Kisah 2 bocah SMP di Denpasar rela memulung demi bisa sekolah
Merdeka.com - Setiap siang selepas pulang sekolah, masyarakat di sekitar Jalan Sudirman, Denpasar, sudah tidak heran melihat pemandangan dua bocah bersaudara mengorek-ngorek sampah. Kedua bocah ini mencari sampah yang bisa dijual.
Sambil membawa karung, keduanya mengumpulkan apa saja yang bisa dijual kembali. Kadang keduanya juga terlihat di sekitar kampus Universitas Udayana.
Kedua pemulung yang masih berstatus pelajar ini bukanlah warga pendatang. Mereka warga Bali yaitu Ni Luh Sinta Oktaviani (15) dan adiknya Made Raka Febrianta (13). Sudah hampir setahun kegiatan ini mereka geluti, bukan untuk sekadar bisa makan tetapi untuk sebuah impian menamatkan sekolah hingga tingkat SMA.
-
Bagaimana guru membantu murid belajar? Melalui kata-kata tersebut, kita dapat mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan kepada sosok yang telah berjasa dalam membentuk masa depan generasi penerus bangsa.
-
Apa yang diberikan guru kepada murid? 'Terima kasih atas bimbingan dan ilmunya yang bermanfaat, amal kalian akan terus mengalir seiring dengan bermanfaatnya ilmu yang engkau berikan.'
-
Kenapa buku cocok jadi kado Hari Guru? Pilihan buku sebagai kado guru sangat baik, karena buku dapat menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan tambahan.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Bagaimana guru mengatasi kesulitannya? Dalam video, guru laki-laki itu memperlihatkan nama muridnya Revaveroesy Veisaqireina Mulawarman. “Hi guys, nomor 19 bacanya gimana ya?“ katanya dalam video, diunggah akun Twitter @kegblgnunfaedh, pada Selasa (1/8). Saat sang guru kesulitan kesulitan menyebut nama muridnya. Murid-muridnya yang ada di dalam kelas sontak tertawa.
-
Bagaimana PKL membantu siswa? PKL merupakan kegiatan implementasi untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja profesional bagi peserta didik. Selain itu, tujuan PKL juga untuk meningkatkan kompetensi sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
"Yang penting bisa sekolah, semua pungut sampah, karena semua pada buang sampah. Kenapa harus malu? Nanti kalau saya jadi kaya, saya akan katakan saya kaya karena sampah," ucap Ni Luh dengan muka ceria, di ujung selatan Jalan Sudirman, Denpasar, Sabtu (9/5).
"Saya mau jadi tentara. Sekarang harus bisa sekolah dulu," sahut sang adik.
Ni Luh sekolah di SMP PGRI 6 Denpasar, kelas IX. Sementara itu Raka duduk di kelas VII di sekolah yang sama. Mereka mengaku tidak pernah malu sekolah walau dijauhi teman-teman atau saat memulung dilihat kawan-kawannya.
"Kadang di kantin sekolah saya tunggui teman-teman buang sampah botol plastik minuman," kata Raka.
Profesi pemulung dilakoni mereka berdua setelah ayahnya yang bekerja sebagai tukang pungut sampah di Singaraja tidak lagi digaji jasanya oleh pengelola selama 2 tahun.
"Kita dari Singaraja ke Denpasar. Dulu di Singaraja bapak angkut sampah digaji. Sekarang sudah tidak lagi, setelah 2 tahun tidak terima gaji. Kita terpaksa jadi pemulung," ungkap Ni Luh yang mengaku selalu berpesan pada adiknya tidak mengeluh dan terus berusaha untuk bisa sekolah.
Ironisnya, ketika memulung keduanya kerap membawa buku pelajaran agar bisa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru mereka. "Kalau ada PR dan akan ujian kita bawa buku. Kita bisa pulangnya sore kadang juga malam. Kadang adik nomor tiga masih SD juga ikut, kalau yang paling kecil baru 5 tahun di rumah sama ibu," tutur Ni Luh sambil mengusap air mata.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adalah Bripka Gun Gun, sosok Bhabinkamtibmas yang menemani Ahmad mengambil rapor di sekolahnya.
Baca SelengkapnyaGuru yang dulunya penuh wibawa di ruang kelas kini harus berjuang mengais rezeki di tengah keramaian terminal.
Baca SelengkapnyaDi sela kesibukannya bekerja memulung barang bekas, bocah ini masih menyempatkan diri untuk belajar.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah Papua bela-belain menukarkan udang hasil buruannya dengan gula agar bisa mengerjakan PR di rumah sambil minum kopi.
Baca SelengkapnyaPerempuan asal Jakarta Timur ini rela memberikan ilmunya secara cuma-cuma kepada anak-anak pemulung di wilayah TPU Pondok Kelapa.
Baca SelengkapnyaViral anak SMP bantu ibunya cari rongsokan usai pulang sekolah, aksinya bikin salut.
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaNorma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.
Baca SelengkapnyaApa yang dilakukan siswa satu kelas di SMA Negeri 1 Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah, ini sungguh luar biasa.
Baca SelengkapnyaDi China, siswa diajarkan menghargai perjuangan orang tua mencari uang lewat video.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menyanyangkan jika benar ada anggota dewan menitipkan siswa di sekolah-sekolah tertentu yang pada akhirnya melanggar aturan yang ada.
Baca SelengkapnyaViral kabar SMAN 2 Cibitung Kabupaten Bekasi diduga melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap siswanya.
Baca Selengkapnya