Kisah guru SD di Papua menginap di hutan demi mengajar siswa
Merdeka.com - Peningkatan dan pemerataan pendidikan yang kerap didengung-dengungkan pemerintah belum juga terjadi di tanah Papua. Kisah-kisah miris soal sulitnya guru dan murid menjalankan proses belajar mengajar di Papua seakan menjadi noda hitam bagi dunia pendidikan Indonesia.
Helena, guru SD Armopa 3 Keerom, Papua, menjadi satu dari sekian banyak guru yang memiliki cerita mengharukan soal sulitnya mengajar di Papua. Kabupaten yang berbatasan dengan Papua Nugini itu memiliki medan yang ekstrem untuk para guru.
"Di Bonggo, Keerom, kami mau masuk ke tempat tugas, SD Armopa 3, mengalami kesulitan transportasi. Sampai kami harus bermalam di tengah hutan," cerita Helena di kongres PGRI XXI, Istora Senayan, Jakarta, Rabu (3/7).
-
Alasan apa anak tersebut tidak hadir di sekolah? Dengan ini saya selaku orang tua/wali murid dari : Nama : Kelas : Alamat :NISN : Memberitahukan bahwa anak saya tersebut diatas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, Senin, 09 Januari 2023 dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas XI-B agar memberikan izin.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
-
Kenapa pengusaha itu menyekolahkan anaknya di sekolah mahal? Terlebih, pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi masa depan anaknya.'Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apalagi menyangkut pendidikan dan masa depan, achie ingin yang terbaik bagi boy dan coco,' tulis Hilman dalam keterangan videonya.
-
Apa dampak dari tingginya angka putus sekolah terhadap literasi? Ketika anak-anak keluar dari sistem pendidikan formal, mereka kehilangan akses terhadap pembelajaran dan bahan bacaan yang dapat meningkatkan literasi mereka.
-
Mengapa biaya sekolah Sakti mahal? Bagi yang belum mengetahui, biaya pendidikan untuk tingkat SD di sini mencapai lebih dari Rp 500 juta. Tidak heran fasilitasnya sebaik ini!
-
Kenapa Raffi bantu biaya sekolah? Informasi ini diungkapkan oleh adik almarhum, Dolly. Selain membantu dalam hal biaya sekolah, Dolly selaku anggota keluarga terdekat juga ikut memberikan bantuan untuk keperluan lainnya.'Semua yang berkaitan dengan sekolah sudah dibayarin Aa Raffi. Cuma dia kelas 4 SD saat itu kan, sekarang kelas 6 ada program baru, kayak beli ini (keperluan) baru nah itu nggak masuk, jadi ke saya,' ujar Dolly ketika diwawancara di wilayah Tendean, Jakarta Selatan.
Di tengah situasi seperti itu, Helena sempat terpikir untuk kembali pulang ke kota. Namun akhirnya dia melanjutkan perjalanan bersama empat temannya yang lain.
"Setelah ke dinas tidak ada bantuan kalau kami tinggalkan rasa-rasanya anak-anak siapa yang ngajar lagi," ucapnya sedih.
Helena dan teman-temannya tidak lagi berpikir untuk meminta bantuan dari Dinas Pendidikan setempat. Sebab pihak dinas pun tak pernah membantu mereka.
"Sewa mobil sampai Rp 1,5 juta terpaksa pakai uang sendiri, dinas tidak siapkan. Kita mengajar di sana selama tiga bulan. Kalau sembako habis kami turun (kembali ke kota) karena kami tidak diperhatikan," tutur guru yang telah mengajar selama 12 tahun ini.
Kalau sudah begitu tak ada pilihan lain, selama para guru kembali ke kota anak-anak didiknya juga kembali bekerja membantu orang tua mereka. Helena dan guru lainnya selalu senang sebab dengan keterbatasan seperti itu anak didik mereka selalu antusias belajar.
"Anak-anak di sana antusias meskipun tidak ada buku, pakaian, mereka akhirnya kembali bekerja ke hutan dan ke laut. Kalau kami kembali mereka kembali untuk belajar, " tutup guru SD kelas 4 ini.
Menurut Helena, ada sekitar 10-15 sekolah seperti itu di Kabupaten Keerom, Papua. Meskipun jumlah ini jauh berkurang dari sebelumnya, saat dia telah memasuki kelompok Persatuan Guru Republik Indonesia.
Helena juga tidak akan berhenti menyuarakan kelayakan pendidikan di pelosok Papua. Termasuk di dalam kongres PGRI yang dibuka hari ini.
"Mudah-mudahan ada perhatian dari kongres ini, salah satunya dari dinas," tutup Helena penuh harap.
// // (mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan ke tempat bertugasnya itu harus ditempuh dengan penuh perjuangan.
Baca SelengkapnyaBocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan
Baca SelengkapnyaPerjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.
Baca SelengkapnyaNasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaWanita yang bernama Dina ini dibuat kaget saat membuka amplop gajinya.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaNorma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.
Baca SelengkapnyaGaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan
Baca SelengkapnyaBerjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca SelengkapnyaTantangan yang dihadapinya bukan hanya soal jalanan yang rusak, tetapi juga hewan-hewan liar di sepanjang perjalanan.
Baca Selengkapnya