Khofifah imbau masyarakat tak terpancing bom di Kampung Melayu
Merdeka.com - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing dengan adanya bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5) malam. Khofifah menilai, adanya bom tersebut bertujuan agar Indonesia tidak jadi negara yang damai.
"Di Jakarta ada lagi bom, jangan terpancing dan jangan memancing-mancing (hal-hal yang makin membuat gaduh)," kata Khofifah ditemui di Surabaya usai menghadiri Harlah ke 21 Ponpes Syaikh Abdul Qodir al Jailani, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (25/5).
Menurut Ketum PP Muslimat NU ini, bom di Jakarta pada Rabu malam itu adalah tindakan yang sengaja ingin memancing respons masyarakat. Sehingga peristiwa ini menjadi viral dan dianggap sukses. "Makanya jangan terpancing," tegas dia lagi.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Kenapa bom itu dibiarkan? 'Saya tidak mengatakan bahwa benda tersebut hilang dalam jangka waktu yang lama karena menurut saya benda tersebut tidak hilang,'
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Siapa yang bercanda membawa bom? 'Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom,' katanya.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
Mensos yang dikabarkan akan kembali maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Timur untuk kali ketiga di 2018 itu juga menyebut ada kelompok tertentu yang tidak menginginkan Indonesia tenang dan damai. Termasuk keinginan kelompok tertentu yang ingin mengganti Pancasila dengan sistem khilafah.
"Apa yang sebetulnya mereka inginkan? Sepertinya ada yang tidak ingin kalau negara ini aman," katanya penuh tanya.
Lalu kemudian, masih kata dia, ada anak-anak mengaku trahnya NU. "Trahnya NU ya. Lalu ingin mengubah dasar negara, ingin mengubah bentuk negara, ingin mengubah sistem pemerintahan ini, tolong diingatkan. Inilah tugas kita. Ini PR kita bersama," jelasnya.
Menurut Khofifah, ada indikasi kelompok yang tidak ingin Indonesia damai, selain bom Jakarta. Beredarnya buku bimbingan dan konseling untuk SMP dan MTS di Yogyakarta juga dianggapnya sebagai upaya membuat Indonesia gaduh.
"Ini juga memancing namanya, seperti yang saya katakan tadi. Dan ini perlu diselidiki. Bukan hanya dinas pendidikan, tapi juga aparat kepolisian juga harus menyelidiki. Itu apa maksudnya penulis buku dengan mempleset-plesetkan," kata Khofifah.
"Ini PR kita bersama. Mudah-mudahan kita bisa kuatkan muhasabah kita. Tonggak-tonggak penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, adalah pesantren-pesantren yang dikomandani kiai-kiai Nahdlatul Ulama," tandasnya.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Personel Polri menggandeng PMI untuk mengajak warga Tenayan Raya, Pekanbaru, menjaga situasi aman selama Pilkada
Baca Selengkapnya. Panglima memerintahkan 'memiting' masyarakat yang melakukan demonstrasi.
Baca SelengkapnyaHari pencoblosan Pilkada semakin dekat, polisi mengajak tokoh masyarakat Tionghoa untuk bersama menjaga situasi keamanan
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md mengungkapkan warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau sudah sepakat untuk direlokasi sebelum peristiwa bentrokan terjadi.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi dan sinergitas antara pemerintah, aparat keamanan, dan elemen mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPolisi meminta masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaKapolsek Limapuluh Kompol Bagus Harry Priyambodo, mengambil inisiatif dengan menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Masjid Jamiatuzzahidin, Selasa (9/1) malam
Baca SelengkapnyaTeror dilakukan dengan merusak bagian kaca rumah korban
Baca Selengkapnya