Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah guru SD di Papua menginap di hutan demi mengajar siswa

Kisah guru SD di Papua menginap di hutan demi mengajar siswa Ilustrasi. ©2013 Merdeka.com/mustiana lestari

Merdeka.com - Peningkatan dan pemerataan pendidikan yang kerap didengung-dengungkan pemerintah belum juga terjadi di tanah Papua. Kisah-kisah miris soal sulitnya guru dan murid menjalankan proses belajar mengajar di Papua seakan menjadi noda hitam bagi dunia pendidikan Indonesia.

Helena, guru SD Armopa 3 Keerom, Papua, menjadi satu dari sekian banyak guru yang memiliki cerita mengharukan soal sulitnya mengajar di Papua. Kabupaten yang berbatasan dengan Papua Nugini itu memiliki medan yang ekstrem untuk para guru.

"Di Bonggo, Keerom, kami mau masuk ke tempat tugas, SD Armopa 3, mengalami kesulitan transportasi. Sampai kami harus bermalam di tengah hutan," cerita Helena di kongres PGRI XXI, Istora Senayan, Jakarta, Rabu (3/7).

Orang lain juga bertanya?

Di tengah situasi seperti itu, Helena sempat terpikir untuk kembali pulang ke kota. Namun akhirnya dia melanjutkan perjalanan bersama empat temannya yang lain.

"Setelah ke dinas tidak ada bantuan kalau kami tinggalkan rasa-rasanya anak-anak siapa yang ngajar lagi," ucapnya sedih.

Helena dan teman-temannya tidak lagi berpikir untuk meminta bantuan dari Dinas Pendidikan setempat. Sebab pihak dinas pun tak pernah membantu mereka.

"Sewa mobil sampai Rp 1,5 juta terpaksa pakai uang sendiri, dinas tidak siapkan. Kita mengajar di sana selama tiga bulan. Kalau sembako habis kami turun (kembali ke kota) karena kami tidak diperhatikan," tutur guru yang telah mengajar selama 12 tahun ini.

Kalau sudah begitu tak ada pilihan lain, selama para guru kembali ke kota anak-anak didiknya juga kembali bekerja membantu orang tua mereka. Helena dan guru lainnya selalu senang sebab dengan keterbatasan seperti itu anak didik mereka selalu antusias belajar.

"Anak-anak di sana antusias meskipun tidak ada buku, pakaian, mereka akhirnya kembali bekerja ke hutan dan ke laut. Kalau kami kembali mereka kembali untuk belajar, " tutup guru SD kelas 4 ini.

Menurut Helena, ada sekitar 10-15 sekolah seperti itu di Kabupaten Keerom, Papua. Meskipun jumlah ini jauh berkurang dari sebelumnya, saat dia telah memasuki kelompok Persatuan Guru Republik Indonesia.

Helena juga tidak akan berhenti menyuarakan kelayakan pendidikan di pelosok Papua. Termasuk di dalam kongres PGRI yang dibuka hari ini.

"Mudah-mudahan ada perhatian dari kongres ini, salah satunya dari dinas," tutup Helena penuh harap.

// // (mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik
Wanita Ini Abadikan Momen saat Bertugas Jadi Guru PPPK di Daerah Terpencil Riau, Berangkat Pakai Perahu hingga Tidak Ada Aliran Listrik

Perjalanan ke tempat bertugasnya itu harus ditempuh dengan penuh perjuangan.

Baca Selengkapnya
Orang Tua ke Hutan Berbulan-bulan, Bocah Papua Ini Hanya Tinggal Berdua dengan Adiknya
Orang Tua ke Hutan Berbulan-bulan, Bocah Papua Ini Hanya Tinggal Berdua dengan Adiknya

Bocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.

Baca Selengkapnya
Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan
Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan

Guru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan

Baca Selengkapnya
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur
Viral Perjuangan Guru Mengajar di Sekolah Terpencil, Berangkat Lewati Jalan Berlumpur

Perjuangan guru yang mengajar di sekolah terpencil ini viral di tiktok, berangkat lewati jalan berlumpur hingga muara.

Baca Selengkapnya
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan

Nasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.

Baca Selengkapnya
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Begini Momen Perjuangan Guru yang Mengajar di Desa Terpencil

Bahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.

Baca Selengkapnya
Pertama Kali Gajian, Wanita Guru Honorer Ini Tak Menyangka Hanya Dapat Rp 150 Ribu Selama Sebulan Kerja
Pertama Kali Gajian, Wanita Guru Honorer Ini Tak Menyangka Hanya Dapat Rp 150 Ribu Selama Sebulan Kerja

Wanita yang bernama Dina ini dibuat kaget saat membuka amplop gajinya.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter

Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua

Baca Selengkapnya
Pengabdian Normayanti di Ujung Negeri, Demi Cerdaskan Putra Putri Ibu Pertiwi
Pengabdian Normayanti di Ujung Negeri, Demi Cerdaskan Putra Putri Ibu Pertiwi

Norma masuk dalam 43 guru peraih penghargaan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan.

Baca Selengkapnya
Kisah Guru Honorer Gaji Rp200 Ribu Sering Bantu Murid Kurang Mampu, Belikan Alat Tulis hingga Sepatu
Kisah Guru Honorer Gaji Rp200 Ribu Sering Bantu Murid Kurang Mampu, Belikan Alat Tulis hingga Sepatu

Gaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan

Baca Selengkapnya
Kisah Guru Honorer 36 Tahun Ngajar, Upah Tak Cukup Sampai jadi Pemulung Usai Mengajar
Kisah Guru Honorer 36 Tahun Ngajar, Upah Tak Cukup Sampai jadi Pemulung Usai Mengajar

Berjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.

Baca Selengkapnya
Guru di Pelosok Lebak Ini 30 Tahun Jalan Kaki untuk Mengajar, Pernah Jatuh ke Jurang hingga Diadang Hewan Liar
Guru di Pelosok Lebak Ini 30 Tahun Jalan Kaki untuk Mengajar, Pernah Jatuh ke Jurang hingga Diadang Hewan Liar

Tantangan yang dihadapinya bukan hanya soal jalanan yang rusak, tetapi juga hewan-hewan liar di sepanjang perjalanan.

Baca Selengkapnya