Kiai NU Jatim Ingatkan Bahaya Hoaks di Tahun Politik
Merdeka.com - Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Anwar Iskandar mengatakan, saat ini banyak angin jahat berhembus mengancam keutuhan bangsa Indonesia. Angin dimaksud kiai kondang ini adalah penyebaran hoaks lewat media sosial dengan penggunaannya tak bijak pengguna ponsel pintar.
"Saat ini banyak angin lewat barang ini (menunjuk ke ponsel) tapi anginnya besar, hampir setiap hari kita lihat angin enggak enak, membuat kita dipengaruhi untuk tidak percaya dengan siapa saja, temasuk pemerintah dan ulama," kata Kiai Anwar di Stadion Minak Sompal, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (22/1).
Bahkan, saking kejamnya angin tersebut, Kiai Anwar khawatir disintegrasi bangsa bisa terjadi. Karenanya, pimpinan pondok pesantren Lirboyo Kediri ini meminta setiap pihak, khususnya khalayak NU berhati-hati dan jangan mengikuti arus yang salah.
-
Bagaimana cara agar Pemilu damai? Pemilu yang dilakukan secara damai dapat menghasilkan keputusan yang adil dan demokratis.
-
Mengapa pemilu 2019 penting? Pemilu 2019 menjadi pemilu dengan jumlah pemilih terbanyak dalam sejarah Indonesia.
-
Apa pesan sosialisasi Pemilu 2024? 'Kami membuat kertas brosur yang berisi imbauan agar tidak mudah terprovokasi, dan juga tidak menyebarkan berita hoaks.' 'Termasuk kebencian sehingga dapat terwujudnya pemilu yang aman dan damai 2024,' katanya.
-
Bagaimana cara menjaga kerukunan di pemilu dengan dialog? Mengadakan dialog antara partai politik, calon, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman bersama. Dialog semacam ini dapat membuka ruang bagi berbagai pihak untuk menyelesaikan perbedaan pendapat secara damai.
-
Apa yang dipilih di pemilu 2019? Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia. Dalam pertarungan presiden, terdapat dua pasangan calon utama, yaitu Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
-
Bagaimana caranya agar Pemilu 2024 damai? 'Kita menyampaikan pesan-pesan Pemilu Damai. Jangan mau terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu yang mengganggu kelancaran Pemilu 2024 penuh damai,' pungkas Masjag.
"Kalau tidak hati-hati dapat menjerumuskan bangsa ke dalam disintergrasi, angin seperti ini kita mesti cekelan (pegangan) ajaran Allah SWT secara total, lewat ajaran kiai, ulama, jangan ikutan arus yang disembur oleh orang yang ingin Indonesia tak bersatu," tegas Kiai Anwar.
Terakhir, Kiai Anwar berpesan, agar tahun politik dapat dimaknai sebagai pesta demokrasi yang sesungguhnya. Jangan sampai, pilihan berbeda menjadi perpecahan, apalagi sampai menghilangkan rasa hormat kepada senior.
"Kita ramu baik-baik dengan damai, menuju baldatun toyibatun warabun gafur, tapi jangan sampai korbankan tata krama dengan wong sepuh demi ambisi perbedaan," tutup Kiai Anwar.
Reporter: Muhammad Radityo PriyasmonoSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.
Baca SelengkapnyaSetelah selesai pemilihan masyarakat diingatkan untuk tetap menjaga persatuan
Baca Selengkapnya"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaHaedar meminta semua pihak menjaga diri dan jangan sampai terjadi pencideraan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaJangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca SelengkapnyaForum Sivitas Akademika Unej juga menuntut tegaknya hukum dan etika penyelenggaraan pemilu serta menjunjung tinggi prinsip transparansi.
Baca SelengkapnyaSiswa yang sudah memiliki hak pilih diminta untuk menjadi pemilih yang cerdas dalam Pilkada.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, setiap lima tahun sekali dipastikan Pemilu akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaPerlu adanya pernyataan bersama antar-elit politik dan para calon kepala daerah untuk memperkuat narasi kebangsaan dan menekankan persatuan bangsa
Baca Selengkapnya