Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Abah Oman jual es cendol modal ikhlas di Purwakarta

Kisah Abah Oman jual es cendol modal ikhlas di Purwakarta Tukang cendol Abah Oman. ©2016 merdeka.com/bram salam

Merdeka.com - Jagat sosial media Purwakarta sempat dihebohkan oleh unggahan netizen tentang Abah Oman. Kakek berusia 82 tahun itu berdagang es cendol, dan biasa mangkal di sekitar Jalan Veteran, tepatnya di daerah Oesman, Purwakarta, Jawa Barat.

Usianya yang renta tidak menyulutkan niatnya terus berjualan demi menghidupi anak dan cucunya di rumah kontrakan, di kawasan Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta.

Abah Oman sudah berjualan es cendol sejak 1986. Dia membuat cendolnya sendiri dengan cara dimasak di atas kayu bakar, tanpa pemanis buatan.

"Abah masih pakai tungku biasa, karena pakai kompor gas mah lumayan enggak bisa. Masak sendiri dengan bahan dari resep sendiri. Abah pakai gula aren, tidak pakai biang gula" kata Abah Oman.

Saat berjualan, Abah Oman tidak pernah mematok harga buat cendol dia jual. Dia tetap melayani pembelinya, berapapun uang diberikan buat cendolnya.

"Prinsip Abah mah ikhlas saja, soal keuntungan nanti juga mengikuti. Buktinya dengan cara berjualan seperti ini, abah masih bisa untung Rp 30 ribu sampai Rp 45 ribu per hari," tambah Abah Oman,

Mengetahui unggahan tentang Abah Oman, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengundangnya ke rumah dinas di Jalan Gandanegara, Purwakarta, Jumat (17/6). Dalam pertemuan itu keduanya mengenang masa-masa Dedi masih kerap berada di Kantor DPD Golkar Purwakarta. Dengan menggunakan bahasa sunda, Abah Oman berujar.

tukang cendol abah oman

"Si Ujang ieu mah sok dibaturan ku abah ti baheula keneh di kantor Golkar. Malah pas jadi dewan oge sering ngaborong es cendol abah. Nyebut na teh Cendol Pak Tile. Pinter si ujang ieu mah (anak ini mah dari dulu juga sering ditemani oleh saya sejak di kantor Golkar. Malah saat menjadi anggota DPRD anak ini sering memborong cendol saya. Dia kasih julukan Cendol Pak Tile. Anak ini pintar)".

Dedi menilai cara berkehidupan dilakukan Abah Oman harus dijadikan panutan oleh semua pihak.

"Saya salut dengan Abah Oman. Meski sudah tua tetapi mau bekerja. Saya jauh lebih menghargai Abah Oman dibanding orang yang masih muda, badannya sehat, tetapi kerjanya bawa-bawa proposal," kata Dedi. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP