KIPI: 64 Persen Orang Disuntik Vaksin Alami Immunization Stress Related Responses
Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Hindra Irawan Satari mengatakan, lebih dari 64 persen orang yang telah menerima vaksinasi Covid-19 mengalami immunization stress related responses. Immunization stress related responses terjadi akibat seseorang merasa cemas berlebih karena proses vaksinasi.
"Lebih dari 64 persen ada yang disebut dengan kelompok immunization stress related responses. Jadi respons yang terkait dengan kecemasan akibat proses imunisasi," kata Hindra dalam konferensi pers disiarkan melalui YouTube Kemenkes, Senin (22/2).
Hindra memastikan, immunization stress related responses sama sekali tidak terkait dengan kandungan vaksin Covid-19. Pada kondisi immunization stress related responses, seseorang mengalami mual, muntah hingga mendadak pingsan.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa kecemasan dapat mempengaruhi sistem imun? Lemah Terhadap Infeksi Tubuh kita mungkin tidak bisa melawan infeksi dengan baik ketika kita merasa cemas. Bahkan hanya berpikir tentang sesuatu yang membuat kita marah atau sedih dapat mengurangi respons sistem kekebalan tubuh kita.
-
Apa dampak kelelahan terhadap sistem imun? Kelelahan dapat melemahkan sistem imun, yang merupakan pertahanan utama tubuh terhadap infeksi. Ketika seseorang kelelahan, produksi sel-sel imun seperti limfosit dapat berkurang, sehingga respons tubuh terhadap patogen, termasuk bakteri Salmonella typhi penyebab tipes, menjadi tidak optimal.
"Karena proses imunisasinya, jadi mual, muntah, pingsan sekejap, gerakan-gerakan aneh, kayak lumpuh, kemudian diobservasi ada katanya sesak, dirontgen ternyata normal," ujar dia.
Hindra menjelaskan, immunization stress related responses terjadi setelah seseorang mendengar cerita mengerikan atau melihat kondisi mengkhawatirkan dalam proses vaksinasi. Situasi ini hanya terjadi pada orang dewasa.
"Itu memang terjadi pada dewasa. Justru pada anak jarang. Kalau anak jerit saja setelah itu happy. Kalau dewasa setelah imunisasi pulang ke rumah masih terjadi juga demikian," ujar dia.
Meski muncul fenomena immunization stress related responses usai vaksinasi Covid-19, Hindra memastikan situasi tersebut tertangani dengan baik oleh tenaga kesehatan atau vaksinator. Saat ini, kondisi kelompok yang mengalami immunization stress related responses sudah kembali normal.
"Semua alhamdulillah tanpa pengobatan sembuh semua," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.
Baca SelengkapnyaEpidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaBeredar penyebaran virus mpox merupakan efek samping vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaPenyakit polio masih menjadi pekerjaan rumah (PR) pemerintah.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca Selengkapnya