Kisah 3 Jenderal TNI Bersahabat dengan Mantan Musuh di Medan Perang
Merdeka.com - Banyak cerita dalam medan perang. Kisah para jenderal TNI bersahabat dengan musuh setelah sekian lama tak bertemu benar terjadi. Dulu diburu, sekarang berteman.
Banyak hal yang melatarbelakangi awalnya jadi musuh, kemudian bisa jadi berteman. Berikut cerita detailnya tentang 3 jenderal TNI bersahabat dengan musuh lamanya:
Persahabatan Yusuf Said dengan AM Hendropriyono
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan Hadi Tjahjanto menjabat sebagai Panglima TNI? Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto adalah mantan Panglima TNI yang menjabat sejak 2017 sampai 2021.
-
Apa inspirasi yang diberikan Agustadi Sasongko Purnomo kepada TNI? Pengalaman Agustadi pernah bertugas nyaris di seluruh wilayah Indonesia, yakni untuk melaksanakan operasi-operasi militer penting. Mulai dari Operasi Seroja 1975, Operasi Pamungkas 1978, Operasi Kikis 1981, Operasi Kilat 1983 (wilayah operasi di Timor-Timur sebelum berpisah dri Indonesia). Kemudian, Operasi Jaring Merah I-IV 1991-1994 (wilayah operasi Aceh), dan Operasi Nuri 01 2001 (wilayah operasi Irian Barat).
-
Siapa saja yang pakai seragam TNI? Gak sendirian, Chef Juna juga bareng Chef Renatta dan Chef Arnold. Mereka pakai seragam TNI saat syuting MasterChef Indonesia.
Sebelum keduanya bertemu, Bong Kee Chok alias Yusuf Said sempat menjadi target utama pasukan gabungan Indonesia-Malaysia. Ribuan prajurit kedua negara memburunya di hutan Kalimantan. Bong Kee Chok dilatih tentara Indonesia saat konfrontasi dengan Malaysia. Dia mendirikan Pasukan Gerilya Serawak (PGRS) untuk memerangi Inggris bersama tentara Indonesia.
Kemudian kebijakan Orde Baru, berbalik memusuhi PGRS karena dicap komunis. Untuk membela diri, Bong Kee Chok memerangi gurunya sendiri, tentara Indonesia. Untuk bisa menangkap Bong Kee Chok, Indonesia dan Malaysia sampai mengerahkan satuan elitenya.
Salah satu elite itu adalah AM Hendropriyono dan tim pasukan elite baret merah TNI AD. Saat itu Hendro adalah perwira pertama. Baru pada November 1973, akhirnya Bong Kee Chok mau keluar hutan dan menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Malaysia.
Pada tahun 2005, Hendropriyono yang sudah pensiun dari TNI dan berpangkat jenderal baru bisa melihat wajah Bong Kee Chok. Pertemuan itu digelar di Hotel Four Seasons Singapura berkat jasa kenalan Hendro. Maka setelah 38 tahun, Hendro akhirnya bisa bertemu bekas musuhnya. Tak ada amarah atau dendam, hanya rasa hormat dan kagum dari dua prajurit tua ini.
Prabowo Subianto dengan Muzakir Manaf
Prabowo Subianto dengan Muzakir Manaf ternyata pernah bermusuhan. Saat itu Prabowo yang berpangkat Letjen dan menjabat Panglima Kostrad memburu Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf. Sebaliknya Muzakir Manaf ingin menembak bahkan menculik Prabowo untuk dihabisi.Kini, Muzakir Manaf yang akrab disapa orang Aceh dengan panggilan Mualem tersebut menjadi sahabat dekat dengan Prabowo. Bahkan, saat Mualem ingin bergabung dengan Gerindra, Prabowo sempat menolak karena tak ingin Mualem jadi anak buahnya."Saya bilang Anda ini Mualem kalau masuk Gerindra nanti jadi bawahan saya, saya tidak mau, Anda ini harus jadi sahabat saya," kata Prabowo.
Pertemuan Benny Moerdani dengan Dua Prajurit Inggris
Benny Moerdani saat itu menjabat sebagai Kapten Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD). Ia ditugaskan menghadang pergerakan pasukan Gurkha Inggris dan SAS. Benny ditugaskan untuk menyusup dan melewati perbatasan antara Malaysia dan Indonesia. Ketika itu Inggris mendirikan negara Malaya (Malaysia). Selama menjalani tugasnya di garis depan, seluruh pangkat Benny dilepas. Saat itu pula, Benny bukan lagi prajurit TNI, melainkan relawan dan anggota TNKU. Seragam yang diberikan berbeda dengan seragam TNI. Identitasnya disamarkan warga Kalimantan Selatan kelahiran Muara Teweh, sebuah kota kecil di tepi Kapuas.Nyawa Benny hampir melayang saat ia menyusup ke perbatasan dua wilayah itu. Kepalanya sudah dibidik dua prajurit Inggris dengan senjata mereka. Namun mereka belum juga mengeksekusi. Jawaban itu ia temukan pada 1976 saat berkunjung ke Inggris. Benny sudah menjabat sebagai jenderal. Ia tak sengaja bertemu dua prajurit Inggris itu dan menanyakan alasan mereka tak menembaknya.Dua prajurit itu menjelaskan alasan tak menembak Benny. Mereka tak melakukan itu, karena melihat sebuah Queen Elizabeth (kode untuk kapal yang lebih besar). Mereka menyangka ada kapal besar pengangkut pasukan TNI. Tapi kenyataannya, yang datang adalah kapal kecil pengangkut pasukan TNI. Nyawa Benny selamat karena kejadian itu.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut sosok tiga teman satu letting Panglima TNI yang pangkatnya masih Kolonel.
Baca SelengkapnyaDiketahui, bahwa Mayjen Kunto Arief bersahabat dengan Mayjen Bangun Nawako sejak berpangkat Letnan Dua (Letda).
Baca SelengkapnyaTak main-main para jenderal ini bahkan berani menikahi putri dari para petinggi TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar para mantan ajudan Presiden Joko Widodo yang kini semuanya sudah menjadi Jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut potret tiga Jenderal TNI, Polri dan Udara jebolan Akabri 1973 yang pernah punya pengaruh besar di RI.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok empat 'anak kalong' yang mengikuti jejak sang ayah menjadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaMantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto mendapatkan kunjungan spesial dari sahabat sekaligus juniornya eks Kasad, Dudung Abdurachman.
Baca SelengkapnyaMewujudkan mimpi menjadi tentara bersama-sama, takdir nyatanya harus memisahkan dua pria gagah ini.
Baca SelengkapnyaSimak momen silaturahmi Jenderal Mulyono ke rumah mantan Kasad juniornya.
Baca SelengkapnyaSoeharto memerintahkan camat dan lurah untuk membawa sahabatnya dari desa ke Jakarta
Baca SelengkapnyaLaksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit dan Marsekal Madya TNI (Purn) Tatang Harlyansyah. Desi dan Tatang juga menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok tiga Jenderal mantan ajudan Presiden Joko Widodo dari TNI AL.
Baca Selengkapnya