Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Bung Hatta di Pengasingan Ajar Anak-anak Hingga Minta Dikirim Buku dari Belanda

Kisah Bung Hatta di Pengasingan Ajar Anak-anak Hingga Minta Dikirim Buku dari Belanda Surat Bung Hatta. Museum Nasional

Merdeka.com - Proklamator dan juga Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta pernah dibuang penjajah Belanda ke Banda Neira, Maluku, pada 1936 hingga menjelang Jepang datang 1942. Meski menjalani masa pembuangan, di sana Hatta tetap aktif mengajar.

Sebagai orang buangan, Hatta tidak bebas kemana-mana. Dia hanya bisa beraktivitas di sekitaran hutan. Untuk kebutuhan mengajar, Hatta memerlukan buku-buku penunjang.

Hatta pun mulai membuka kembali jejaringnya yang tinggal di Eropa, guna mencari bantuan pengiriman buku-buku ke pengasingannya. Hal ini tergambar dari salah satu suratnya yang dituliskan untuk teman baiknya, Johannes Eduard Post, seorang pengusaha perusahaan import di Amsterdam yang juga merupakan tokoh aktif dalam gerakan perdamaian dan anti-kolonial.

surat bung hatta

Surat Bung Hatta Museum Nasional

Dalam surat itu, Hatta meminta agar Johannes mencarikannya buku untuk digunakan sebagai modul mengajar bagi anak-anak di sana.

"Apakah Anda bisa memberi beberapa judul dari buku-buku untuk anak lelaki, misalnya untuk anak lelaki sekitar umur 15-16? Saya ingin merekomendasikan kepada dokter Tjipto untuk keponakan dia yang diajar oleh Sjahrir dan saya. Anak itu tidak punya apapun untuk membaca," tulis Hatta dalam suratnya 22 Februari 1938.

"Selain itu saya mau minta judul buku-buku untuk anak-anak di bawah umur 10 dan untuk perempuan-perempuan antara 15 dan 20 tahun," tulis Hatta dalam surat yang sama.

Dalam surat lainnya teruntuk Johannes bertanggal 8 September 1939, Hatta juga kembali meminta agar dikirimkan buku 'Das Kapital' karya Karl Marx.

"Terkait ini, saya harus mengganggu Anda sekali lagi. Apakah mungkin bahwa saya mengambil hanya jilid II dari salah satu kawan, yang tidak butuhnya lagi? Seperti Anda tahu saya memiliki jilid I dan III lengkap. Apakah ibu Holst bisa bantu dalam hal ini? Dia kenal seluruh karya Marx dan tidak butuh Marx lagi untuk pekerjaan dia," kata Hatta dalam surat yang ditulisnya.

surat bung hatta

Surat Bung Hatta Museum Nasional

"Buat pekerjaan teoritis saya, saya membutuhkannya. Saya harus menggunakan karya lengkap, khususnya kalau saya mengutip Marx atau saat saya membahas karya teoretis dia secara kritis. Saya berterima kasih banyak kalau Anda beruntung membelikan eksemplar lengkap dari jilid II dari Das Kapital," ungkap Hatta.

Masa pengasingan yang dialami Hatta bukan menjadikannya sosok yang tertutup dari dunia luar. Dia tetap mencari informasi dan menjaga kualitas intelektualnya melalui buku-buku dan berkorespondensi dengan teman-teman asingnya di Belanda yang dia kenal ketika kuliah di sana. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jejak Bung Hatta Bersama Sjahrir Dalam Pengasingan di Banda Neira
Jejak Bung Hatta Bersama Sjahrir Dalam Pengasingan di Banda Neira

Rumah pengasingan Bung Hatta dan Sjahrir di Banda Neira masih terawat dengan baik

Baca Selengkapnya
Cerita Bung Hatta Kerepotan Bawa 16 Peti Buku Kesayangannya saat Diasingkan ke Boven Digoel
Cerita Bung Hatta Kerepotan Bawa 16 Peti Buku Kesayangannya saat Diasingkan ke Boven Digoel

Wakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta dikenal sebagai kutu buku. Aktivita sehari-harinya selalu diisi dengan membaca buku.

Baca Selengkapnya
Fakta Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Naira, Semangat Juang Kemerdekaan yang Tak Padam
Fakta Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Naira, Semangat Juang Kemerdekaan yang Tak Padam

Ia menjalani masa hukuman sebagai tahanan politik selama 6 tahun tidak menyurutkan semangat untuk tetap menjaga asa kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana
Kelahiran Mohammad Hatta 12 Agustus 1902, Pahlawan Nasional yang Sederhana dan Bijaksana

Mohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
Saat Bung Hatta Takjub dengan Orang Kaya-kaya, Penduduk Asli Merauke Cerdas dalam Berhitung
Saat Bung Hatta Takjub dengan Orang Kaya-kaya, Penduduk Asli Merauke Cerdas dalam Berhitung

Mohammad Hatta menjadi saksi bahwa suku asli Merauke kaya-kaya dan sangat pintar dan cerdas dalam berhitung.

Baca Selengkapnya
Momen Lawas Wakil Presiden Mohammad Hatta Saat Kunjungan ke Sumatera Barat, Begini Potretnya
Momen Lawas Wakil Presiden Mohammad Hatta Saat Kunjungan ke Sumatera Barat, Begini Potretnya

Wakil Presiden Mohammad Hatta disambut hangat masyarakat di daerah Sumatera Barat saat melakukan kunjungan kerja pada bulan April 1954. Ini momen selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman
Sosok Ibrahim Marah Sutan, Kaum Intelek Masa Hindia Belanda Asal Padang Pariaman

Seorang tokoh intelektual, pendidik, penulis, dan tokoh pergerakan asal Minangkabau ini hidup di masa Hindia Belanda dan Orde Lama.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen
Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen

Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.

Baca Selengkapnya
Napak Tilas Perjuangan Bung Hatta dan Sutan Syahrir, Ganjar: Pendidikan Kunci Kemajuan
Napak Tilas Perjuangan Bung Hatta dan Sutan Syahrir, Ganjar: Pendidikan Kunci Kemajuan

Ganjar napak tilas di situs-situs bersejarah di Banda Neira, khususnya rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir.

Baca Selengkapnya
Cerita SMPN 5 Bandung yang Berdiri Tahun 1920, Dulu Pernah Jadi Penjara bagi Orang Belanda
Cerita SMPN 5 Bandung yang Berdiri Tahun 1920, Dulu Pernah Jadi Penjara bagi Orang Belanda

Sebelum menjadi sekolah seperti sekarang, SMPN 5 Bandung punya cerita sejarah kelam. Dulu pernah menjadi penjara bagi orang Belanda.

Baca Selengkapnya
Potret Detik-Detik Bapak Pendidikan Nasional Wafat, Sempat Dijenguk Sosok Penguasa Indonesia
Potret Detik-Detik Bapak Pendidikan Nasional Wafat, Sempat Dijenguk Sosok Penguasa Indonesia

Berikut potret Bapak Pendidikan Nasional saat dikunjungi oleh sosok penguasa Indonesia sebelum wafat.

Baca Selengkapnya
Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei Lengkap Beserta Tujuan dan Maknanya
Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei Lengkap Beserta Tujuan dan Maknanya

Ada sejarah penting di balik tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya