Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Khawatir rusak Candi Borobudur, abu Gunung Kelud diteliti

Khawatir rusak Candi Borobudur, abu Gunung Kelud diteliti hujan abu di Borobudur. ©2014 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Balai Konservasi Candi Borobudur (BKB) Magelang, Jawa Tengah telah menutup Candi Borobudur. Untuk sementara, wisatawan tidak diperbolehkan berkunjung ke Candi Buddha peninggalan kerajaan Syailendra tersebut.

Penutupan dilakukan karena candi diselimuti abu vulkanik Gunung Kelud. Beberapa candi juga diselimuti agar tidak rusak terkena abu vulkanik.

BKB akan melakukan proses penelitian terkait kandungan abu vulkanik. "Kami masih meneliti, apakah abu vulkanik gunung Kelud ini ada unsur kimia yang bisa merusak batu Candi Borobudur atau tidak. Tapi yang jelas kami sudah lakukan antisipasi dan siap tanggap bencana" kata Kepala BKB Marsis Sutopo dalam jumpa persnya di Kompleks Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/2). 

Marsis belum bisa memastikan kapan can Borobudur akan dibuka kembali untuk umum. "Kalaupun sudah normal, nantinya masih menunggu pembersihan abu di candi. Kalau sudah selesai baru bisa dibuka lagi untuk wisata," jelasnya.

Ia mengatakan, pemasangan terpaulin (penutup candi) harus dilakukan karena tidak tahu hujan abu kapan berhenti. Meski abu sebagian sudah menutupi batuan candi, penutupan tetap dilakukan untuk meminimalisir kerusakan.

"Kalau melihat ketebalan abu sekitar 3-5 milimeter, maka berdasar pengalaman letusan Merapi, perlu waktu sekitar 7-10 hari untuk proses pembersihan. Kami belum tahu kapan proses pembersihan bisa dilakukan. Karena harus memastikan tidak ada hujan abu lagi," jelas dia.

 

Untuk menutup candi dengan tarpaulin itu, BKB mengerahkan setidaknya 50 petugas. Pada proses pemasangan cover ini melibatkan petugas dari Balai Konservasi Borobudur dan Taman Wisata Candi Borobudur. Untuk pemasangan ini memang tidak melibatkan masyarakat.

 

"Penutupan  berguna untuk mengantisipasi guyuran abu yang lebih tebal. Saat ini 72 stupa dan stupa induk sudah ditutup. Penutupan aktivitas pengunjung naik Candi Borobudur, perlu dilakukan sementara demi kepentingan pelestarian candi,” tegas dia.

 

Selain stupa, terpaulin juga dipasang untuk menutupi lantai candi. Yakni lantai 7- 10. Pemasangan cover setiap stupa kecil membutuhkan waktu sekitar 5- 10 menit.

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aktivitas Vulkanis Kawah Gunung Bromo Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada Letusan Freatik
Aktivitas Vulkanis Kawah Gunung Bromo Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada Letusan Freatik

Waspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan

Baca Selengkapnya
Danau Kelimutu Berubah Warna dari Biru Muda Jadi Hijau Tosca, Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya
Danau Kelimutu Berubah Warna dari Biru Muda Jadi Hijau Tosca, Ternyata Begini Penjelasan Ilmiahnya

Gunung Kelimutu merupakan gunung api tipe strato yang memiliki tiga danau kawah yakni Kawah I, Kawah II, dan Kawah III.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Erupsi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km
Gunung Semeru Erupsi dengan Letusan Abu Setinggi 1,5 Km

Gunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.

Baca Selengkapnya
Waspada Erupsi Freatik dan Magmatik Gunung Kelimutu
Waspada Erupsi Freatik dan Magmatik Gunung Kelimutu

Badan Geolog mengungkap potensi ancaman erupsi freatik dan magmatik.

Baca Selengkapnya
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang
Pemkab Trenggalek Ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang

Pemkab Trenggalek tengah melakukan ekskavasi Situs Cagar Budaya Gondang di Desa Gondang, Kecamatan Tugu.

Baca Selengkapnya
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 600 Meter
Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi, Semburkan Abu Setinggi 600 Meter

Gunung marapi saat ini berada Level III (Siaga) dengan rekomendasi tidak berada di radius 4.5 km dari pusat erupsi.

Baca Selengkapnya
Saat Teliti Sampel Batuan dari Mars, Ilmuwan Menemukan Ada Kejanggalan dalam Temuannya
Saat Teliti Sampel Batuan dari Mars, Ilmuwan Menemukan Ada Kejanggalan dalam Temuannya

Ini kejanggalan yang ditemukan ilmuwan saat proses meneliti batuan Mars.

Baca Selengkapnya
PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km
PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 500 Meter

Gunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.

Baca Selengkapnya
Gunung Kelimutu di Ende Bertatus Waspada Dampak Temperatur Kawah Meningkat, Ini Imbauan untuk Pengunjung
Gunung Kelimutu di Ende Bertatus Waspada Dampak Temperatur Kawah Meningkat, Ini Imbauan untuk Pengunjung

Peningkatan suhu air pada ke tiga kawah tersebut, mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas magmatik di bawah kawah Kelimutu

Baca Selengkapnya
Potret Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Setinggi 700 Meter, Radius Aman 13 km dari Puncak
Potret Gunung Semeru Letuskan Kolom Abu Setinggi 700 Meter, Radius Aman 13 km dari Puncak

PVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru Erupsi Disertai Letusan
Gunung Semeru Erupsi Disertai Letusan

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 114 detik.

Baca Selengkapnya