Kiai Dilaporkan Cabuli Santriwati dan Ustazah, Polisi Geledah Ponpes di Jember
Merdeka.com - Jajaran Satreskrim Polres Jember menggeledah Pondok Pesantren Al Djalel 2 di Dusun Krajan, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember. Penggeledahan itu dilakukan setelah pemimpin ponpes Ustadz Muhammad Fahim Mawardi atau Kiai Fahim dilaporkan istrinya karena diduga melakukan pencabulan terhadap sejumlah santriwati dan ustazah.
Berdasarkan informasi dihimpun, penggeledahan yang turut melibatkan Tim Inafis itu berlangsung pada Senin (9/1) malam. Ini menjadi penggeledahan kedua yang dilakukan polisi pascalaporan dugaan pencabulan.
"Sejak sore sampai petang hari, dilakukan di berbagai sudut pesantren," ujar saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
-
Di mana kasus pencabulan pengasuh Ponpes terjadi? Kasus pencabulan kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kali ini seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar diduga mencabuli enam orang santriwati.
-
Kapan terakhir kali pengasuh Ponpes mencabuli santriwati? Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
"Ya benar, tapi kita belum bisa berikan penjelasan lebih lanjut," ujar Ipda Bagus Dwi Setiawan, Kanit Pidum Satreskrim Polres Jember yang memimpin penggeledahan.
Kuasa hukum Fahim , Andy Cahyono Putra pun membenarkan adanya penggeledahan itu. "Kami menyayangkan penggeledahan itu karena mengganggu aktivitas pesantren saat sedang beristirahat. Padahal, sebelumnya sudah ada penggeledahan juga," tutur Andy.
Akibat dua kali penggeledahan itu, Andy mengklaim suasana ketenangan atau psikologis para santri menjadi terganggu. "Ada satu dua santri yang sampai dijemput orang tuanya untuk pulang, karena mendengar pesantrennya didatangi polisi," papar Andy.
Sebelumnya, Fahim yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Djaliel 2 dilaporkan oleh istrinya sendiri, Himmatul Aliyah ke Satreskrim Polres Jember. Himmatul sempat berkonsultasi ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember pada Kamis (5/1) sebelum akhirnya memantapkan diri untuk membuat laporan resmi ke polisi.
Pengaduan bermula saat Himmatul Aliyah memergoki sang suami berduaan dengan seorang ustazah di dalam kamarnya pada Selasa (3/1) malam. Belakangan terungkap dugaan, sang tokoh agama memiliki ruangan khusus untuk melakukan dugaan perbuatan cabul terhadap sejumlah santriwati.
Atas hal ini, polisi sebenarnya telah mengagendakan pemeriksaan terhadap Fahim. Namun pemeriksaan yang dijadwalkan pada Sabtu (07/01) lalu itu, harus ditunda.
"Klien kami masih sakit sehingga minta penjadwalan ulang," tutur Andy Cahyono Putra.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekurangnya terdapat enam santriwati yang mengaku dilecehkan pemimpin pondok pesantren ini.
Baca SelengkapnyaNazal mengatakan, para pelapor dalam kasus itu merupakan keluarga dari para korban.
Baca SelengkapnyaKubu terdakwa meyakini Kiai Fahim tidak bersalah dan terjadi fitnah.
Baca SelengkapnyaRatusan massa yang marah merusak seluruh kobong, membakar dua gazebo dan mencari Pimpinan Ponpes dan Padepokan berinisial KH.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaAdanya laporan dari ibu korban anaknya telah menjadi korban pelecehan seksual di Pondok Pesantren salah satu di Kota Jambi.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun menyebutkan, kiai yang dilaporkan ke polisi itu diketahui berinisal AM pengasuh pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan santriwati di ponpes yang diasuh oleh oknum kiai AM.
Baca SelengkapnyaPimpinan Ponpes di Karawang Kiky Andriawan diadukan ke kepolisian atas tuduhan pelecehan seksual terhadap santriwati.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca Selengkapnya