KIPI Jakarta Jamin Vaksinasi Covid-19 Aman untuk Masyarakat
Merdeka.com - Ketua Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) DKI Jakarta Ellen Roostati Sianipar menegaskan, setiap vaksin Covid-19 yang diberikan aman untuk masyarakat. Karena telah melewati sejumlah tahapan penelitian ilmiah.
"Semua vaksin sudah diuji coba, melalui tiga fase dan dipastikan aman," ujar dr. Ellen dalam Dialog #tanyaIDI episode 10 dengan tema Apakah Vaksin AstraZeneca Aman?, Kamis (20/5) malam.
Menurut Ellen, KIPI yang terjadi biasanya nonserius. Seperti umumnya jika menerima injeksi ada rasa nyeri atau demam. Adapun, KIPI serius itu yang menjadi perhatian, misalnya keluhannya berlanjut dan memerlukan perawatan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
"Hingga sejauh ini yang kita terima laporan kecil dibandingkan jumlah orang yang telah divaksinasi. Meski kecil, kami tetap tindak lanjuti dengan melakukan pengkajian," ujar Ellen.
Dia menjelaskan, untuk menjamin keamanan sebelum vaksinasi, petugas juga telah memberitahu kepada masyarakat bila ada gejala seperti demam, menggigil, mual, atau muntah dianjurkan minum obat. Jika gejala berlanjut, ada nomor telepon yang bisa dihubungi. Atau kalau bisa langsung menghubungi Puskesmas.
"Kalau ada gejala dianjurkan minum parasetamol dulu, tapi kalau berlanjut hubungi faskes terdekat. Kalau di Jakarta, semua Puskesmas siap atau UGD terdekat. Pasti dilayani," katanya.
Terkait informasi ada warga yang meninggal dunia setelah vaksinasi, Ellen mengatakan, hingga saat ini masih berlangsung pengkajian. Menurutnya, peristiwa ini termasuk KIPI yang serius.Dia menyebut, dalam 24 jam pihaknya langsung melakukan investigasi. Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dan selanjutnya melakukan pengkajian.
"Sudah dua kali pengkajian dengan Komnas KIPI, kita juga telah menemui keluarga untuk mengetahui kronologi. Sampai sekarang belum selesai, investigasi masih dilanjutkan," katanya.
Pasca peristiwa tersebut, lanjut Ellen, pemerintah juga sigap menunda Batch atau kumpulan produksi CTMAV547 vaksin AstraZeneca untuk pengujian toksisitas dan sterilitas oleh BPOM sebagai bentuk upaya kehati-hatian untuk memastikan keamanan vaksin ini.
"Saat ini batch itu juga tengah diteliti lebih lanjut, butuh waktu dua atau tiga minggu," tuturnya.Menurut Ellen, vaksin AstraZeneca sudah diberikan lebih dulu di Sulawesi. Bahkan pada sekitar Maret sudah diberikan kepada anggota TNI/Polri di Jakarta.
"Sejauh ini tidak ditemukan kasus serius," tegasnya.
Dia pun memaparkan mekanisme kerja investigasi jika ada laporan KIPI serius. Biasanya laporan bisa berasal dari laporan masyarakat, fasilitas kesehatan, atau dokter.
Setelah itu, pihaknya melengkapi laporan dan dilanjutkan investigasi dengan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya.
Termasuk jika hingga pasien dirawat, Komda KIPI perlu menemui dokter yang merawat, datang ke RS, menemui keluarga. Setelah lengkap dikaji dengan para ahli, seperti penyakit dalam dan hematologi.
"Kemudian diputuskan apa sebab sebenarnya," kata Ellen.
Ellen mengatakan, sejauh ini yang terjadi koinsiden, artinya tidak berhubungan dengan vaksin. Jadi memang terjadi gejala bersamaan tetapi sebetulnya tidak disebabkan oleh vaksin.
Dia berharap, jika menemukan informasi soal KIPI terlebih dahulu harus dicek kebenarannya. Tahun 2017 lalu juga ada vaksinasi MR, banyak informasi yang simpang siur yang menyebabkan masyarakat takut.
"Jangan panik. Di sekitar kita ada faskes, ada dokter dan tenaga kesehatan yang bisa ditanya," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaJamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca Selengkapnya