Kisah Afi & Warisan yang ditulis dengan HP seharga Rp 600.000
Merdeka.com - Nama Asa Firda Inayah (19), pemilik akun Facebook Afi Nihaya Faradisa belakangan ini ramai diperbincangkan. Salah satunya karena tulisannya berjudul Warisan yang diunggah di Facebook dan dibagikan ribuan kali. Tulisan itu pada intinya berisi pesan damai menghargai perbedaan untuk sebagai salah satu cara menangkal radikalisme dan ekstremisme yang berpotensi menghancurkan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Radikal dan ekstremisme mulai masuk dari ranah yang sama sekali tidak terduga, yakni ranah pendidikan. Mulai kita lihat benih-benih radikalisme, benih-benih anti-NKRI disisipkan dalam kajian-kajian religi dan realita itu bisa kita lihat di berbagai tingkat pendidikan di Indonesia," kata Asa Firda Inayah di Malang, Sabtu (20/5).
Afi menceritakan, tulisannya itu berangkat dari keprihatinan akan kondisi masyarakat Indonesia saat ini yang mudah tersulut api amarah. Perbedaan keras dijadikan alat untuk provokasi hingga mengikis toleransi.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa itu konflik pribadi? Konflik pribadi adalah pertentangan atau ketegangan yang terjadi antar individu.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Kenapa buku-buku ini laris di Indonesia? Berbagai genre dapat dijelajahi, baik melalui toko fisik maupun platform online.Tak hanya itu, dunia literasi Indonesia semakin diperkaya dengan munculnya penulis-penulis baru yang menawarkan karya-karya terbaik mereka.
-
Mengapa puisi satire tentang Indonesia menggunakan bahasa yang ironis? Indonesia negeri yang kayaBertumpuk-tumpuk utangnyaEmas minyak dijualTapi untungnya entah ke manaGunung-gunung dihabiskanPasirnya dijualIkan di laut dikurasTapi untuk orang asing.
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
"Indonesia yang sangat beragam, tentunya dituntut memiliki toleransi yang tinggi terhadap keragaman tersebut," tegas remaja kelahiran 27 Juli 1998 itu.
Afi mengajak mencintai negeri ini dengan menjaga semangat perbedaan yang sudah diwariskan dari leluhur. Pesan itulah yang ditulis Afi di media sosialnya.
"Saya menulis itu (Warisan), di akun facebook sekitar seminggu lalu. Sekarang sudah disukai sekitar 80.000-90.000 orang dan sudah dibagikan oleh 50.000 orang. Saya mencintai NKRI, dan saya bukan siapa-siapa," katanya.
Afi mengaku bukan datang dari keluarga berada. Ayahnya bekerja sebagai pedagang kaki lima yang berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lain. Remaja yang baru saja lulus dari SMA 1 Gambiran, Banyuwangi menulis artikel itu tidak menggunakan komputer jinjing atau telepon genggam mewah. "Saya menulis Warisan yang viral di akun facebook dengan hp seharga Rp 600.000," katanya.
Sikap rendah hatinya sangat terlihat dari alasannya memosting di akun yang bukan nama aslinya. Dia mengaku tidak memiliki niat dan berharap melambungkan namanya.
"Kenapa saya menggunakan nama pena, karena saya tidak mengharap keuntungan dari melambungnya nama," ucapnya.
Alasannya hanya satu, rasa cintanya yang besar terhadap Indonesia. Kecintaannya itu ditumpahkan dalam tulisan Warisan. Dengan nada merendah, Afi mengaku baru sebatas berkontribusi melalui tulisan. "Saya hanya bisa menulis, jika tulisan saya bisa menggugah generasi saya dan orang yang membaca, saya sangat senang," urainya.
Afi menjadi pembicara di sejumlah seminar kebangsaan di Kota Malang. Dia didampingi oleh ayahnya, Imam Suwandi. Sang ayah tidak menyangka banyak orang menyukai tulisan anaknya.
"Anak saya sangat menjaga kondisi kualitas orang tuanya. Orang tuanya hanya lulus STM," kata Suwandi yang mengaku sebagai penjual cilok keliling.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sastrawan satu ini menciptkan novel "Azab dan Sengsara" menceritakan ketatnya sistem adat di daerahnya yang ditulis dengan corak penulisan baru.
Baca SelengkapnyaMewakili para orang tua pribumi Indonesia, kami ingin mengingatkan agar para putera puteri bangsa Indonesia dapat hidup aman, tenteram dan sejahtera.
Baca SelengkapnyaKumpulan puisi satire berbagia tema yang penuh makna.
Baca SelengkapnyaKeadaan ini jelas kontraproduktif dengan cita-cita membangun peradaban bangsa.
Baca SelengkapnyaCak Imin dan Anies tidak ingin orang-orang tidak punya etika memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaCeritakan kisah sedih sekaligus bertanya kepada ustaz, aksi wanita ini malah bikin jemaah lain tertawa.
Baca SelengkapnyaNovel sejarah merupakan karya sastra yang mengangkat kisah, peristiwa, atau kejadian di masa lalu.
Baca SelengkapnyaSelebgram Afifah Riyad kini tengah menjadi sorotan. Hal itu terjadi setelah ia mengungkap kasus kekerasan
Baca SelengkapnyaIa rela meninggalkan jabatan seorang redaktur dan pulang ke kampung halaman untuk menjadi seorang novelis.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.
Baca SelengkapnyaSang ibu tampak menangis bahagia karena mendapat HP baru dari anaknya.
Baca SelengkapnyaDalam penggalan ceramah, Ketua KPU Hasyim dengan lugas menyampaikan makna penyembelihan dalam Iduladha.
Baca Selengkapnya