Kisah Brankas dan Kamar Tanpa Pintu di Gedung Kembar Rajabally Malang
Merdeka.com - Kota Malang memiliki bangunan ikonik bersejarah berupa 'gedung kembar' di perempatan Rajabally, Kawasan Kayutangan. Bentuk bangunan gedung serupa dengan dua gapura pintu gerbang di kiri dan kanan mulut Jalan Semeru.
Ide pembangunan 'gedung kembar' keluar dari arsitek Belanda, Karel Bos pada 1936 yang konon baru dianugerahi anak kembar. Bangunanannya berarsitektur Nieuwe Bouwen dengan menara yang berfungsi mengamati kondisi sekitar, sekaligus sebagai gerbang menuju sebuah kawasan.
"Bangunan di sebelah barat itu kawasan baru, sehingga pemerintah Belanda membuat bangunan ikonik yang bertindak sebagai gapura. Seolah mengantarakan Malang lama ke Malang baru di mana di situ juga dibangun pusat olahraga, pacuan kuda, perumahan, sekolah yang selama ini belum dibuka," jelas Agung H Buana, Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang.
-
Di mana gerbang kota kuno ditemukan? Pintu gerbang ini ditemukan di tengah danau yang mengering di Spanyol.
-
Kenapa Kota Malang dijuluki 'Malang'? Sejak saat itu, daerah Malang Kucecwara lebih dikenal dengan nama Malang yang berarti penghalang atau yang menghalang-halangi.
-
Dimana kembar mayang diletakkan? Kemudian kembar mayang dipasang di kepala pengantin wanita dan pria sebagai simbol kesatuan dan keharmonisan dalam pernikahan.
-
Bagaimana gerbang kota tertua dibangun? Dalam membangun gerbang dan dinding pertahanan ini, batu harus diambil dari jarak jauh, batu bata lumpur harus diproduksi, dan dinding pertahanan harus didirikan. Ini bukanlah hasil usaha seorang atau beberapa individu saja.
-
Dimana Kota Tua Kalianget berada? Saat ini kawasan tersebut merupakan sebuah kampung yang secara administratif masuk kawasan Desa Kalianget Barat.
-
Apa yang membuat Kampung Batu Malang unik? Keberadaannya diapit oleh beberapa gunung, salah satunya Gunung Syawal yang terlihat menjulang tinggi dari area persawahan. Di sudut lain perkampungan, terdapat hamparan sawah hijau yang memanjakan mata, dengan beberapa undaknya.
Arsitek Belanda, Herman Thomas Karsten yang banyak terlibat dalam pengembangan kota di masa Hindia Belanda berada di balik pengembangan kawasan Kota Malang.
Pembangunan gedung kembar tersebut merupakan bagian dari pengembangan kawasan barat Kota Malang setelah ditetapkan sebagai Gementee (1914). Karena sebelumnya, pembangunan dan pembangunan kawasan lebih banyak ke arah timur.
©2021 Merdeka.com/Darmadi SasongkoSementara itu, gedung sebelah utara awal dibangun menjadi Toko Buku Boekhandel Slutter-C.C.T van Dorp Co. yang kemudian menjadi toko Rajabally. Nama Rajabally (Rajab Ally) pun begitu melekat di masyarakat, sehingga kawasan itu dikenal sebagai perempatan Rajabally sampai sekarang.
Sementara gedung sisi selatan awalnya digunakan sebagai toko emas Juwelier Tan dan perkantoran sebuah bank swasta hingga saat ini.
Terbaru di bangunan sisi utara ditemukan dua buah kamar tanpa akses atau pintu yang belum diketahui fungsinya. Selain itu juga ditemukan 4 buah brankas kuno di dalamnya.
"Hasil survei menemukan banyak hal yang baru kita lihat. Pertama menemukan brankas kuno 4 buah. Namun yang di sini satu buah dan 3 diamankan pemiliknya," kata Agung.
"Juga ditemukan ruangan tidak umum, kita menduga ada maksud tertentu karena memang tertutup. Bentuknya tidak simetris, tidak jelas peruntukannya, aksesnya juga tidak ada. Namun ruangan itu ada dua, di atas dan di bawah yang masih kita duga-duga kegunaan ruangan tersebut," urainya.
