Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kicauan Freddy sebelum ditembak mati bikin aparat kebakaran jenggot

Kicauan Freddy sebelum ditembak mati bikin aparat kebakaran jenggot Sidang Freddy Budiman. ©2016 merdeka.com/chandra iswinarno

Merdeka.com - Terpidana kasus narkoba dieksekusi mati Jumat (29/7) kemarin. Terpidana kasus kepemilikan 1,4 juta ekstasi itu dieksekusi bersama tiga narapidana kasus narkoba yakni Michael Titus Igweh (Nigeria), Humprey Ejike (Nigeria), dan Gajetan Acena Seck Osmane (Nigeria).

Banyak cerita mengenai sepak terjang Freddy sebelum dieksekusi mati. Seperti saat dirinya masih mampu menjalankan bisnis narkoba saat menghuni Lapas Cipinang, Jakarta Timur, dan Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah, serta fasilitas untuk berhubungan intim dengan beberapa wanita.

Freddy pernah menceritakan pengalamannya selama menjadi gembong narkoba hingga mendapat vonis hukuman mati dari pengadilan dan menghuni Lapas di Nusakambangan, Jawa Tengah, kepada Koordinator Kontras Haris Azhar. Pengalaman itu diceritakan Freddy saat Haris tengah memberikan pendidikan HAM saat masa kampanye Pilpres 2014 silam.

Freddy menyebutkan ada perwira TNI, Polri dan BNN yang terlibat, bahkan menerima uang setoran hasil penjualan narkobanya. Dalam kesaksian Freddy yang dituliskan Haris, Freddy mengaku telah menyuap pejabat tinggi BNN hingga Rp 450 miliar dan Rp 90 miliar untuk polisi demi melancarkan bisnisnya mengimpor dan mengedarkan narkoba di Indonesia.

Tak cuma itu, dalam pengakuannya, Freddy pernah satu mobil dengan jenderal TNI bintang dua. Mobil itu berisi penuh dengan narkoba. Dia menyopiri mobil itu, sementara sang jenderal duduk di sampingnya dalam perjalanan Medan- Jakarta.

Tulisan Haris itu membuat BNN, Polri, dan TNI kebakaran jenggot. Bahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan anak buahnya menggali informasi itu untuk membuktikan benar atau tidaknya pengakuan Freddy.

"Saya tugaskan Pak Kadiv Humas untuk bertemu Pak Haris Azhar, kalau memang ada data lengkap akan kita follow up," kata Tito di Mabes Polri, Jumat (29/7).

Tito menegaskan, pihaknya akan mencari tahu apakah Harris Azhar memiliki bukti kuat atas pernyatan Freddy Budiman. Kalau masih sebatas informasi saja, maka tidak bisa dijadikan dasar hukum untuk penindakan.

"Itu namanya informasi, bukan namanya kesaksian, kalau kesaksian itu, alat bukti saksi itu, dia harus mendengar, melihat dan mengetahui sendiri, tapi yang diterima Pak Haris Azhar ini kan informasi," jelasnya.

Meski begitu, Kapolri berjanji mendalami isu yang dilontarkan Harris Azhar. Tito menaruh kecurigaan pengakuan Freddy Budiman sebenarnya hanya akal-akalan.

"Apakah ada informasi yang lebih detail lagi atau segitu saja. Kalau segitu saja, karena tidak menyebut nama, bukti dan lain-lain, maka bisa dua, bisa mungkin iya, kita dalami, tapi bisa juga itu alasan yang bersangkutan untuk menunda eksekusi," tegasnya.

Tito mengaku hal ini sering ditemui pada saat eksekusi mati akan dilaksanakan. Beberapa terpidana mati kerap membeberkan isu lain dengan tujuan menunda pelaksanaan eksekusi.

"Bisa saja jadi alasan yang bersangkutan untuk menunda eksekusi, supaya rame jadi tunda eksekusi. Jangan salah, bisa juga yang bersangkutan (Fredy) menyampaikan dalam rangka untuk menunda eksekusi, dan itu trik-trik seperti ini sering kita temui," katanya. (mdk/gil)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polri Sebut Fredy Pratama Gencar Kirim 'Barang' karena Keuangan Sudah Menipis
Polri Sebut Fredy Pratama Gencar Kirim 'Barang' karena Keuangan Sudah Menipis

Lokasi Fredy Pratama masih disebut berada di pedalaman hutan Thailand.

Baca Selengkapnya
Kaki Tangan Fredy Pratama Gembong Narkoba Wilayah Timur Ditangkap, Pasok Sabu dan Ekstasi Lewat Perbatasan Malaysia
Kaki Tangan Fredy Pratama Gembong Narkoba Wilayah Timur Ditangkap, Pasok Sabu dan Ekstasi Lewat Perbatasan Malaysia

Kaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulit Ditangkap, Polri: Dilindungi Gangster
Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulit Ditangkap, Polri: Dilindungi Gangster

Kesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.

Baca Selengkapnya
Begini Foto Penampakan Gembong Narkoba Fredy Pratama di Situs Interpol: Wanted
Begini Foto Penampakan Gembong Narkoba Fredy Pratama di Situs Interpol: Wanted

Fredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.

Baca Selengkapnya
Kaki Tangan Fredy Pratama Berjuluk 'Si Penguasa Barat' Ditangkap! Begini Perannya
Kaki Tangan Fredy Pratama Berjuluk 'Si Penguasa Barat' Ditangkap! Begini Perannya

Polri berhasil menangkap kaki tangan sindikat narkoba kelas kakap, Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Cerita Perburuan DPO Gembong Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama yang Sembunyi di Thailand
Cerita Perburuan DPO Gembong Narkoba Kelas Kakap Fredy Pratama yang Sembunyi di Thailand

Polri bekerja sama dengan kepolisian negara lain dalam memburu Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!
DPR: Polisi Terlibat Jaringan Narkoba Freddy Pratama Enggak Mungkin Main Sendirian!

Polri tengah membongkar jaringan narkoba Ferdy Pratama. Salah satu yang ditangkap adalah mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan, AKP Andri Gustami

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Baru Gembong Narkoba Fredy Pratama
Fakta-Fakta Baru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri memburu gembong narkoba kelas kakap, Fredy Pratama bekerjasama dengan kepolisian lintas negara.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Fredy Pratama Cuci Uang Hasil Narkoba, Bikin Hotel hingga Restoran
Begini Cara Fredy Pratama Cuci Uang Hasil Narkoba, Bikin Hotel hingga Restoran

Aset yang dihasilkan dari kejahatan narkotika ini mencapai Rp 10,5 triliun, menggambarkan skala bisnis ilegal yang sangat besar.

Baca Selengkapnya
2 Polisi di Makassar Diduga Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Pelantikan jadi Perwira Ditunda
2 Polisi di Makassar Diduga Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Pelantikan jadi Perwira Ditunda

Dua anggota polisi di Kota Makassar yakni Bripka SY dan WD diduga terlibat dalam jaringan kartel narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Jaringan Fredy Pratama Bikin Laboratorium untuk Produksi Narkoba di Rumah Mewah Jakut
Jaringan Fredy Pratama Bikin Laboratorium untuk Produksi Narkoba di Rumah Mewah Jakut

Rumah tersebut di sewa oleh anak buah Fredy inisial D yang merupakan seorang DPO.

Baca Selengkapnya
Mengurai Alur Jaringan Gembong Narkoba Freddy Pratama
Mengurai Alur Jaringan Gembong Narkoba Freddy Pratama

Dia terkenal kerap memakai alat komunikasi, BlackBerry Messenger Enterprise, Threema, dan Wire.

Baca Selengkapnya