Kisah Engkos, diajak makan steak & dapat rumah dari Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Engkos (40) bersama istrinya, Erna (30) warga Kampung Nanggorak RT 04/01, Desa Sindangsari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta terpaksa harus tinggal di dalam gubuk yang terbuat dari bilik bambu berukuran 2,5 x 2 meter.
Seluruh aktivitas dilakukan pasangan ini di ruang sempit yang sebenarnya tidak layak dikatakan rumah, mulai dari memasak hingga tidur. Ironisnya, tanah yang didirikan gubuk tersebut berstatus sebagai tanah wakaf dari warga desa setempat.
Kondisi keluarga Engkos semakin tidak karuan, lantaran mengalami kebangkrutan. Usaha penjualan kaki dan kepala sapi yang biasa Ia lakukan sehari-hari gulung tikar. Praktis, selain tidak memiliki tempat tinggal yang layak, Ia juga tidak memiliki mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
-
Apa itu keperjakaan? Keperjakaan bukanlah kondisi medis, melainkan suatu konsep sosial dan budaya. Seorang pria dianggap perjaka jika ia belum pernah melakukan hubungan seksual.
-
Kenapa Pandawakarta membagikan sembako? 'Ramadhan ini kami ikhtiar bagikan ratusan paket sembako bagi masyarakat Jakarta', kata Puji Hartoyo Ketua Pandawakarta pada keterangan tertulisnya, Selasa (9/4).
-
Bagaimana Pandawakarta membagikan sembako? Aksi sosial ini sendiro dilakukan oleh Pandawakarta berkolaborasi dengan Baznas DKI Jakarta.
-
Apa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat? Berikut beberapa contoh kerja bakti di lingkungan masyarakat, antara lain: Pentingnya Kerja Bakti di Lingkungan Masyarakat Kepedulian terhadap lingkungan harus ditunjukkan setiap orang.
-
Apa yang diberikan dalam bantuan Kemendag Peduli? Bantuan 2.000 Paket Kebutuhan Pokok Bantuan yang diserahkan berupa barang kebutuhan pokok sebanyak 2.000 paket. Masing- masing paket tersebut terdiri atas 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, dan mi instan.
-
Kenapa Pak Purnomo dan warga membuat kebun sayur Mekar Sari? Dalam perjalanannya, butuh kekompakan warga agar kebun sayur itu bisa berkembang seperti sekarang. Bagaimana kisah mereka? Berikut kisah inspiratif selengkapnya: Bekas Lahan Terbengkalai Sebelum dimanfaatkan, lahan itu penuh dengan rumput ilalang yang cukup besar dan juga sampah-sampah. Dengan dikomandoi Purnomo, para warga melakukan kerja bakti babat alas sehingga lahan itu bersih dari rumput-rumput liar dan juga sampah-sampah.
"Kerja serabutan saja, kadang makan dikasih tetangga yang merasa kasihan," kata Engkos.
Kemudian Engkos dan keluarganya diundang Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, pada Rabu (29/3), ke salah satu hotel berbintang di Purwakarta. Engkos kemudian diajak makan siang.
Dalam acara yang berlangsung santai dan penuh keakraban tersebut, Bupati Dedi memesankan makanan berupa steak untuk engkos dan istrinya.
Keduanya terlihat malu-malu saat akan menyantap makanan yang tidak pernah mereka dapatkan. Akan tetapi, rasa malu mereka perlahan hilang saat orang nomor satu di Purwakarta tersebut membantu mengiris steak untuk mereka berdua.
Saat dimintai keterangan setelah acara makan siang, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan sudah memerintahkan Kepala Desa Sindangsari, Plered, Purwakarta untuk mencarikan tanah yang akan digunakan untuk membangun rumah Engkos. Itu dilakukan, mengingat gubuk tempat tinggal Engkos dan istrinya berdiri di atas tanah wakaf.
"Kita coba gulirkan beberapa skema bantuan untuk Mang Engkos, ada modal sebesar Rp 3 Juta agar beliau bisa memulai kembali usaha menjual kepala dan kaki sapi yang sempat bangkrut. Sebelum usahanya bisa berjalan, kita berikan dulu Rp 2 Juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari. Kita juga carikan tanah untuk membangun rumah layak. Kalau sudah ada, kita berikan Rp 15 Juta untuk membangun rumah," ucap Dedi.
Mendapat limpahan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Engkos mengaku merasa bahagia. Raut wajahnya tampak haru ketika mendengar Bupati Dedi menyebut seluruh jenis bantuan tersebut.
"Alhamdulillah, saya sudah dibantu, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih,” sahut Engkos. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Endang Mulyana mengajak 'mantan pacar' alias sang istri, Sukartini makan kepiting di warung pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKehidupan orangtua Lesti tak berubah. Mereka tetap sederhana dan apa adanya.
Baca SelengkapnyaAyah Lesti Kejora, Endang Mulyana memberanikan diri untuk memetik buah duku di kebun miliknya.
Baca SelengkapnyaSule mengajak dua orang pengamen makan bersama di rumahnya.
Baca SelengkapnyaAyah Lesti Kejora juga menawarkan kepada kerabat dan warga sekitar. Semua tidak perlu membayar sebab sudah ditraktir oleh Ayah Lesti Kejora.
Baca SelengkapnyaAyah Lesti kini aktif membagikan aktivitasnya di kampung halaman, Cianjur, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca SelengkapnyaIa hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca Selengkapnya