Kisah guru yang sangat dihormati di barak Kopassus
Merdeka.com - Kasus penganiayaan seorang guru hingga tewas oleh muridnya di Sampang Madura bikin geger seantero Nusantara. Peristiwa itu berawal ketika Budi Cahyono sedang mengajar kesenian dan HI tertidur di kelas itu. Dia kemudian menghampiri pelaku yang tidur dan mencoret mukanya dengan tinta.
Namun, HI tiba-tiba memukul sang guru. Pelaku juga mencegat sang guru setelah pulang sekolah dan memukul korban. Sesampainya di rumah, korban langsung pingsan, sehingga dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Sayangnya, nyawa sang guru tidak terselamatkan. Polisi pun menangkap bocah tersebut.
Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengaku terkejut dengan kasus ini. Sekjen FSGI, Heru Purnomo meminta kasus ini diusut tuntas agar tak terjadi kasus serupa. Dia tak habis pikir seorang murid bisa membunuh guru karena hukuman sepele.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
"Kejadian ini sudah di luar batas kewajaran sehingga harus menjadi perhatian dan efek jera kepada para siswa yang berpotensi melakukan tindak kekerasan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Sedangkan bagi para pendidik harus selalu menyadari bahwa dalam melaksanakan tugas ada risiko seperti itu," kata Heru.
Ada kisah menarik bagaimana dulu profesi guru sebagai pendidik sangat dihormati. Di barak-barak Kopassus, pada guru lah mereka menitipkan anak-anak saat pergi berperang.
Anta (80) seorang pensiunan prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD kini disebut Kopassus TNI AD), menceritakan dulu tentara sangat menghormati guru.
Saat itu para prajurit baret merah nyaris tak pernah berada di rumah. Mereka harus terus pergi ke medan perang atau menjalani latihan.
Dalam setiap operasi RPKAD selalu diterjunkan paling dulu. Anta merasakan operasi melawan DI/TII, PRRI/Permesta, Dwikora hingga penumpasan G30S PKI.
"Pada guru kami titip anak-anak kami. 'Pak, mohon dibimbing, diajari sopan santun dan tata krama. Bapaknya harus pergi perang, jarang di rumah'," kata Anta saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Jika guru memukul anak, orang tua nyaris tak pernah komplain. Mereka sadar itu bagian dari proses pendidikan. Apalagi anak tentara yang terkenal dengan sebutan 'anak kolong' dikenal nakal dan berani.
Prayitno, salah seorang anak RPKAD yang tinggal di Batujajar dan Cijantung juga membenarkan bagaimana dulu guru sangat dihormati. Dulu anak-anak tentara dititipkan pada guru karena bapaknya pergi bertempur.
Mengadu pada orang tua gara-gara dihukum guru, bukan dibela. Malah bisa-bisa pulang dipukul dengan kopelrim alias sabuk tentara. Pengalaman seperti itu lazim dirasakan para anak tentara.
"Kalau salah dihukum ya diterima saja," kata Prayitno.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang memberikan cahaya kepada para siswa, membimbing mereka melewati lorong ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaSetelah hampir empat dekade mengabdi sebagai pendidik, seorang guru ini akhirnya harus mengucapkan salam perpisahan kepada siswa-siswinya.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan ucapan terima kasih untuk guru saat perpisahan.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaBukan karena dimutasi, guru berseragam rapi tersebut dikabarkan resmi pensiun.
Baca SelengkapnyaKasus ini viral usai pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Supriyani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kendar
Baca SelengkapnyaBerikut potret pensiunan guru tersenyum bahagia bisa duduk di kursi kerja sang putra.
Baca SelengkapnyaDengan kata mutiara untuk guru, Anda bisa kembali mengingat jasa guru dalam kehidupanmu.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah haru pensiunan TNI AD mengasuh anak sahabatnya yang sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut duka mendalam oleh keluarga dan para tetangga.
Baca Selengkapnya