Kisah Abah Oman jual es cendol modal ikhlas di Purwakarta
Merdeka.com - Jagat sosial media Purwakarta sempat dihebohkan oleh unggahan netizen tentang Abah Oman. Kakek berusia 82 tahun itu berdagang es cendol, dan biasa mangkal di sekitar Jalan Veteran, tepatnya di daerah Oesman, Purwakarta, Jawa Barat.
Usianya yang renta tidak menyulutkan niatnya terus berjualan demi menghidupi anak dan cucunya di rumah kontrakan, di kawasan Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta.
Abah Oman sudah berjualan es cendol sejak 1986. Dia membuat cendolnya sendiri dengan cara dimasak di atas kayu bakar, tanpa pemanis buatan.
-
Apa itu cendol? Meskipun namanya berbeda-beda, seperti cendol, chendol, nom lort, lot chong, dan mont let saung, penampilannya hampir serupa.
-
Apa yang dijual di warung Ayah Ojak? Pada momen pembukaan warung, Ayah Ojak terlihat sangat bahagia bersama istri dan anak-anaknya.
-
Kapan Rohman memulai jualan es cendol? Sejak tahun 1972, Rohman, pendiri Es Cendol Elizabeth sudah berjualan es cendol keliling menggunakan gerobak.
-
Bagaimana suasana warung Ayah Ojak? Tampilan eksterior bangunan warung tampak klasik. Namun interior dalamnya memadukan nuansa modern dengan sentuhan klasik.
-
Kenapa penjual onde-onde ini memilih jualan onde-onde? Ia mengaku memilih berjualan ini, karena keuntungannya lebih menggiurkan. Meski sebelumnya penghasilan besar secara tetap selalu ia kantongi rutin tiap bulan.Namun, berjualan onde-onde goreng membuat pria ini bisa bekerja maksimal dan ingin fokus menekuni usaha tersebut. Ia pun tak masalah untuk meninggalkan penghasilan besar setiap bulannya.
-
Bagaimana penjual onde-onde ini sukses? Saat azan berkumandang ketika tengah berjualan, dirinya akan bergegas untuk menjalankan kewajiban sebagai umat muslim tersebut.'Asal tidak tinggalin salat, kalau lagi melayani pembeli terus azan ya saya tinggal. Alhamdulillah pembeli mengerti dan mau gimana, orang yang ngasih rame atau sepinya ini Allah,' kata dia.
"Abah masih pakai tungku biasa, karena pakai kompor gas mah lumayan enggak bisa. Masak sendiri dengan bahan dari resep sendiri. Abah pakai gula aren, tidak pakai biang gula" kata Abah Oman.
Saat berjualan, Abah Oman tidak pernah mematok harga buat cendol dia jual. Dia tetap melayani pembelinya, berapapun uang diberikan buat cendolnya.
"Prinsip Abah mah ikhlas saja, soal keuntungan nanti juga mengikuti. Buktinya dengan cara berjualan seperti ini, abah masih bisa untung Rp 30 ribu sampai Rp 45 ribu per hari," tambah Abah Oman,
Mengetahui unggahan tentang Abah Oman, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengundangnya ke rumah dinas di Jalan Gandanegara, Purwakarta, Jumat (17/6). Dalam pertemuan itu keduanya mengenang masa-masa Dedi masih kerap berada di Kantor DPD Golkar Purwakarta. Dengan menggunakan bahasa sunda, Abah Oman berujar.
"Si Ujang ieu mah sok dibaturan ku abah ti baheula keneh di kantor Golkar. Malah pas jadi dewan oge sering ngaborong es cendol abah. Nyebut na teh Cendol Pak Tile. Pinter si ujang ieu mah (anak ini mah dari dulu juga sering ditemani oleh saya sejak di kantor Golkar. Malah saat menjadi anggota DPRD anak ini sering memborong cendol saya. Dia kasih julukan Cendol Pak Tile. Anak ini pintar)".
Dedi menilai cara berkehidupan dilakukan Abah Oman harus dijadikan panutan oleh semua pihak.
"Saya salut dengan Abah Oman. Meski sudah tua tetapi mau bekerja. Saya jauh lebih menghargai Abah Oman dibanding orang yang masih muda, badannya sehat, tetapi kerjanya bawa-bawa proposal," kata Dedi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaPara pembeli bebas mencicipi roti sepuasnya tanpa bayar
Baca SelengkapnyaNcess Nabati membuka berjualan bakso di Cianjur Selatan bersama sang adik.
Baca SelengkapnyaTak sedikit dari kalangan artis yang membeli dagangan Mpok Atiek.
Baca SelengkapnyaSeorang penjual es yang sedang melaksanakan sholat dhuha tiba-tiba mendapatkan rezeki yang tidak terduga dari pembeli.
Baca SelengkapnyaUstaz Solmed memberikan penjelasan mengenai honorarium yang diterimanya saat memberikan ceramah.
Baca SelengkapnyaKedai kopi ini hadir agar seluruh lapisan masyarakat bisa mencicipi nikmatnya minuman kopi ala kafe.
Baca SelengkapnyaCita rasanya otentik sejak 1980 dengan 12 macam isian.
Baca Selengkapnya"Tidak ada yang beli," ujar Sunardi, penjual es teh.
Baca SelengkapnyaHM Fitno memanggil untuk membeli satu gelas kopi. Saat bertemu sang penjual, dia turut berbincang santai.
Baca SelengkapnyaPenjual bakso di atas gunung Lorokan Mojokerto ini viral, tuai pujian.
Baca SelengkapnyaKisah eks pegawai Pemprov yang lebih pilih resign dan berjualan es di pinggir jalan.
Baca Selengkapnya