Kisah Eko bunuh Daud dalam ember karena diajak berhomoseksual
Merdeka.com - Pelaku pembunuhan terhadap Daud Katindo (38) pada 21 Juli lalu akhirnya dibekuk tim Satreskrim Polrestabes Makassar Rabu (3/9) kemarin. Pelaku pembunuhan sadis itu adalah Wahyudi Eko Santoso (26) alias Eko warga Jalan Dg Ramang Lr 3 Nomor 4, Makassar, yang tak lain adalah teman Daud.
Daud sendiri ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di daerah Gudang Rumah Sakit pada 23 Juli, dua hari setelah dibunuh. Dauh ditemukan di dalam ember besar dengan posisi duduk bersila.
Berdasarkan hasil visum, di tubuh korban terdapat tanda-tanda kekerasan. Di kasur dalam kamar dan di dapur rumah korban terdapat banyak bercak darah.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa pelaku melakukan pemerkosaan? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun. Modusnya, memanfaatkan kondisi korban yang rentan. Tersangka sebelumnya melakukan hal serupa pada korban lain. Sempat dinikahi namun kemudian bercerai.
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
Hasil pemeriksaan, Eko mengaku membunuh Daud karena diminta korban untuk melayani hubungan seks sejenis. Lalu bagaimana kasus tersebut bisa terjadi? Berikut kisahnya:
Eko diminta memijat Daud
Kapolrestabes Makassar AKBP Fery Abraham mengungkapkan pengakuan tersangka pembunuhan mayat dalam ember pada 21 Juli 2014 kemarin. Berdasarkan pernyataan pelaku Wahyudi Eko Santoso (26) alias Eko warga Jalan Dg Ramang Lr 3 Nomor 4, Makassar membunuh korban Daud Katindo (38) saat dirinya dipanggil melalui pesan singkat oleh korbannya."Pengakuan tersangka dia waktu itu di SMS oleh korban untuk datang ke kamarnya di daerah Gudang Rumah Sakit tempatnya bekerja. Setelah pelaku datang, korban pun langsung membuka baju dengan alasan gerah dan ingin dipijat oleh tersangka," ujar Fery saat dikonfirmasi merdeka.com Kamis (4/9).Pelaku yang diminta oleh korban itupun langsung bersedia memijat punggung korban lantaran dia juga ingin meminjam sejumlah uang kepada korban.
Eko diminta melayani hubungan sejenis oleh Daud
Saat memijat Daud, Eko pun menyampaikan maksudnya yang ingin meminjam sejumlah uang. Namun saat Eko mengatakan ingin meminjam uang, Daud meminta sebuah syarat yaitu, Eko harus melayani nafsu birahinya pada malam itu juga."Jadi dugaannya si korban ini memiliki orientasi homoseksual. Pelaku saat itu mau memijat korban lantaran ingin meminjam uang pada korban. Saat mengatakan ingin meminjam uang, korban pun memberikan syarat untuk melayani nafsu birahinya malam itu," kata Kapolrestabes Makassar AKBP Fery Abraham.Kaget diminta untuk melayaninya, Eko pun langsung marah dan menghindar dari Daud yang memintanya untuk melayani birahinya.
Coba diperkosa, Eko akhirnya bunuh Daud
Karena sudah kepalang tanggung niatnya untuk berhubungan sejenis sudah dia sampaikan, Daud berusaha memaksa Eko untuk melayani hubungan seks sejenis. Namun saat itu Eko melawan sehingga terjadi perkelahian antara Eko dan Daud."Pengakuan pelaku saat itu dia melawan dan menendang korban hingga jatuh dari tempat tidur," ungkap Kapolrestabes Makassar AKBP Fery Abraham.Setelah pergulatan berakhir, pelaku pun yang panik sontak langsung membekap mulut korban dengan sehelai kain hingga tewas karena kehabisan napas.
Mayat Daud dilipat dalam ember
Setelah memastikan Daud tewas, Eko lalu langsung mengangkat tubuh korban dan memasukkannya ke dalam sebuah ember besar. Kaki Daud dilipat agar muat dan dimasukan ke dalam ember."Sudah selesai memasukkan jenazah korban dia pun langsung pergi dan menggembok pintu rumah korban agar tidak ketahuan bahwa korban telah tewas," ungkap Fery.Teman-teman Daud yang curiga karena temannya tidak masuk kerja selama dua hari pun mengecek rumahnya dan mendapatinya sudah tewas dalam sebuah ember dengan posisi duduk bersila pada 23 Juli lalu.Saat ini pelaku sudah berhasil ditangkap tim Satreskrim Polrestabes Makassar Rabu (3/9) kemarin. Eko pun kini harus menerima beberapa pertanyaan dari tim penyidik guna mengungkap apa sebenarnya alasan di balik pembunuhan Daud yang terjadi 2 bulan yang lalu tersebut.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi mengungkap motif pembunuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaJoki permainan tong setan berinisial EST ditangkap setelah membakar hidup-hidup rekannya yang merupakan tuyul pada sebuah rumah hantu di wahana Pasar Malam.
Baca SelengkapnyaPria di Empat Lawang, Sumsel, EK (30), ditangkap karena membunuh selingkuhannya, YL (33). Wanita itu dia habisi karena meminta uang dan mengancamnya.
Baca SelengkapnyaDJ menganiaya korban dengan cara membacok dan menyiram air keras pada Senin (8/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaPria asal Kecamatan Samarang, Garut, MES alias Ujang (24) membunuh teman lelakinya yang berinisial MR (30). Pembunuhan itu berawal dari hubungan sesama jenis.
Baca SelengkapnyaUntung dalam kondisi terikat dan berlumuran darah usai dibacok Eko.
Baca SelengkapnyaMotif tersangka nekat membunuh korban adalah terkait ekonomi dan dendam
Baca SelengkapnyaPelaku sempat kabur ke Ngawi. dalam pelariannya dia meneror dan mengancam korban agar tidak melaporkannya ke polisi.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaMencari pasangan melalui dating apps ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami
Baca SelengkapnyaPelaku untuk yang ketiga kalinya minta upah Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaSeorang pria menganiaya teman wanita kenalan dari media sosial karena menolak ajakan untuk melakukan hubungan badan.
Baca Selengkapnya