Khofifah: Pada 2015, penerima & anggaran 3 kartu sakti ditambah
Merdeka.com - Pemerintah melalui kementerian sosial (kemensos) terus menyosialisasikan tiga 'kartu sakti' Presiden Joko Widodo (Jokowi), ke seluruh Tanah Air. Kali ini, giliran Kota Surabaya, Jawa Timur, yang menerima pencerahan dari Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa.
Bertempat di Kantor DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Jalan Kendangsari, Surabaya, Khofifah menjelaskan fungsi dan manfaat Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di hadapan kader PDIP dan beberapa elemen masyarakat, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pemuda dari berbagai unsur.
Khofifah berharap, seluruh elemen yang hadir ini turut serta menyosialisasikan tiga 'kartu saksi' ke seluruh lapisan masyarakat. Dia juga menjelaskan, anggaran program tiga 'kartu sakti' ini, diambil dari APBN dengan total nilai Rp 19,662 triliun di Tahun 2015.
-
Mengapa Khofifah ingin libatkan warga lokal? Mantan Mensos RI itu menegaskan bahwasanya pengembangan Pulau Giliyang harus melibatkan warga lokal. Misalnya, pemilik penginapan di kawasan wisata harus warga lokal agar bisnisnya seirama dengan nilai-nilai pelestarian alam.
-
Apa itu Program Indonesia Pintar? Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan inisiatif bantuan pendidikan yang diadministrasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mendukung siswa-siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.
-
Apa yang direkomendasikan PAN kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Bagaimana cara KKP mendorong usaha pemindangan? Tugas pemerintah bagaimana mendorong usaha ini bisa jalan dan berkembang,“ tuturnya.
-
Bagaimana dukungan untuk Khofifah-Emil? Pasangan ini memperoleh dukungan dari 15 partai politik, termasuk partai parlemen maupun non-parlemen.
"Untuk tahun depan (2015), Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Keluarga Sejahtera akan kita tingkatkan, baik penerima maupun anggarannya," papar Khofifah, Rabu (24/12).
Pada Januari 2015, kata mantan calon gubernur Jawa Timur itu, KIS ditargetkan menjangkau 96,4 juta jiwa, ditambah 1,7 juta jiwa penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), 320 ribu jiwa narapidana, serta 8,3 juta untuk cadangan.
"Sedangkan KKS akan menjangkau 15,8 juta rumah tangga sasaran (TRS) dan 340 ribu PMKS. Sementara KIP, akan menjangkau 19 juta siswa Kemendikbud dan ditambah para siswa Kemenag. Total anggaran untuk program ini, mencapai Rp 19,662 triliun," ujarnya.
Untuk program keluarga harapan (PKH) akan menjangkau 4 juta keluarga sangat miskin (KSM). "Upaya pemerintah, dengan penguatan kartu tersebut, harus dimaknai sebagai pengukuhan generasi bangsa. Ketiga kartu ini, selain menguatkan kesetiakawanan sosial juga bisa menjadi benteng ketahanan sosial masyarakat," katanya meyakinkan.
Ketahanan sosial, masih kata Khofifah, bisa dilihat dari tiga sisi, yaitu rasa saling percaya antar warga, komunikasi santun, serta keeratan sosial. "Itu menjadi sistem peringatan dini untuk mencegah konflik sosial," tuturnya. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program KIS dimanfaatkan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun. Cakupan usia peserta mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKTP Sakti membuat rakyat tidak perlu lagi memiliki banyak kartu demi mendapat bantuan.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mempunyai mimpi-mimpi besar
Baca SelengkapnyaCawagub nomor urut 1 Suswono mengatakan pasangan RIDO akan menerbitkan kartu KAMU, singkatan dari Jakarta Maju.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut akan digunakan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan yang dilakukan dengan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.
Baca SelengkapnyaGanjar menjelaskan, penerapan kartu Sakti mampu memberikan layanan-layanan dasar masyarakat termasuk pupuk.
Baca SelengkapnyaSeluruh caleg PDIP akan dikerahkan untuk menyosialisasikan program KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (Sakti) yang menjadi terobosan pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaTantangan yang menghantui dunia pendidikan bukan hanya pada aspek siswa atau peserta didiknya saja melainkan juga bagi tenaga didik.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menyindir program KTP Sakti dengan kasus mega korupsi proyek e-KTP.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bantuan sosial hingga program kesejahteraan masyarakat lainnya akan mudah diakses secara digital melalui satu KTP saja.
Baca Selengkapnya