Kisah gerilyawan Vietkong suguhi nasi pecel untuk hormati TNI
Merdeka.com - Kiprah Pasukan Garuda sebagai pasukan perdamaian di bawah bendera TNI sudah diakui dunia. Mereka dikenal bisa mengambil hati pihak yang berkonflik. Pengalaman ini pun dirasakan oleh Pasukan Garuda V yang bertugas pada tahun 1973 hingga 1974 di Vietnam.
Salah satu perwira TNI yang bertugas di sana Letnan Dua Abu Husein. Alumnus Akabri 1970 ini bertugas dalam tim International Commision of Control and Supervision (ICCS). Komisi internasional yang bertugas mengawasi gencatan senjata antara Tentara Vietnam Selatan (AVRN) dan Tentara Vietnam Utara, termasuk di dalamnya gerilyawan Vietkong.
ICCS beranggotakan dua negara komunis, Hongaria dan Polandia. Serta dua negara nonkomunis Kanada dan Indonesia.
-
Siapa yang memakai seragam TNI? Chef Renatta kelihatan keren banget pake seragam TNI biru.
-
Siapa saja yang pakai seragam TNI? Gak sendirian, Chef Juna juga bareng Chef Renatta dan Chef Arnold. Mereka pakai seragam TNI saat syuting MasterChef Indonesia.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Bagaimana prajurit TNI menunjukkan kerja sama di lomba? Dalam lomba itu prajurit TNI benar-benar menunjukkan kemampuan fisik mereka, kerja sama, serta kekompakan untuk mencapai puncak demi memperoleh hadiah yang menarik.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
Dalam rangka menjalankan tugasnya Letda Abu Husein kerap mengawasi pertukaran tawanan antara ARVN dan Vietkong. Situasinya cukup menegangkan. Kedua pihak membawa senapan siap tembak. AVRN dengan M-15 dari AS sementara Vietkong menyandang AK-47 dengan bayonet terhunus. Sementara itu perwira ICCS tak diperkenankan membawa senjata.
Lucunya, para perwira Indonesia sengaja berdiskusi dengan Bahasa Sunda atau Bahasa Jawa. Hal ini agar tidak diketahui oleh perwira dari Hongaria dan Polandia yang sering tidak jelas kemauannya.
Tentara Vietkong sendiri biasanya lebih ramah terhadap perwira dari Indonesia. Mungkin karena sama-sama dari Asia dan tidak mewakili kepentingan AS.
Untuk menghormati para perwira dari Indonesia, para gerilyawan Vietcong sampai memasak masakan khusus. Nasi pecel!
"Saya sempat terpesona ketika makan siang diberi nasi pecel. Entah bagaimana mereka tahu membuat nasi pecel itu," kata Letda Abu.
Hal ini dikisahkan Abu dalam buku Mengawali Integrasi Mengusung Reformasi, Pengabdian Alumni Akabri Pertama 1970 yang diterbitkan Kata Hasta Pustaka tahun 2012.
Pengalaman Letda Abu lain yang menarik di Vietnam adalah permintaan tentara Vietnam Selatan (AVRN) untuk mengusut jembatan yang hancur karena ledakan. Padahal masing-masing sisi jembatan itu dijaga satu peleton AVRN.
Rupanya vietkong menggunakan pasukan khusus untuk menyelam di sungai. Mereka membawa bambu yang ujungnya dipasang detonator. Begitu sampai di kaki jembatan, detonator diledakkan dengan risiko si pembawa ikut tewas.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah seorang anggota TNI mengungkap kedekatannya saat bersama tentara Amerika Serikat. Keduanya saling berbagi bekal makan siang.
Baca SelengkapnyaTiada habis perlakuan menunjukkan kasih sayang dilakukan oleh para prajurit TNI untuk anak-anak Papua.
Baca SelengkapnyaKendati pria, namun ada satu prajurit berpangkat Kopral yang piawai memasak.
Baca SelengkapnyaMeski penuh kesederhanaan, namun mereka dapat menikmati suguhan berupa rujak ala kadarnya.
Baca SelengkapnyaMomen lawas prajurit TNI saat bertugas jadi pasukan perdamaian di Bosnia.
Baca SelengkapnyaDi sela momen istirahat saat bertugas, sosoknya kedapatan menikmati semangkuk bakso.
Baca SelengkapnyaKedatangannya di markas Kopassus membuat Moro disetop oleh sosok TNI berbaret merah. Lantas apa yang terjadi selanjutnya?
Baca SelengkapnyaDi dataran Papua tepatnya di Puncak Jaya, masyarakat antusias merayakan bersama dengan anggota TNI.
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca SelengkapnyaMomen kapolres 'anak kolong' ngemper dan makan bersama dengan anggota.
Baca SelengkapnyaRansum TNI ternyata digemari oleh para Tentara asing dari Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat. Tak hanya lezat, Ransum TNI juga berisi banyak menu makanan.
Baca SelengkapnyaSego Penek banyak diburu masyarakat luar Purworejo karena ingin mencicipi makanan unik tersebut.
Baca Selengkapnya