Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kiai Sirajd, ulama pencetus bambu runcing

Kiai Sirajd, ulama pencetus bambu runcing Bambu runcing. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Almarhum KH Anwari Sirajd dikenal dengan sosoknya yang sederhana, bersahaja dan bijaksana. Penuh dengan kelembutan serta tutur katanya yang halus merupakan ciri khususnya bila berhadapan dan memberikan wejangan berupa ceramah dan nasihat kepada ribuan santrinya di Pondok Sepuh.

Ulama besar ini konon dikenal dengan kedigdayaan ilmu karomahnya setelah menjalani pendidikan Islam di Kota Mekkah bersama Almarhum Mbah Dahlar yang merupakan pendiri sekaligus pimpinan Ponpes Watu Congol, Gunungpring, Muntilan, Magelang dan Almarhum KH Hasyim Ashari pimpinan Ponpes Tebu Ireng, Jombang.

Usai berguru ilmu kitab tafsir dan hadis Al Bukhori sohih secara langsung selama tujuh tahun, ketiga ulama besar itu langsung naik daun. Mereka langsung dikenal sebagai kiai yang pamornya menggemparkan di seluruh Indonesia, terutama dikalangan pejuang.

Almarhum Kiai Anwari Sirajd sendiri namanya harum saat era perjuangan melawan kolonial Belanda. Kedigdayaan ilmu karomah yang dimilikinya dipercaya sebagai senjata ampuh untuk melawan Belanda, selain itu juga dipercaya dapat mencegah bencana letusan dan erupsi Gunung Merapi.

Saat itu ia diberikan gelar kehormatan Romo Agung oleh Belanda, karena berhasil menghalau awan panas dan lahar erupsi Gunung Merapi yang mengancam wilayah Kota Magelang yang pada zaman itu menjadi markas dan pusat Pemerintahan Gubernur Belanda.

"Belanda berikan Gelar Romo Agung dulu saat Merapi meletus. Belanda ingin halau lahar, minta doa ke Mbah Irsajd, doanya kabul tidak terjang Kota Magelang. Sehingga kejadian itu dikaitkan dengan rutinitas pembacaan Kitab Bukhori Sokhi yang dikenal dengan pengajian Sema'an Bukhoren membaca kitab Bukhori yang setiap Ramadan satu bulan penuh digelar di Masjid Agung, alun-alun Kota Magelang sampai sekarang," kata KH Mafatikhul Huda, salah seorang cicit Almarhum KH Anwari Sirajd, kepada merdeka.com, Selasa (25/7).

Menurutnya, keampuhan ilmu karomah yang dimiliki Almarhum terbukti saat terjadi agresi militer Belanda I. Saat itu Masjid Agung Payaman diserang Belanda pada tahun 1948 dengan membabi buta. Belanda selalu mencari sosok KH Sirajd yang dikenal sebagai pimpinan para santri pejuang. 

Pencarian dilakukan mulai masjid sampai di beberapa kampung di Payaman, Magelang. Namun, hanya pohon-pohon sekitar yang terbakar karena KH Sirajd dan santri yang sempat bersembunyi di bawah masjid berhasil melarikan diri ke Desa Canden yang jaraknya 10 kilometer dari Masjid Agung Payaman, Magelang.

Kemudian, sebelum Serangan Umum 1 Maret 1949, para santri dibekali oleh bambu runcing sebelum melakukan penyerangan ke Ambarawa. KH Subkhi pendiri Ponpes Bambu Runcing, Parakan, Temanggung yang saat itu masih menjadi santri Mbah Sirajd diperintahkan mencari bambu sebanyak-banyaknya dan diruncingkan untuk menjadi senjata melawan Belanda dalam Serangan Umum 1 Maret.

"Saat itu Mbah Sirajd memberikan bambu-bambu itu dengan doa-doa dan membawa kemenangan meski tentara Belanda memiliki senjata lengkap dan otomatis," kata dia.

