Kisah 2 janda hidup miskin & kadang puasa tapi sekolahkan anak yatim
Merdeka.com - Kehidupan yang dijalani Astima (70), janda yang tinggal di Banjar Ketapang, Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana, di Bali, ini sungguh luar biasa. Di tengah kondisinya yang lumpuh, dia tinggal bersama anaknya yang juga janda. Hebatnya lagi, di tengah-tengah mereka ada seorang bocah berumur 5 tahun anak asuhnya yang yatim piatu.
Sejak lima tahun lalu, janda miskin ini tinggal di gubuk depan menara suar pelabuhan perikanan Pengambengan. Kelumpuhan yang dialami wanita tua ini sudah berjalan belasan tahun sejak suaminya meninggal 20 tahun lalu.
Kondisi tempat tidurnya pun sangat tidak layak. Hanya beralas kasur tipis yang sudah usang tanpa sprai dan bau. Demikian halnya lantai kamar yang awalnya dari semen sudah terkelupas dan berganti dengan tanah.
-
Kenapa anak yatim memiliki kedudukan istimewa? Anak yatim memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Maka dari itu, sudah seharusnya setiap muslim menyayanginya.
-
Apa yang diimpikan anak kurang mampu? Melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi merupakan kesempatan yang tidak semua siswa bisa mendapatkannya. Terlebih bagi siswa yang orang tuanya berasal dari golongan kurang mampu.
-
Bagaimana cara kata-kata mutiara anak yatim memberikan motivasi? Jangan ragu untuk bermimpi, karena semua orang punya hak untuk itu dan bisa mewujudkan setiap mimpinya dengan doa dan usaha.
-
Bagaimana cara menyantuni anak yatim? Berikut beberapa hadis tentang menyantuni anak yatim:'Orang yang menanggung (mengasuh) anak yatim miliknya atau milik orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.' Malik (perowi hadits) mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.' (HR. Muslim)
-
Kenapa doa anak yatim dikabulkan? Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya yang menjadi yatim piatu dan menjamin keberkahan dalam doa mereka.
-
Kenapa Mentan Amran ingin membahagiakan yatim piatu dan janda? 'Anak yatim adalah anak kita semua, saudara kita semua. Jadi kalau mereka punya masalah ya jadi masalah kita juga. Artinya mari kita bahagiakan mereka melalui apa yang kita dapatkan,' ujar Mentan dalam kegiatan tali asih yatim dan keluarga besar Kementan.
Dinding rumahnya setengah menggunakan bata merah, namun telah terkikis angin dan hujan. Sementara setengahnya lagi terbuat dari bilik yang sudah compang-camping.
Dalam rumah yang sangat sederhana dan tidak layak huni itu, Astima tinggal bersama Niswati (50), anak perempuannya yang juga seorang janda. Bahkan Astima juga mengajak tinggal Isma Sakina (5), anak tetangganya yang sudah yatim piatu karena kedua orang tuannya meninggal.
Untuk makan, keluarga kecil dan sangat memprihatinkan ini hanya seadanya saja. Bahkan tak jarang mereka berpuasa lantaran tidak memiliki beras untuk dimasak.
Selama ini yang menopang kebutuhan sehari-hari hanya Niswati sebagai buruh serabutan. Penghasilannya tidak menentu. Kadang dia pulang membawa uang hanya cukup untuk beli beras satu kilo, kadang dia harus pulang dengan tangan hampa.
"Saya di pantai bantu-bantu nelayan sandarkan perahu, kadang membetulkan jaring. Terpenting saya dapat upah untuk bisa makan," ujar Niswati, Kamis (12/3) di Jembrana Bali.
Hebatnya wanita ini, di tengah penderitaannya bersama ibunya yang tak tergolek lemas. Namun tetap berjuang untuk menyekolahkan anak yatim piatu yang diasuhnya sejak 2 tahun lalu.
"Yang saya pikirkan sekarang hanyalah masa depan Isma Sakina (anak angkat). Karena sudah waktunya dia sekolah," ucapnya lirih.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah pasutri pernah tak punya uang untuk makan besok, kini jadi pengusaha sukses berdayakan puluhan guru muda.
Baca SelengkapnyaDua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaSepeninggal ayah berpulang, keduanya terpaksa menjadi tulang punggung.
Baca SelengkapnyaCerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaKumpulan uang itu adalah tabungan uang jajan. Uang itu ingin mereka berikan sebagai donasi.
Baca SelengkapnyaDengan mengenyam pendidikan tinggi, generasi muda akan mampu menghadapi tantangan ke depan melalui perbaikan sumber daya manusia (SDM).
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaIdia harus rela kehilangan kesempatan untuk bersekolah lantaran kondisi keuangan keluarganya yang pas-pasan.
Baca SelengkapnyaUmmi Pipik memiliki empat anak dari pernikahannya dengan mendiang Ustaz Jefri Al Buchori.
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Malaysia datang jauh-jauh ke Garut untuk kunjungi rumah keluarga janda cantik dan membawa banyak oleh-oleh untuk keluarga.
Baca Selengkapnya