Kisah Basarnas telusuri Tanjung Karawang hingga temukan sinyal black box
Merdeka.com - Tim SAR Gabungan terus berupaya mencari bangkai pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Memasuki hari ketiga, proses penyisiran mulai menemukan titik terang.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Muda TNI (Marsda) M. Syaugi, mengatakan, pihaknya bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto turut menelusuri perairan Tanjung Karawang. Kira-kira selama 12 jam.
Seperti kemarin, kapal milik TNI, Polri, Basarnas, Kementerian ESDM masih terus dilibatkan. Totalnya ada empat kapal yang dilengkapi peralatan canggih yakni side-scan sonar, Multi-Beam Echosounder.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Apa yang ditemukan di dalam kapal karam? Sekelompok peneliti arkeologi bawah air menemukan dua buah lempengan timah seberat 22 gram dan 44 gram di sebuah kapal karam Zaman Perunggu di lepas pantai Antalya Kumluca,Turki.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
Satu diantaranya bahkan mempunyai tambahan alat remotely operated underwater vehicle (ROV).
"Empat kapal ini bisa melihat sesuatu yang ada di dasar air atau di dasar laut. Artinya alat ini berfungsi dengan baik," ucap dia, Rabu (31/10).
M. Syaugi melanjutkan, dari empat kapal tersebut hanya kapal yang memiliki alat remotely operated underwater vehicle (ROV) berhasil mendeteksi serpihan-serpihan pesawat. Sisanya, tidak berhasil.
"Kapal pertama kita cek ternyata yang kita temukan dibawa adalah kapal kayu yang terbalik. Kemudian ke kapal yang kedua, kita cek hasilnya rangka kapal.Kapal ketiga, kita cek dengan alat tersebut panjangnya cukup panjang, 16 meter. Ternyata itu bubu," ucap dia.
"Kemudian kta datang ke kapal yang terakhir. Nah kapal yang terakhir disamping menggunakan dua alat tadi, kapal ini mempunyai remotely operated underwater vehicle (ROV). Dari alat ini kita bisa melihat ada serpihan-serpihan bagian kapal.
Selain serpihan, kapal tersebut juga berhasil mendeteksi sinyal 'ping'. "Kita juga menemukan ping locator. Jadi di black box itu ada ping yang bisa berbunyi kita berdua mendengarkan itu, tit tit tit, suara itu terdengar," papar dia.
Sayangnya, tim yang berada di kapal tersebut mengambil tindakan lebih banyak karena terkendala arus. Ditambah lagi, di titik itu terdapat pipa pengeboran milik PT Pertamina. Akibatnya kapal tidak dapat menurunkan jangkar untuk menstabilkan posisi.
"Di daerah tersebut banyak pipa-pipa dari Pertamina jadi kita sudah minta izin kepada yang berwenang agar kapal tersebut bisa turun jangkar," katanya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Basarnas menggelar latihan gabungan situasi darurat medan laut, Karuna Nisevanam Top Drill Exercise.
Baca SelengkapnyaPuspom TNI dan KPK menggeledah kantor Basarnas selama tujuh jam.
Baca SelengkapnyaPT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) telah menjadi badan klasifikasi ke-4 di Asia setelah Jepang, China dan Korea.
Baca SelengkapnyaPerairan Batam memiliki wilayah strategis yang dikelilingi oleh pulau-pulau kecil dan terletak di jalur perdagangan internasional.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaKPK membuka penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014.
Baca SelengkapnyaMenteri Trenggono mengumumkan bahwa KKP akan membangun infrastruktur Ocean Big Data
Baca Selengkapnyapenggeledahan dalam rangka mencari barang bukti dalam kasus suap Kabasarnas dan Koorsmin Kabasarnas.
Baca SelengkapnyaTelkomsat Jalin Kerja Sama strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri guna mewujudkan komitmen percepatan transformasi digital di sektor maritim.
Baca SelengkapnyaSelat Malaka jadi salah satu perairan penting yang perdagangan Indonesia dan Malaysia. Jalur ini tidak jarang digunakan praktik ilegal.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca Selengkapnya71 Ton BBM Ilegal Disita dari Empat Lokasi di Tanjungbalai, 9 Orang Ditangkap
Baca Selengkapnya