Khofifah sebut cikal bakal Hari Santri dari Kampung Maspati Surabaya
Merdeka.com - Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa menyebut Kampung Maspati di Surabaya memiliki peran besar lahirnya resolusi jihad yang diserukan KH Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945.
"22 Oktober itu kan sentralnya di Surabaya. Titik yang memberikan penguatan dan sejarah besar bagi Indonesia, terutama Kampung Maspati yang sekarang disebut Kampung Lawas ini punya peran besar," kata Khofifah saat mengunjungi kampung lawas untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2018, Senin (22/10).
Menurut mantan Menteri Sosial ini, penetapan HSN oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang di tahun ini merupakan tahun keempat, terkait erat dengan resolusi jihad yang melatarbelakangi pertempuran 10 November di Surabaya.
-
Kapan tepatnya peristiwa di Surabaya? 10 November tahun 1945 silam, sebuah peristiwa penting terjadi di tanah Surabaya.
-
Kapan Kota Surabaya didirikan? Salah satu episode pahlawan yang terkenal adalah pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol di bawah pimpinan Kubilai Khan pada tahun 1293. Peristiwa heroik ini diabadikan sebagai tanggal berdirinya Kota Surabaya, yaitu pada 31 Mei 1293, menciptakan fondasi kuat dari nilai-nilai kepahlawanan yang terus hidup hingga saat ini.
-
Kapan Hasan Basri memproklamirkan Kalimantan sebagai bagian NKRI? Ia memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
-
Kenapa Surabaya disebut Kota Pahlawan? Banyaknya pejuang dan rakyat yang menjadi korban pertempuran serta perlawanan yang tak kenal menyerah, membuat tentara Inggris serasa terpanggang di neraka. Hal ini yang kemudian Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
"Jadi betapa resolusi jihad itu menseyogyakan seluruh santri berjihad untuk mempertahankan kemerdakaan RI, dan titik-titiknya cukup banyak yang sentralnya ada di Kampung Lawas ini," terangnya.
Karena itulah, Khofifah mengaku menyambut positif keinginan Ketua RW VI, Sabar Suwastono untuk mewujudkan Kampung Lawas menjadi Kampung Santri. "Karena HSN memang harus memberikan ruh dari proses resolusi jihad yang dikumandangkan Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari," katanya tegas.
Tetapi, lanjut perempuan yang juga Ketum PP Muslimat NU ini, terlepas dari keinginan ketua RW tersebut, dia berharap kampung ini menjadi model pelastarian sejarah perjalanan bangsa.
"Itu bisa disaksikan, bisa dilihat tak hanya oleh bangsa Indonesia, tapi dari luar negeri-pun bisa tahu jejak-jejak sejarah Indonesia," ucap alumnus Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini.
Terlebih, Khofifah menandaskan, bahwa pelajaran sejarah seringkali tak cukup dilakukan secara interaktif dengan metodologi yang memungkinkan anak-anak mengenal sejarah dengan baik.
"Kalau anak-anak pas pelajaran sejarah lalu diajak ke kampung sini, maka mereka mengenal bagaimana peristiwa turunnya kembali tentaran sekutu, Jenderal Malaby berproses di sini, dan bagaimana para santri mempetahankan NKRI," paparnya.
Kemudian, katanya lagi, dengan mengajak anak-anak sekolah berkeliling di Kampung Lawas sekitar 1 atau 1,5 jam, hal itu relatif mengenalkan anak-anak tentang sejarah mempertahankan proklamasi Kemerdekaan RI dan lahirnya resolusi jihad pada 22 Oktober.
"Kampung ini harus dijaga. Jangan terpengaruh hal-hal negatif seperti narkoba dan lain-lainnya. Anak-anak muda juga harus meramaikan masjid atau musala," harapnya.
Sekadar tahu, di peringatan HSN 2018 ini, Khofifah sengaja memilih mengunjungi Kampung Maspati untuk melihat suasana kampung yang di kanan kiri jalannya terlihat model bangunan lama dan masih terjaga keasliannya. Salah satunya Omah Tua (The House of History 1907) yang dilengkapi kafe dan perpustakaan.
Tak sebatas melestarikan budaya, pemberdayaan UMKM untuk warga juga berjalan dengan baik. Salah satunya memanfaatkan rumah kosong untuk lahan mini kebun cincau, serta menyulap barang bekas tetap bernilai ekonomis.
Sementara kehadiran Khofifah di Kampung Maspati ini disambut antusias warga, yang salah satu bentuk penyambutannya perwakilan warga menyematkan iket (blangkon khas Suroboyoan) ke kepala Khofifah serta sarung untuk selendang khas kaum santri di Surabaya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan diberikannya salinan naskah bersejarah itu pun diharapkan Andika-Hendi mampu memiliki semangat untuk berjihad memakmurkan masyarakat, khususnya di Jateng
Baca SelengkapnyaHari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuncak Hari Santri Nasional 2023 dilaksanakan di Jawa Timur. Begini momen seru ratusan ribu syekhermania berselawat hingga tebak-tebakan berhadian sepeda.
Baca SelengkapnyaSaat ini adalah lebih dari 1.000 masjid dan lebih dari 4.000 musala berdiri di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaKH Maas Mansur adalah seorang tokoh Islam, pejuang, dan pahlawan nasional yang berkiprah lama di Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku mengusulkan dua nama kiai besar dari Sukabumi dan Majalengka, Jawa Barat, sebagai tokoh pahlawan nasional.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Yogyakarta punya peran penting bagi Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaPerundungan, imbuh Ipuk, adalah bagian dari tiga dosa besar pendidikan yang harus dienyahkan.
Baca SelengkapnyaIa memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
Baca SelengkapnyaDi mana, pada awal pembentukan TNI tak terlepas dari peran ormas islam.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dihadiri oleh seluruh THL, Tenaga Kontrak, PPPK dan pejabat eselon III di lingkungan pemerintah Kota Pasuruan.
Baca SelengkapnyaSoekarno dan Hatta selalu meminta pertimbangan Habib Ali Kwitang terkait kapan waktu dan di mana lokasi yang tepat untuk menentukan proklamasi kemerdekaan.
Baca Selengkapnya