Kisah Dukun AS mencari kesaktian dengan membunuh
Merdeka.com - Dukun AS tiba-tiba santer ke seantero negeri, bahkan dunia, setelah praktik perdukunan yang dilakoninya berujung pada pembunuhan 42 perempuan pada kurun waktu 1986-1997.
Ahmad Suraji alias Nasib Kelewang alias Datuk alias Dukun AS, lahir pada 10 Januari 1949. Pria tamatan SD ini menikahi tiga kakak beradik kandung.
Dukun AS memiliki sembilan anak. Mereka tinggal serumah dengan dukun AS dan istri-istrinya di kawasan Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara.
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
-
Siapa yang punya sosok tersembunyi? Ada sosok tersembunyi di balik mereka, biasanya orang yang memiliki kekayaan asli dari pundi-pundi artis tersebut. Salah satunya, sosok tersembunyi ini ada di deretan karyawan atau rekan bisnis si artis.
-
Dimana dukun itu dimakamkan? Kini, penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa dukun yang dikubur di Bad Dürrenberg, sebuah kota di Jerman timur itu ternyata bukan ibu dari bayi tersebut, melainkan kerabat turunan keempat atau kelima dari anak laki-laki yang kemungkinan dimakamkan beberapa dekade sebelumnya.
-
Siapa yang terjebak di dunia magis? Orangtua Chihiro telah dirubah menjadi babi akibat kutukan setelah mereka makan di sebuah tempat yang begitu indah sekaligus penuh misteri.
Cerita Dukun AS mencari kesaktian terungkap ke publik setelah polisi menemukan mayat Sri Kemala Dewi (21) pada 27 April 1997. Dari keterangan yang dikumpulkan polisi, perempuan itu diketahui terakhir berobat ke rumah Dukun AS.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi pun memastikan Sri Kemala Dewi dibunuh oleh Dukun AS. Dia pun ditangkap bersama seorang istrinya, Tumini.
Dari pengembangan penyelidikan, ditemukan 41 perempuan lain yang menjadi korban. Jasad mereka ditemukan di perkebunan tebu Sei Semayang, Deli Serdang, tak begitu jauh dari kediaman Dukun AS. Para korban ini juga diduga sebagai pasien yang datang berobat karena percaya dengan kesaktian Dukun AS.
Media massa saat itu ramai-ramai memberitakan, Dukun AS membunuh karena hendak menyempurnakan ilmu hitam yang sedang dipelajarinya. Agar ilmunya sempurna, dia dikabarkan harus membunuh 70 perempuan dan mengisap air liur mereka.
Kesaktian Dukun AS ini pula yang membuat banyak rumor muncul ke publik. Misalnya, beredar kabar bahwa tidak ada yang berani menggebuki Dukun AS yang sudah tertangkap, karena dia masih sakti. Penggalian jasad para korban pun melibatkan 'orang pintar'.
Dukun AS akhirnya divonis mati Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Deli Serdang pada 27 April 1998, karena dinilai terbukti membunuh 42 perempuan itu. Sementara Tumini, sang istri, dijatuhi hukuman seumur hidup. Sebelum dieksekusi, Dukun AS ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta.
Meski banyak yang meragukan kesaktiannya, Dukun AS tetap dihargai meski berada di dalam penjara. Saat di penjara, ada saja orang yang meminta pelet kepadanya.
"Tadi siang banyak, tapi sudah habis, semua saya kasih ikan," kata Dukun AS sambil tertawa dan menunjuk kolam ikan kecil dekat blok tahanannya di Lapas Tanjung Gusta, Medan.
Dukun AS mengaku banyak orang yang berobat kepadanya. Pasiennya termasuk pegawai Lapas dan keluarga mereka. Bukan itu saja, sekali waktu, tepat pada Hari Raya Idul Fitri pada 2001, Dukun AS dikunjungi dua laki-laki muda, seorang perempuan muda dan anak kecil.
Mereka duduk di ruang tamu Lapas Tanjung Gusta. Menurutnya, para penjenguk tersebut adalah putra, putri, menantu dan cucunya yang datang dari Riau.
Di akhir pertemuan, Dukun AS memberikan sebuah mini compo kepada putrinya. Padahal biasanya, pengunjung yang memberikan sesuatu kepada tahanan, bukan sebaliknya.
Dukun AS mengaku mini compo itu didapatnya dari orang yang berobat kepadanya. Dia mengaku sudah memiliki mini compo di dalam sel tahanan, karenanya mini compo tersebut diberikan kepada putrinya.
Meski berada di dalam tahanan, Dukun AS mengaku banyak pasien yang berobat kepadanya. Dia mengaku masih banyak orang yang percaya pada kesaktian yang dimilikinya.
Namun, kisah kesaktian Dukun AS berakhir pada 10 Juli 2008. Sekitar pukul 22.00 WIB, dia mengembuskan nafas terakhir di hadapan regu tembak Brimob Polda Sumut. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca SelengkapnyaPPATK menemukan dugaan transaksi mencurigakan di masa Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaKorban sendiri sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, sebelum akhirnya ditemukan jasadnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus dugaan pungli di rutan KPK melibatkan 90 pegawainya sendiri.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaKeluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaJerawat punggung menjadi masalah yang sering dialami banyak orang. Begini penyebab dan cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaDamar mendapat dukungan penuh dari para tahanan kala mengikuti lomba tinju antar anggota kepolisian.
Baca SelengkapnyaSering duduk dalam waktu lama? Hati-hati, ada banyak masalah kesehatan yang bisa menimpamu.
Baca Selengkapnya