Kiai se-Jatim laporkan Fatwa Fardhu Ain pilih Khofifah-Emil ke Bawaslu
Merdeka.com - Tak hanya ke Polda Jawa Timur, kiai-kiai dari kabupaten/kota di Jawa Timur juga melaporkan fatwa fardhu ain pilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak ke Bawaslu (Badan Pengawas Pemilihan Umum). Mereka menilai fatwa fardhu ain merugikan calon yang didukungnya, Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno.
Rombongan kiai-kiai ini mendatangi kantor Bawaslu sekitar pukul 14.00 WIB di Jalan Tanggulangin nomor 3 Tegalsari, Surabaya. Kiai dari berbagai daerah di Jatim mempersoalkan keluarnya fatwa fardhu ain untuk memilih salah satu pasangan calon dalam persaingan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. "Kami sudah meminta pembuat fatwa untuk menarik kembali fatwa fardhu ain yang dikeluarkan, tetapi sampai sekarang belum ada upaya menariknya," kata KH Fahrur Rozie, Pengasuh Pondok Pesantren Cangaan, Bangil, Kabupaten Pasuruan,(Senin,18/6).
Gus Fahrur panggilan akrab KH Fahrur Rozie mengatakan, persoalan ini sebenarnya tidak akan menjadi besar, kalau pembuat fatwa fardhu ain tidak bermasalah. Karena, kiai-kiai ini sudah meminta dengan cara baik-baik, tetapi tidak ada respon positif dari mereka yang membuat fatwa fardhu ain.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Mengapa Khofifah dan Emil maju di Pilkada Jatim? Khofifah Indar Parawansa berpasangan dengan Emil Elistianto Dardak.
-
Siapa yang dukung Khofifah-Emil? Plt Ketum PPP Mardiono mengungkapkan, dukungan untuk Khofifah dan Emil Dardak ini diberikan atas pertimbangan dari para habaib dan juga DPD.
-
Siapa yang memberikan rekomendasi kepada Khofifah? Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahkan langsung menyerahkan surat rekomendasi partainya pada Khofifah.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Kenapa Khofifah maju lagi di Pilgub Jatim? 'InsyaAllah saya merasa nyaman dan merasa produktif dengan Mas Emil, mudah-mudahan kami bisa bersama-sama lagi,' tutup Khofifah.
"Ada pun kedatangan kami ke Bawaslu untuk menyikapi maraknya kabar di media online dan media sosial tentang fatwa fardhu ain yang diembuskan salah satu Paslon (Pasangan Calon) Cagub di Jawa Timur," ujarnya.
Untuk kali ini Fahrur mengaku kalau dirinya ditemani sejumlah kiai lintas kabupaten dari delapan kabupaten wilayah tapal kuda dan Madura. Para kiai ini ditemui empat orang staf Bawaslu Jatim yang dipimpin Tri Muda Ancas selaku Staf Hukum dan Penindakan Bawaslu Jatim.
"Ini bukan gabungan dari kiai kampung, tapi datang sendiri-sendiri, individu-individu yang mewakili kabupaten masing-masing, bertambah menjadi delapan kabupaten," lanjutnya.
Sebelum langkah hukum mereka tempuh, Fahrur mengaku sebelumnya telah meminta agar kelompok Paslon Khofifah-Emil segera mencabut fatwa tersebut karena meresahkan. Namun, ia merasa himbauan tersebut tidak ditanggapi dengan baik.
Para kiai ke bawaslu jatim ©2018 Merdeka.com
"Fatwa tersebut yang terngiang adalah jika ada kaum muslim yang memilih pasangan titik-titik, berarti betul mengkhianati Allah dan Rasulnya, itu saya ingat betul. Maka, kami menyimpulkan jika tidak memilih fatwa yang disampaikan oleh yang membuat. Maka, kami akan masuk neraka," ucapnya.
Fatwa itu dianggapnya ngawur karena selain sesat menyesatkan. Fatwa juga tidak disertai dalil dari ayat Alquran dan hadits yang sahih.
"Jika ini hanya seruan, maka kami tidak resah. Tapi karena fatwa maka ini membuat kami resah," beber dia.
Namun, kata Fahrur, laporannya ke Bawaslu masih dianggap kurang lengkap. Ia pun berjanji akan segera melengkapi laporannya dan kembali mendatangi kantor Bawaslu dalam waktu dekat. "Insya Allah besok atau lusa kita akan balik ke sini," tutupnya.
Sementara fatwa fardhu ain menjadi ramai karena dikeluarkan oleh KH. Asep Saefudin Chalim dengan mendukung pasangan calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak. Fatwa ini menjadi bermasalah karena ramai di media sosial dan dianggap mendiskreditkan pasangan lainnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Jawa Timur aman, PKB menang di Jawa Timur," kata Cak Imin
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur akan berakhir pada 31 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengajak para Kiai, Nyai, para santri dan seluruh kader PKB se-Jawa Timur untuk bekerja keras memenangkan pasangan Luluk-Lukmanul di Pilkada Jatim
Baca SelengkapnyaGus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga faktor yang membuat elektabilitas Prabowo-Gibran mendominasi kota yang terkenal dengan kesenian reog tersebut.
Baca SelengkapnyaSurat tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Baca SelengkapnyaPrabowo tentunya akan mempertimbangkan masukan para kiai itu.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan pasangan Khofifah-Emil harus menang. Sebab, pembangunan yang sudah dilakukan harus dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaKhofifah bertemu petinggi PDIP Said Abdullah membahas Pilkada Jawa Timur sebelum diusung Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaFuad menjelaskan, Nusron Wahid telah menarasikan secara ekstrem Kiai Munif sebagai Ketua Dewan Syuro bertemu dengan kandidat dari paslon lain untuk Pilpres.
Baca SelengkapnyaPenetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terpilih tanpa permohonan perselisihan hasil Pemilihan
Baca Selengkapnya