Ki Hajar Dewantara dan lagu perjuangan kaum buruh sedunia
Merdeka.com - Peringatan Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional, yang cuma selisih sehari, 1 Mei dan 2 Mei, barangkali bukan kebetulan. Sebab, Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, memiliki keterkaitan erat dengan perjuangan kaum buruh sedunia.
Pria bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat itu adalah yang menerjemahkan syair Internationale, lagu perjuangan kaum buruh (kiri) internasional, dari Bahasa Belanda ke Bahasa Indonesia. Syair lagu itu sejatinya ditulis dalam Bahasa Prancis (L'Internationale) oleh Eugène Pottier pada tahun 1871. Lagu itu kemudian digubah oleh Pierre Degeyter pada tahun 1888.
Ki Hajar memang baru lahir setahun setelah lagu itu digubah, yakni 2 Mei 1889. Namun kedekatan tanggal lahir Ki Hajar, yang kemudian dijadikan Hari Pendidikan Nasional, dengan May Day (1 Mei), seakan menyiratkan bahwa pendidikan dan perjuangan buruh mempunyai musuh yang sama: imperialisme dan kapitalisme!
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
-
Apa cita-cita Soerjadi Soerjadarma? Setelah lulus pendidikan SMA, Soerjadi sudah memiliki cita-cita menjadi seorang penerbang.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Puisi Indonesia? Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap tanggal 26 Juli merupakan momen bersejarah yang diinisiasi untuk menghormati salah satu maestro puisi Indonesia, Chairil Anwar.
-
Bagaimana W.R Soepratman memperkenalkan lagu Indonesia Raya? Pada saat itu, ia membawakan sekaligus memperkenalkan lagu Indonesia Raya pada seluruh anggota kongres dengan alunan biola.
-
Siapa yang menciptakan lagu Indonesia Raya? Lagu yang dengan cepat mengukir jejaknya sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa ini adalah 'Indonesia Raya,' yang ditulis oleh komponis berbakat, Wage Rudolf Supratman.
-
Siapa yang dijuluki 'Maradona Indonesia'? Berangkat dari situlah, Zulkarnain dikenal sebagai 'Maradona Indonesia' sejak berada di klub Krama Yudha Tiga Berlian Palembang.
Lewat saduran Ki Hajar itu, lagu Internationale mulai dikenal luas di Indonesia pada 1920-an. Lagu tersebut kemudian dipopulerkan pimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI) selama tahun 1951-1965.
Internasionale
Bangunlah kaum jang terhina,
Bangunlah kaum jang lapar.
Kehendak jang mulja dalam dunia.
Senantiasa tambah besar.
Lenjapkan adat dan faham tua
kita Rakjat sadar-sadar.
Dunia sudah berganti rupa
Untuk kemenangan kita.
Perdjoangan penghabisan,
Kumpullah melawan.
Dan Internasionale
Pastilah di dunia.
Melihat saduran Ki Hajar di atas, tampak dia berupaya menyusun agar syair dalam bahasa Indonesia tetap memiliki rima. Hal ini sangat tampak pada bait pertama. Rima 'ar' dan 'a' disusun saling berbalasan: 'lapar', 'dunia', 'besar', 'tua' dan 'sadar'.
Namun di balik estetika syair saduran ini, banyak yang mempertanyakan maknanya. Seperti syair 'Kehendak jang mulja dalam dunia. Senantiasa tambah besar' dianggap tidak jelas maksudnya.
Oleh komunis internasional, bahkan terjemahan syair-syair oleh sejumlah negara, termasuk Indonesia, dianggap telah menghilangkan roh proletariat, sehingga CC PKI saat itu mendapat kritik keras.
Barangkali karena kehancuran komunis pula kritik penyaduran lagu itu tidak pernah dipersoalkan lagi. Tetap saja Internationale versi saduran Ki Hajar yang dipakai oleh kaum buruh dalam setiap peringatan May Day. Lagu yang sama yang dinyanyikan Amir Sjarifuddin beserta 10 tokoh revolusi gagal Madiun 1948, sesaat sebelum dieksekusi mati.
(Dari berbagai sumber) (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karya W.R Soepratman begitu signifikan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaWR Soepratman merupakan pahlawan nasional, yang berkontribusi besar bagi kemerdekaan bangsa Indonesia melalui karya lagu Indonesia Raya.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Bapak Pendidikan Nasional saat dikunjungi oleh sosok penguasa Indonesia sebelum wafat.
Baca SelengkapnyaBanyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.
Baca SelengkapnyaAda sejarah penting di balik tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaSelain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaBerkat perannya dalam menciptakan lagu perjuangan yang dapat membangkitkan semangat bangsa untuk mencapai kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaDi tengah semaraknya Kongres Pemuda yang diadakan di kota Batavia, sebuah lagu menggema dengan semangat kebangsaan yang menggetarkan hati pendengarnya.
Baca SelengkapnyaIntip hari-hari terakhir pencipta lagu kebangsaan Indonesia ini di Kota Pahlawan
Baca SelengkapnyaSumpah Pemuda menjadi momen penting bagi bangkitnya semangat persatuan para pemuda di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetiap peringatan 17 Agustus, lagu “Hari Merdeka” akan diputar pada banyak tempat. Pencipta lagu tersebut adalah seorang keturunan Arab bernama Husein Mutahar
Baca SelengkapnyaKumpulan puisi cinta tanah air karya penyair-penyair ternama.
Baca Selengkapnya