KH Subkhi kemudian memberi nama pondok pesantren yang didirikannya dengan nama Ponpes Bambu Runcing, Parakan, Temanggung, Jawa Tengah yang masih berdiri kokoh dan eksis sampai sekarang. Kini, di Ambarawa berdiri kokoh sebuah monumen sebagai simbol agresi militer dengan nama Museum Palagan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Muhammad Djamil Djambek Asal Bukittinggi, dari Preman yang Ditakuti hingga Jadi Ahli Ilmu Falak
Sosok Muhammad Djamil Djambek Asal Bukittinggi, dari Preman yang Ditakuti hingga Jadi Ahli Ilmu Falak

Tokoh besar ini dikenal sebagai sosok pembaru Islam di abad ke-20 yang juga peduli terhadap pendidikan Islam khususnya di Tanah Minangkabau.

Baca Selengkapnya
Sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Menyulap Sistem Pendidikan di Sumbar hingga Mendirikan Organisasi Islam
Sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Menyulap Sistem Pendidikan di Sumbar hingga Mendirikan Organisasi Islam

Salah satu dari sekian banyak ulama dari Tanah Minangkabau pendiri organisasi Islam serta memperjuangkan sistem pendidikan di Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW
Kisah Syekh Nurjati, Jadi Penyebar Agama Islam Pertama di Tanah Sunda Keturunan Nabi Muhammad SAW

Sosoknya cukup berpengaruh dalam perkembangan Agama Islam di Cirebon

Baca Selengkapnya
Kisah Syekh Jangkung dan Karomahnya, Ulama Karismatik dari Pati Murid Sunan Kalijaga
Kisah Syekh Jangkung dan Karomahnya, Ulama Karismatik dari Pati Murid Sunan Kalijaga

Syekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Abdul Karim Amrullah, Ulama Pendiri Sekolah Islam Modern Pertama di Indonesia
Mengenal Abdul Karim Amrullah, Ulama Pendiri Sekolah Islam Modern Pertama di Indonesia

Ayah dari Buya Hamka ini adalah sosok ulama tersohor dan pelopor reformis Islam di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Syaikh Muhammad Suhaimi, Ulama Asal Bekasi yang Dipercaya Punya Karamah
Mengenal Syaikh Muhammad Suhaimi, Ulama Asal Bekasi yang Dipercaya Punya Karamah

Sosoknya disegani oleh warga Bekasi hingga saat ini

Baca Selengkapnya
Kisah Ki Ageng Kiringan, Tokoh Penyebar Agama Islam Asal Pati yang Hidup Sezaman dengan Wali Songo
Kisah Ki Ageng Kiringan, Tokoh Penyebar Agama Islam Asal Pati yang Hidup Sezaman dengan Wali Songo

Semasa hidupnya, Ki Ageng Kiringan punya banyak karomah. Ia juga meninggalkan banyak peninggalan yang masih bisa dijumpai sampai sekarang.

Baca Selengkapnya
Riwayat Habib Ali Kwitang, Keturunan Rasulullah di Betawi yang Membantu Terbentuknya Indonesia
Riwayat Habib Ali Kwitang, Keturunan Rasulullah di Betawi yang Membantu Terbentuknya Indonesia

Soekarno dan Hatta selalu meminta pertimbangan Habib Ali Kwitang terkait kapan waktu dan di mana lokasi yang tepat untuk menentukan proklamasi kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo
Jadi yang Tertua di Sukoharjo, Ini Sejarah Masjid Agung Jatisobo

Masjid itu punya kemiripan dengan masjid agung Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Syaikhona Kholil Bangkalan yang Terkenal karena Punya Banyak Karamah, Ternyata Intelektual Ulung
Sisi Lain Syaikhona Kholil Bangkalan yang Terkenal karena Punya Banyak Karamah, Ternyata Intelektual Ulung

Ulama karismatik ini adalah gurunya para ulama dan pahlawan nasional Indonesia

Baca Selengkapnya
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu
Lebih Dekat dengan Syekh Wasil, Pendakwah Islam Pertama di Kediri yang Bersahabat dengan Tokoh Hindu

Sosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.

Baca Selengkapnya
Cara Berdakwah Sunan Gunung Jati dalam Menyebarkan Islam
Cara Berdakwah Sunan Gunung Jati dalam Menyebarkan Islam

Dalam menyebarkan ajaran Islam, setiap wali memiliki cara tersendiri. Salah satunya adalah Sunan Gunung Jati, yang melakukan dakwah di daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya