Kisah asmara terlarang anggota DPRD Malang dengan mantan bos

Merdeka.com - Kisah perselingkuhan yang dilakukan oleh anggota dewan bukan menjadi kabar baru lagi. Beberapa anggota DPRD pernah terjerat kasus terlarang ini sehingga jabatan jadi taruhannya.

Selain jabatannya bisa hancur, perbuatan tersebut telah mencoreng instansi pemerintahan sebagai lembaga terhormat.

Kali ini kasus serupa terjadi di Malang. Anggota DPRD dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Lukito Purwandono, telah terbukti selingkuh dengan mantan majikannya. Kasus ini terungkap ketika selingkuhannya mengakui perbuatan terlarang itu kepada suaminya.

Alhasil, suaminya pun tak terima dan langsung melaporkan anggota DPRD itu ke Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Malang.

Bagaimana kisah asmara antara anggota DPRD dengan mantan bos nya tersebut? Berikut rangkumannya:

IP curhat ke guru ngaji soal perselingkuhannya

IP wanita yang menjadi selingkuhan anggota DPRD Malang Lukito Purwandono, tadinya hanya berani bercerita kepada guru ngajinya. IP sengaja meminta guru ngajinya sebagai jembatan dengan suami sahnya itu, agar bisa berbicara tentang aibnya. Dia merasa ketakutan dan berdosa dengan kejadian yang pernah dilakukannya itu.H Sukma Raharja terkejut luar biasa saat mendengarkan penjelasan dari guru ngaji istrinya. Perempuan yang sehari-hari mendampingi urusan religius keluarganya itu bercerita kalau sang istri, IP telah berselingkuh dengan mantan anak buahnya, yang kini menjadi anggota DPRD Kabupaten Malang, Lukito Purwandono."Istri saya ketakutan, merasa bersalah dengan perbuatan yang pernah dilakukannya," kata Sukma di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Senin (15/12).

Mulai selingkuh berawal dari pencalegan

Setelah mendapatkan menjelaskan yang cukup, Sukma menanyakan pengakuan istrinya itu lebih mendalam. Dia menulis kejadian demi kejadian hingga asmara terlarang itu terjadi. Kini pengakuan itu menjadi bukti kuat yang sudah diserahkan kepada Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Malang."Menurut pengakuan istri saya, perselingkuhan itu terjadi mulai pencalegan. Kalau berapa kali selingkuh saya tidak tahu," katanya.Sukma juga sudah menyerahkan bukti itu ke Polisi bersamaan laporannya. Dia juga berencana menyerahkan bukti kronologi yang sudah diaktanotariskan ke Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dari tingkat Kabupaten, Propinsi hingga Pusat (DPP) di Jakarta.

Anggota DPRD tadinya seoarng karyawan suami IP

Lukito adalah mantan karyawan di koperasi milik Sukma sebelum mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Bahkan saat maju sebagai anggota DPRD, Sukma lah yang paling berjasa mendudukkannya sebagai anggota Dewan."Dia itu paribasane kere munggah bale. Kalau saya boleh bicara, selain takdir Allah, sayalah yang menjadikan dia seperti sekarang ini," katanya.Sukma dan keluarganya sudah terlanjur aib dengan persoalan ini, karena itu akan berjuang menuntaskannya. Harga dirinya sudah terinjak-injak, karenanya berencana membawa kasusnya ini sampai tuntas. Sampai kebenaran itu benar-benar terbukti. Dia akan membawa kasus ini sampai selesai, sesuai dengan proses yang harus ditempuh."Saya ikuti tahapannya. Sopo sing salah kudu seleh," katanya.

Lukito dilaporkan ke Badan Kehormatan DPRD Malang

Anggota DPRD Kabupaten Malang, Lukito Purwandono, diadukan oleh seorang pria bernama H Sukma Raharja ke Badan Kehormatan atas dugaan perselingkuhan. Anggota DPRD dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu diduga melakukan tindak asusila perselingkuhan dengan IP, istri Sukma.Sukma bersama puluhan perwakilan tokoh dan warga desa Arjowilangun, Kalipare tempat tinggalnya mendatangi Gedung DPRD. Mereka mengadukan tindak asusila dan perselingkuhan. Tiga anggota dewan dari Badan Kehormatan, Didik Gatot Soebroto, Muhammad Thoyib, Abdul Rohman dan Cholis Bidayati menerima aspirasi mereka."Kami mohon dibantu. Ini sebuah tindak asusila yang mencoreng kehormatan anggota dewan," kata Sukma di Kantor DPRD, Jl Panji 119 Kepanjen, Malang, Senin (15/12).Sukma menyerahkan bukti pengakuan istrinya berupa kronologi perselingkuhan yang sudah diaktakan ke notaris. IP awalnya memberikan pengakuan kepada guru ngajinya yang kemudian disampaikan kepadanya. Sebagai suami, Sukma menanyai istrinya dan memberikan pengakuan tersebut yang ditulis dan diaktanotariskan.