Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah gagahnya menteri Supeno, tak gentar ditembak mati Belanda

Kisah gagahnya menteri Supeno, tak gentar ditembak mati Belanda supeno. ©2012 Merdeka.com/repro

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo telah memanggil sejumlah nama untuk diseleksi menjadi menteri. Jokowi pernah menyebutkan ingin menteri-menterinya fokus mengurusi masalah negara. Karena itu dia tak mau menteri merangkap jabatan dengan ketua umum partai politik.

Ada kisah menarik tentang seorang menteri yang bekerja sampai mengorbankan nyawanya. Hingga detik terakhir dia tetap gagah walau di kepalanya sudah menempel pistol tentara Belanda.

Cerita ini dimulai 19 Desember 1948. Pasukan baret merah Belanda, Korps Speciale Troepen terjun merebut Lapangan Terbang Maguwo di Yogyakarta. Tak lama kemudian mendaratlah pesawat-pesawat Dakota menurunkan pasukan komando baret hijau Belanda.

Mereka bergerak cepat menguasai Yogyakarta. Presiden Soekarno, Perdana Menteri Mohammad Hatta dan sejumlah pejabat pemerintahan ditangkap. Sementara itu Jenderal Soedirman bergerak masuk hutan, memimpin TNI untuk bergerilya.

Tak semua pejabat sipil menyerah, sebagian ikut bergerilya. Mencoba menggerakan pemerintahan dari hutan belantara. Karena itu kabinet ketujuh RI atau yang disebut Kabinet Hatta I disebut sebagai Kabinet Gerilya.

Supeno ditunjuk Hatta sebagai menteri pemuda dan pembangunan dalam kabinet tersebut. Setelah Yogyakarta jatuh, Supeno ikut bergerilya dan memberikan perlawanan.

Setelah berbulan-bulan bergerilya, Supeno dan rombongannya tertangkap Belanda di Desa Ganter, Dukuh Ngliman, Nganjuk. Ketika itu Supeno sedang berada di pancuran untuk mandi.

Tentara Belanda menyuruh Supeno jongkok dan menginterograsinya. "Sapa Kowe?" gertak Belanda.

"Penduduk sini," jawab Soepeno tanpa takut.

Belanda tak percaya. Walau Supeno berpakaian seperti penduduk desa, dia tidak tampak seperti orang desa. Belanda terus mendesak Supeno berbicara. Tapi dia tetap bungkam.

Serdadu Belanda menempelkan ujung pistolnya di pelipis Supeno. Supeno tetap bungkam, tanpa gentar.

Beberapa orang yang menjadi saksi peristiwa itu bisa melihat ketegaran Supeno. Sikapnya teguh, sama sekali tidak ada rasa takut pada pemuda itu.

"Dor!" pistol menyalak. Darah segar mengalir dari kepala Supeno. Dia tewas seketika.

Belanda kemudian mengeksekusi enam orang lainnya. Ajudan Supeno, Mayor Samudro juga ditembak mati.

Peristiwa dramatis tersebut dilukiskan Julius Pour mengutip Rosihan Anwar. Julius Pour menuliskannya dalam buku 'Doorstoot Naar Djokja, Pertikaian Pemimpin Sipil-Militer' terbitan Penerbit Buku Kompas, halaman 157-158.

Saat tewas usia menteri Supeno baru 33 tahun.

Istri Supeno, Tien, mengaku karena kurangnya informasi baru mengetahui kabar suaminya tewas dieksekusi Belanda sebulan kemudian.

Tien mengingat suaminya ikut menjadi konseptor sejumlah lembaga negara seperti Komite Nasional Indonesia Pusat yang kelak menjadi DPR/MPR.

Supeno ditetapkan menjadi pahlawan Nasional. Jenazahnya dipindahkan dari Nganjuk ke Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Masyarakat mengenangnya sebagai menteri gerilya.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda
Cerita di Balik Taman Makam Pahlawan Dreded Bogor, Dulu Jadi Saksi Kejamnya Eksekusi Pasukan Belanda

Penamaan "Dreded" konon berasal dari bunyi senapan Belanda yang ditembakan secara membabi buta.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur

Aksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.

Baca Selengkapnya
Soeharto Disebut Kebal Peluru, Benda Ini Diduga Jadi Jimatnya
Soeharto Disebut Kebal Peluru, Benda Ini Diduga Jadi Jimatnya

Benda itu melingkar di pinggang Soeharto. Tak pernah lepas selama peperangan.

Baca Selengkapnya
Berperang dari Bantaran Sungai Siak, Panglima Perang dari Riau Ini Bikin Belanda Ketar Ketir
Berperang dari Bantaran Sungai Siak, Panglima Perang dari Riau Ini Bikin Belanda Ketar Ketir

Panglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.

Baca Selengkapnya
Sosok Komandan Kopassus Bernyali Besar saat Operasi Seroja di Timtim, Gugur Terhormat Dihujani Peluru Musuh
Sosok Komandan Kopassus Bernyali Besar saat Operasi Seroja di Timtim, Gugur Terhormat Dihujani Peluru Musuh

Berikut sosok Komandan Kopassus yang bernyali besar saat Operasi Seroja di Timtim.

Baca Selengkapnya
Rajin Tirakat Mendekatkan Diri pada Tuhan, Ini Kisah di Balik Pangeran Diponegoro Tak Mempan Ditembak Musuh
Rajin Tirakat Mendekatkan Diri pada Tuhan, Ini Kisah di Balik Pangeran Diponegoro Tak Mempan Ditembak Musuh

Keberanian Pangeran Diponegoro membuat penjajah berang. Mereka mencoba membunuh Pangeran Diponegoro tapi selalu gagal.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid

Keberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.

Baca Selengkapnya
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo
Lobi Penjajah agar Tak Sewenang-Wenang pada Rakyat Jawa Timur, Begini Sosok Gubernur Suryo

Gubernur Suryo melobi penjajah agar tak sewenang-wenang pada rakyat Jawa Timur. Perjuangannya mengharukan.

Baca Selengkapnya
Kisah Perjuangan Kyai Makmur, Pahlawan Kemerdekaan dari Pemalang yang Tewas Tertembak Belanda
Kisah Perjuangan Kyai Makmur, Pahlawan Kemerdekaan dari Pemalang yang Tewas Tertembak Belanda

Kyai Makmur ditembak Belanda karena tidak mau diajak bekerja sama.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Noyo Gimbal, Pejuang Anti Kolonial dari Blora
Kisah Hidup Noyo Gimbal, Pejuang Anti Kolonial dari Blora

Hingga kini, tak ada yang tahu di mana makam Noyo Gimbal berada.

Baca Selengkapnya
Meninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat
Meninggal di Usia Muda, Begini Perjuangan Lettu Soejitno Anak Bupati Tuban Melawan Musuh Masyarakat

Ia tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah

Baca Selengkapnya
Kisah Heroik Kerto Pengalasan, Panglima Perang Pangeran Diponegoro yang Kecanduan Opium
Kisah Heroik Kerto Pengalasan, Panglima Perang Pangeran Diponegoro yang Kecanduan Opium

Setelah masa Perang Jawa, ia menikmati masa pensiun dengan kehidupan yang damai di Semarang hingga wafat pada tahun 1856.

Baca Selengkapnya