Kisah ayah lumpuh di Bali, dirawat 2 anaknya hingga dicerai istri
Merdeka.com - Malang sekali nasib dialami I Nyoman Berata (48), warga Susut, Desa Muncan, Selat, Karangasem di Bali ini. Dia hanya bisa tergolek lemah di atas kasur beralaskan tikar karena mengalami kelumpuhan.
Ironisnya lagi, dalam keadaan lumpuh Berata ditinggal cerai istrinya. Bahkan dalam kondisi ini dia harus tinggal bersama kedua anaknya masih pada kecil. Kedua anaknya itu, yakni I Wayan Putra Darmayasa, sedang duduk di kelas V SD dan NI Kadek Novinta Damayanti Eka baru berumur 6 tahun.
Awalnya Berata tinggal di rumah gubuk tidak jauh dari rumah saudaranya. Namun, sejak beberapa bulan lalu karena kondisinya terus drop. Akhirnya mantan sopir truk ini dipindah ke rumah sang adik.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Apa makna kata-kata tumbang sakit? Kata-kata tumbang sakit baik sakit hati maupun sakit fisik dapat dijadikan sebagai semacam motivasi untuk diri sendiri agar cepat pulih dan tak berlama-lama terjerumus di dalamnya.
-
Bagaimana lansia tersebut terluka? Sementara itu korban berupaya memaksa mobilnya hingga membuatnya terseret sejauh tiga meter hingga menyebabkan luka di sekujur tubuhnya.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
Dia tidak bisa bergerak dan hanya bisa tertidur di ranjang. Bahkan sebagian badannya juga sudah kaku diduga kena stroke. Bahkan karena terlalu sering tidur bagian pinggang sampai terjadi luka.
Menurut Wayan Mudiana (34), adik Berata, selama ini sudah dilakukan pengobatan dari dokter hingga para Balian (dukun Bali). Namun, tidak juga kunjung sembuh.
"Sempat dibawa ke Sanglah (RSUP) dan juga ke Balian di Karangasem malah dibilang normal, saya juga tidak paham," ujar Mudiana, Kamis (1/12).
Bahkan sejak dua tahun lalu Berata juga sudah mulai buta. Sementara sang istri sejak dua tahun lalu sudah meninggalkannya dengan cara bercerai.
"Istrinya minta cerai lantaran tidak kuat merawat. Sekarang hanya dirawat oleh kedua anaknya, ibu saya dan saya," ujarnya.
Pihak keluarga berharap agar kedua anaknya Berata bisa mendapat beasiswa miskin. Karena sejatinya kondisi keluarga tersebut tidak mampu.
Sementara itu Tim Reaksi Cepat Perlindungan anak Bali IA Alit Ratnawati sempat mengunjungi keluarga tersebut. Ratnawati sendiri mengakui kalau pihaknya fokus perhatian kepada dua anak.
Karena kondisi ayah yang tidak bisa bekerja dan sakit dan ibu tidak ada sudah cerai kelanjutan sekolah sang anak menjadi perhatiannya. Untuk itu pihaknya akan berjuang agar anak tersebut bisa mendapatkan beasiswa.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaPenemuan jasad ayah dan anak yang telah membusuk di rumahnya, Jalan Balai Rakyat V, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara membuat geger warga.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaSang istri hanya terbaring di lantai dan suaminya duduk dengan badan kurus.
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca Selengkapnya"Menurut keterangan saksi Siti Rohaini, korban meninggal dunia akibat dipukul oleh sebuah batu konblok oleh anaknya yang diduga mengalami gangguan kejiwaan,
Baca SelengkapnyaKisah seorang wanita lansia asal Purworejo benar-benar membuat siapapun yang membaca akan mengelus dada.
Baca SelengkapnyaSudarto, anak kedua pasutri itu datang dari Bengkulu untuk menemui kedua orangtuanya setelah mengetahui video di media sosial.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memilukan ini terjadi di sebuah rumah yang ada di Jalan Raung RT 4, RW 3, Kelurahan Singotrunan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaAda seorang warga kampung yang hilang dan keberadaannya belum diketahui hingga kini.
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca Selengkapnya