Kisah Adul, Difabel yang Digendong Jokowi
Merdeka.com - Bocah difabel berusia 9 tahun bernama Muklis Abdul Kholik atau Adul menyampaikan keinginannya untuk terus bersekolah hingga perguruan tinggi saat diskusi dengan Presiden Joko Widodo. Adul juga sangat ingin bertemu dengan Jokowi.
"Ingin sekolah sampai kuliah," demikian jawab Adul ketika berdiskusi dengan Presiden Joko Widod (Jokowi) di dalam tenda VVIP di Lapangan Parkir Mall Summarecon, Bekasi pada Senin. Saat diskusi dengan Presiden Jokowi, Adul dipangku oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang.
Adul juga mengatakan dia bercita-cita sebagai pemadam kebakaran. "Mau nolong orang," ungkap Adul menjelaskan alasannya memilih pemadam kebakaran disambut senyuman dan anggukan bangga Presiden.
-
Apa tujuan Hari Pemadam Kebakaran? Tujuan Hari Pemadam Kebakaran Sedunia adalah untuk menghormati dan mengapresiasi peran dan kontribusi yang diberikan oleh para pemadam kebakaran dalam melindungi masyarakat dari ancaman kebakaran.
-
Siapa yang dihormati di Hari Pemadam Kebakaran? Pada hari ini, kesempatan diberikan kepada kita untuk mengapresiasi pemadam kebakaran yang berjuang untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan kita.
-
Siapa pemimpin baru setelah kebakaran? Rezim baru menyambut pemimpin non-kerajaan bernama Papmalil, yang membawa perubahan signifikan dalam dinamika politik.
-
Apa hobi Adul? Selain itu, rumahnya dilengkapi dengan kolam pemancingan ikan seluas satu hektar yang sering ia gunakan untuk menyalurkan hobinya memancing.
-
Bagaimana kebakaran dipadamkan? Sesampainya di lokasi, petugas pun langsung melakukan upaya pemadaman api terhadap bangunan tersebut. Untuk dapat memadamkan api itu membutuhkan waktu selama sekitar tiga jam.'Total pengerahan 20 unit ditambah penunjang. Jumlah personel 95 orang,' ujarnya.
-
Kenapa ada Hari Pemadam Kebakaran Sedunia? Hari Pemadam Kebakaran Sedunia juga merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran.
Acungan jempol pun diberikan oleh Presiden Jokowi kepada Adul seketika. Dalam acara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mendampingi Presiden.
Adul adalah bocah difabel yang berjalan merangkak sejauh 3 kilometer untuk mencapai sekolahnya. Usai berdiskusi, Adul pun digendong Presiden melihat-lihat beberapa gerai peralatan bantu difabel.
Beberapa gerai yang dikunjungi antara lain gerai kursi roda, dan gerai alat bantu dengar. Sejumlah koordinator gerai menjelaskan tentang manfaat pemberian kursi roda dari Yayasan Ohana maupun dari gerai alat bantu dengar.
Selain itu, ada juga karya seni visual berupa serpihan cangkang telur yang disusun menjadi gambar wajah tokoh-tokoh besar dunia, termasuk Presiden Jokowi. Jejeran berupa lukisan yang dibuat oleh siswa-siswi difabel juga menampilkan gambar wajah Presiden RI pertama Soekarno, dan mantan Presiden AS Barack Obama.
"Ini dari difabel, dari anak-anak kami di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Profesor Doktor Suharso Surakarta," ujar Kepala Seksi Bimbingan Lanjut Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Profesor Doktor Suharso Surakarta, Suyono Yusuf (53).
Dia mengatakan karya seni itu hanya salah satu karya yang dibuat oleh para difabel. Pembuatan karya seni cangkang telur membutuhkan waktu selama sekitar 1 hingga 2 pekan yang dikerjakan oleh satu orang.
"Perhatian pemerintah kepada difabel saat ini makin baik. Tentunya harapan teman-teman difabel tentu fasilitas umum yang ramah difabel semakin ditambah," ujar Suyono.
Dia mengatakan teman-teman difabel berkenan memberikan lukisan itu sebagai kenang-kenangan untuk Presiden Jokowi. Selain itu, pada acara itu juga diberikan sejumlah apresiasi penghargaan kepada difabel berprestasi. Sejumlah bantuan yang diberikan pemerintah berupa alat bantu dengar dan kursi roda, hingga dana uang tunai maupun paspor.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com kembali menghadirkan Merdeka Awards sebagai ajang penghargaan kepada mereka yang telah memberikan sumbangsih bagi kemajuan negeri dan kemanusiaan.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, ajudan presiden yang dulu pernah ditolak saat daftar Akmil dan AAL.
Baca SelengkapnyaIbunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaKunjungi Kafe Mempekerjakan Kaum Disablitas di Kupang, Alam Ganjar Unjuk Kebolehan Jadi Barista
Baca SelengkapnyaDi balik kisah ini, terdapat aksi heroik seorang bule yang ikut membantu damkar memadamkan api.
Baca SelengkapnyaBerikut isi pesan Kompol Syarif asisten ajudan Jokowi untuk sang Presiden.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Jokowi sering bagi-bagi sepeda kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerikut pengakuan Kompol Syarif yang ternyata anak dari seorang Kowad.
Baca SelengkapnyaDengan tekad 'Perubahan' yang sering digaungkan Anies-Imin, menjadi modal pasutri ini merapat di puncak kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaProfil Paiman Rahardjo, Wakil Menteri Desa PDDT yang memulai perjalanan di Ibukota sebagai tukang sapu hingga menjadi rektor.
Baca SelengkapnyaPujian Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin mendapat balasan senyum manis dari Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSang jenderal bintang satu Polri tak segan untuk mengusap air mata seorang catar bak putra sendiri.
Baca Selengkapnya