang sejauh sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Alami Puluhan Kali Gempa Guguran 14 Juli 2024
Gunung Semeru Alami Puluhan Kali Gempa Guguran 14 Juli 2024

Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.

Baca Selengkapnya