Kisah balita AM tewas dianiaya ayah angkat
Merdeka.com - Balita AM (4) yang tinggal di desa Limbung, Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya, tewas di tangan ayah angkatnya, Ibrahim Taufik alias Taufik Abdul (30) usai dianiaya berulang kali. Kisah balita AM menyimpan cerita tersendiri.
Keterangan diperoleh merdeka.com, balita AM, berasal dari keluarga kurang mampu di Sungai Raya. Sejak ibunya meninggal, ayah kandung Yanto tidak berkecukupan menghidupi balitanya.
Akhirnya, bayi itu pun menjadi anak angkat Ibrahim Taufik dan Agus Kartina (33), yang juga sejatinya tergolong pasangan suami istri kurang mampu. Taufik bekerja serabutan. Selama pernikahan pun keduanya tidak dikaruniai anak.
-
Apa yang dilakukan Ali Arwin terhadap anak kandungnya? Pelaku menyetubuhi korban secara berulang kali, berawal dari korban kelas 6 SD pada Juni 2020 hingga hamil pada 2023,' tuturnya, Rabu, (17/7).
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
Keseharian balita AM, mendapatkan perlakuan yang tidak pantas diterimanya sebagai seorang anak. Tabiat Taufik yang tempramental kerap menganiaya balita AM. Itu pun, tanpa sepengetahuan istrinya.
Peristiwa itu, mengejutkan Kartina yang pulang kembali ke rumah. Hingga dia menemukan balita AM tidak sadarkan diri di dalam rumahnya dan dinyatakan usai dianiaya. Kartina tersadar suaminya usai menganiaya AM.
Kendati demikian, ditemui wartawan Mapolda Kalimantan Barat sore tadi, dia tetap menilai sang suami sosok yang baik meski diakuinya memang tempramental dan kerap marah,
"Suami saya itu baik. Cuma kalau lagi emosi, sulit terkontrol. Saya sering dimarahi, hanya masalah sepele," kata dia, Selasa (7/8).
"Saya ikuti saja, jalani ini semua, ikhlas. Saya tidak mau membela suami saya. Ini murni perbuatan dia, dan dia harus bertanggungjawab. Sudah takdir dan nasib jalani hidup saya, dan saya siap menjalani itu semua," ungkap Kartina.
Sementara, bagi Taufik, tidak banyak yang dia ucapkan. Sambil menitikkan air mata, dia hanya mengakui penyesalannya menganiaya balita AM.
Taufik sendiri, sejak pukul 14.00 WIB siang tadi hingga 1,5 jam lamanya menjalani pemeriksaan kejiwaan oleh tim Dokkes Polda Kalimantan Barat. Kepolisian ingin memastikan kejiwaan Taufik, yang tega menganiaya balita tidak berdosa itu, hanya gara-gara emosi balita AM yang diinginkannya tidur, hanya berpura-pura tidur.
"Pelaku ini emosi, dan tempramen. Tidak ada indikasi gangguan kejiwaan melakukan itu terhadap korban," kata Kasubbag Psipol Bagpsipol Bidang Dokkes Polda Kalimantan Barat Kompol Teguh Purwo Nugroho.
Diketahui, balita AM (4), yang tinggal bersama ayah angkatnya, Ibrahim Taufik alias Taufik Abdul (30), warga Desa Limbung, Sungai Raya, kabupaten Kubu Raya, tewas dengan luka parah di kepala, usai dihajar ayah angkatnya. Peristiwa itu terjadi Kamis (2/8) pagi, hingga AM pun menghembuskan nafas terakhirnya Minggu (5/8).
Taufik ditangkap Satreskrim Polresta Pontianak, usai ayah kandung balita AM, Yanto, yang tinggal di Batu Ampar, Kubu Raya, melapor ke Polresta Pontianak, Sabtu (4/8). Taufik pun akhirnya mengakui telah menganiaya balita malang itu. (Saud Rosadi)
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaPelaku APS diketahui adalah ayah tiri dari korban dan ATH adalah ibu kandung dari korban MRS.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaViral anak angkat usir ibu yang sudah tua renta. Kisahnya pilu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pelaku pembunuhan pengusaha roti di Maros.
Baca SelengkapnyaKepala Satuan Reserse Kriminal Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa aksi tersebut terjadi di jalan Gagak Lumayung, Kelurahan Kota Wetan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap pria pembanting balita hingga leher patah di Condet, Kramatjati.
Baca Selengkapnya