Kiprah animator-animator Indonesia di negeri tetangga
Merdeka.com - Serial kartun Upin-Ipin pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Kartun yang berasal dari negeri tetangga Malaysia ini ternyata memiliki animator handal dari Indonesia. Siapa saja mereka?
Adalah Marsha Chikita Fawzi, putri bungsu dari pasangan musisi Ikang Fawzi dan Marissa Haque ini mengawali karirnya di Malaysia sebagai animator Upin-Ipin saat dirinya masih duduk di bangku kuliah di Multimedia University Malaysia.
Awalnya Chikita hanya bekerja paruh waktu pada perusahaan animasi Les Copaque, yang memproduksi animasi Upin-Ipin tersebut, ketika itu, ia berperan untuk membuat desain interior, latar belakang adegan dan properti lainnya. Rutinitas selama tiga tahun yang ia lakoni itu sontak membuat Chikita menjadi paham betul seluk beluk industri animasi dan memancing naluri seninya bekerja.
-
Apa yang membuat Tatik tertarik menjadi animator? Ketertarikannya pada dunia animasi berawal dari kegemaran menonton film kartun di televisi seperti Inuyasha, Detektif Conan, Yugio, Dragon Ball, Ninja Hattori, One Piece, Pokemon, dan Shinchan.
-
Bagaimana Tatik belajar dunia animasi? 'Awalnya saya mengira animasi hanya gambar-gambar saja, ternyata salah besar. Animasi bukan sekedar gambar tapi kita bisa membuat karakter hewan, benda, membuat cerita menjadi hidup dan bernyawa dalam animasi,' ujar perempuan 24 tahun ini, dikutip dari laman Pemkot Malang.
-
Bagaimana film berkembang? Seiring perkembangan teknologi film, industri film mulai berkembang dan munculnya efek khusus untuk menambahkan keindahan visual dalam film.
-
Kenapa Kemnaker mendorong SKKNI di industri film? 'SKKNI Perfilman sebagai salah satu bentuk upaya meningkatkan mutu dari perfilman Indonesia,' kata Menaker Ida Fauziyah saat menerima Komite Festival Film Indonesia Periode 2021-2023, di Kantor Kemnaker Jakarta, Kamis (7/9).
-
Apa yang diutamakan Kemnaker untuk industri film? Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pesatnya perkembangan industri perfilman memerlukan dukungan SDM yang kompeten dan dalam jumlah yang banyak.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Hingga akhirnya pada tahun 2012 ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Tidak dengan tangan kosong, dirinya beserta lima orang rekan membuat Monso House di mana perusahaan tersebut adalah perusahaan yang mengkhususkan pembuatan animasi independen, dengan harapan karya-karya nya bersama rekan-rekannya dapat membantu mengembangkan dunia animasi dalam negeri.
Selain Chika, ada Aditya Prabaswara. Aditya adalah teman satu kampus Chikita yang juga berkiprah di dunia animasi Malaysia. Jika anda mengetahui kartun animasi Bo Bo Boy, ya animasi tersebut lahir berkat tangan dingin Aditya.
Bo Bo Boy adalah kartun animasi dari perusahaan Animonsta, anak dari perusahaan Les Copaque. Saat itu dia dipercaya sebagai modeller di Animonsta. Tugasnya yaitu mengubah gambar atau sketsa animasi menjadi gambar berkualitas 3 dimensi.
Kini Aditya telah kembali ke Indonesia dan tengah membuat animasi bersama teman-temannya khas Indonesia dengan tema superhero berjudul ‘ Budiman'. Bagaimana keseruannya? Kita tunggu saja karya Aditya selanjutnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gagal masuk jurusan sekolah incaran justru jadi jalan kesuksesannya
Baca SelengkapnyaBerikut kisah animator sukses asal Indonesia di balik film keren ternama.
Baca SelengkapnyaMenparekraf Sandiaga Uno terkesan dengan anak-anak muda kreatif di kota ini
Baca SelengkapnyaDukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.
Baca SelengkapnyaPada 28 hingga 30 Juni, delegasi USANITA telah bertemu dengan tokoh-tokoh utama dalam industri hiburan Indonesia.
Baca Selengkapnya“Industri kreatif Indonesia sebetulnya punya masa depan yang luar biasa cerah," kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaLangkah-langkah ini guna mendorong ekonomi kreatif di Indonesia semakin semarak.
Baca SelengkapnyaIni menegaskan posisi Indonesia sebagai pesaing yang kuat di pasar film global.
Baca SelengkapnyaPara capres dan cawapres mulai mendaftarkan diri di KPU.
Baca SelengkapnyaATVSI beranggotakan 8 saluran TV entertainment (SCTV, Indosiar, RCTI, MNC TV, GTV, Trans TV, Trans 7, AnTV) dan 2 saluran TV berita (TV One dan Metro TV).
Baca SelengkapnyaVidio yang saat ini menjadi leading di Indonesia karena memang disukai oleh jutaan masyarakat di Indonesia dengan konten lokalnya
Baca SelengkapnyaPenandatanganan MoU yang disaksikan oleh seluruh pemangku kepentingan ekonomi kreatif dari seluruh wilayah di Indonesia.
Baca Selengkapnya