Kisah 2 lansia tuna netra, tidur beralas tikar dalam gubuk reyot
Merdeka.com - Ni Nyoman Tunjung (60) dan Ni Ketut Jempiring (59), dua lansia ini hidup di bawah garis kemiskinan di wilayah Banjar Pulesari Kawan, Desa Peninjoan, Kecataman Tembuku Bangli di Bali. Keduanya merupakan saudara kandung. Ironisnya, dua nenek itu tidak bisa melihat.
Keduanya hidup di dalam gubuk bambu yang sudah dalam kondisi reyot. Untuk kebutuhan makan dan MCK, mereka dibantu oleh keponakannya I Kadek Astawa dan Ni Kadek Tami yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan.
Di gubuk yang layaknya seperti kandang ayam itu kedua nenek ini hanya duduk terdiam di atas bale bambu beralaskan tikar pelastik yang digunakan untuk tidur selama ini.
-
Di mana lansia tersebut tinggal? Wanita tersebut tinggal di daerah El Sereno, Los Angeles, dan mengaku suara tersebut terdengar dari bawah rumahnya selama beberapa minggu terakhir.
-
Dimana rumah pasangan lansia ini berada? Banyak keindahan yang terpancar dari Jawa Tengah. Pemandangan sawah rasanya masih bisa dengan mudah ditemukan di berbagai sudut wilayahnya. Seperti lokasi berikut ini. Di tengah-tengah area persawahan luas, justru ada rumah berlantai dua milik pasangan lansia yang jauh dari jalanan.
-
Apa yang ada di belakang rumah tua itu? Di belakang rumah itu ada lima makam yang suasananya cukup angker.
-
Kenapa rumah pasangan lansia terlihat terisolir? Bukan hanya bagian depan atau belakang rumah, bangunan apik tersebut diketahui dikelilingi area persawahan. Tak nampak jalan raya atau sekadar setapak penghubung dari rumah ke area sawah. Sehingga, rumah tersebut seolah terisolir.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan lansia? Dengan menerapkan gaya hidup sehat, menjaga lingkungan, nutrisi yang baik, dan faktor sosial-ekonomi yang positif, lansia dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik hingga usia lanjut.
-
Bagaimana lansia tersebut terluka? Sementara itu korban berupaya memaksa mobilnya hingga membuatnya terseret sejauh tiga meter hingga menyebabkan luka di sekujur tubuhnya.
Dalam gubuk ini, hanya berisi ruang untuk tidur dan tempat masak jadi satu. Bahkan dalam dipan yang nampak lapuk itu dimanfaatkan untuk tidur mereka berdua.
Sementara hanya terpisahkan oleh kain kumal, tempat tidur keponakannya. "Kalau mau ke kamar mandi selalu dipapah keponakan saya. Apalagi sekarang ini musim hujan, licin," keluh Ni Tunjung di dalam gubuknya yang berukurann 6 X 8 meter dan berlantaikan tanah padat.
Ni Jempiring mengaku sudah tidak bisa melihat sejak kecil, bahkan bola mata sudah pecah. Sementara Ni Tunjung penglihatan bermasalah sejak 10 tahun lalu.
"Awalnya sakit mata biasa, karena tidak punya uang. Ya tidak diobati. Akhirnya tidak bisa melihat," aku Ni Tunjung.
Rupanya, masih ada satu lansia yang ada dalam areal pekarangan tersebut. Kendati masih melihat samar-samar, nenek Putu Kemek diusianya yang ke 76 hidup sebatang kara.
Lansia ini masih satu keluarga dengan dua lansia yang alami kebutaan. "Di belakang rumah juga ada saudara kami. Sudah tua juga, tidak punya siapa-siapa. Kadang sering juga ditengokin keponakan saya," tuturnya.
Kepala Lingkungan Banjar Pulesari Kawan I Wayan Kardiasa mengatakan bahwa, keluarga Ketut Jempiring dan Tunjung serta Kemek sudah tercatat dalam satu kartu keluarga.
Dimana mereka sudah memperoleh bantuan beras miskin (raskin) serta jaminan kesehatan.
"Mereka sudah tercatat dalam KK miskin. Biasanya jatah raskin ditebus oleh keponakannya Kadek Astawa," klaim Kardiasa, Kamis (14/12).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaMirisnya, keduanya tinggal di rumah tua peninggalan sang bekas pejabat desa. Kini, kediaman itu pun nampak kian termakan usia.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang kakek yang tinggal di pos kamling dan diberikan bantuan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial seorang nenek tanpa tanda pengenal datangi puskesmas minta disuntik mati.
Baca SelengkapnyaSang istri hanya terbaring di lantai dan suaminya duduk dengan badan kurus.
Baca SelengkapnyaTetangga korban mengaku tak mengetahui keberadaan anak-anak korban.
Baca SelengkapnyaRupanya, anak dan cucunya sudah setahun tidak mengunjunginya dan membuat warganet merasa pilu.
Baca Selengkapnya