Kembar Tapi Beda Status
Jika disaksikan dari Jalan Kahuripan atau arah Balaikota Malang wajah bangunan gedung memang tidak bagai pinang terbelah dua. Jendela yang berjajar di deretan lantai 2 tampak sedikit perbedaan.
Sekarang juga berdiri gedung latar belakang yang berbeda antara sisi kanan dan kiri. Banyaknya bangunan menjadi penghalang pemandangan gunung Putri Tidur yang konon dulunya dapat terlihat langsung.
Kendati kembar masing-masing gedung memiliki sejarah dan status berbeda. Status gedung sisi selatan telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Sementara bangunan sisi utara masih masuk tatus Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCG).
Gedung sisi utara dalam perkembangan tidak memiliki aktivitas yang berarti hingga berganti-ganti pemilik. Selain itu, untuk menetapkan status cagar budaya juga harus persetujuan pemilik bangunan.
Sekarang ini pemilik salah satu gedung merevitalisasi bangunan menjadi sebuah restoran. Gedung sisi utara yang pernah menjadi toko Rajabally akan dikembangkan dengan menonjolkan sisi heritage.
"Pemilik yang baru mencoba untuk merevitaliasasi dan mengalihfungsikan menjadi restoran dan rumah makan bernuansa heritage. Karena ingin menyatukan dengan Kayutangan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan heritage," katanya.
TACB telah melakukan meninjauan ke lokasi terkait pengalihfungsian bangunan tersebut. Kunjungan sekaligus menjawab masyarakat yang resah terkait kabar pembongkaran gedung tersebut.
©2021 Merdeka.com/Darmadi SasongkoAgung mengaku tidak menemukan adanya pembongkaran dan penghancuran bangunan tersebut. Bagian bangunan telah mengalami kerusakan sehingga harus dilakukan revitalisasi.
"Kita masih bisa lihat railing tangga masih asli, lantai dan struktur bangunan dan fasadnya masih asli. Ini gambaran bahwa bangunan memiliki nilai historis yang bagus, dan proses revitalisasi diharapkan merawat apa yang sudah ada," terangnya.
Bangunan yang sudah berusia, lanjut Agung, kalau tidak direvitalisasi atau perubahan fungsi akan rusak dan terbengkalai. Sehingga tidak memberi manfaat dan benefit baik kepada pemiliknya maupun orang lain.
"Revitalisasi daharapkannya mendukung Malang Heritage, karena akan dibangun resto yang bernuansa heritage. Sehingga akan memberi nilai tambah, memberi benefit pada kawasan sekitarnya, termasuk juga pemanfaatan bangunan," katanya.
Sebagai bagian sejarah, perlu upaya-upaya yang bisa memberikan stimulus bagi pemilik untuk bisa memanfaatkan ODCB sebagai bagian perawatan dan pemeliharaan. Gedung serupa Gedung Kembar yang banyak jumlahnya, diharapkan tetap terjaga, tentu butuh kebijakan Pemerintah Daerah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada sejak tahun 1782 Masehi, Kori Brajana Lor berusia sekitar 3 abad lebih.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaBangunan dengan gaya eropa pertama yang berdiri di karesidenan Madiun
Baca SelengkapnyaMasih ada sebuah desa yang dijuluki sebagai 'Kampung Majapahit' lantaran memiliki corak bangunan yang begitu khas.
Baca SelengkapnyaAtap bangunan ini telah roboh dan cat kuningnya dibiarkan mengelupas.
Baca SelengkapnyaStadion ini sempat diisukan bakal beralih fungsi jadi hotel
Baca SelengkapnyaArkeolog berhasil menemukan lokasi pagar sisi utara hingga tiga tapak gapura dari Istana Majapahit.
Baca SelengkapnyaSalah satu bangunan pernah digunakan sebagai tempat penyekapan oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaBangunan-bangunan ini bertolak belakang dengan konsep arsitektur modern saat ini.
Baca SelengkapnyaRuang tamu, pekarangan, hingga sejumlah ruangan di dalamnya nampak begitu luas.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca Selengkapnya