Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah haru Nenek Murip, perjuangan janda pemulung naik haji

Kisah haru Nenek Murip, perjuangan janda pemulung naik haji Nenek Murip naik haji. ©2017 merdeka.com/Mochammad Andriansyah

Merdeka.com - Nenek Murip, 70 tahun, pemulung asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur akhirnya memenuhi 'panggilan' ke Tanah Suci, Mekkah. Sejak puluhan tahun silam, nenek yang tinggal di Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren ini sudah bercita-cita menyempurnakan Rukun Islamnya yang kelima.

Seperti apa perjalanan Nenek Murip meraih mimpinya ke Tanah Suci? Sebagai seorang pemulung, mimpi memenuhi 'panggilan' Ilahi untuk berhaji sangat sulit terwujud. Mengingat mahalnya ongkos naik haji.

Namun, janda empat anak tidak patah arang. Di usianya yang waktu itu masih 30 tahun sekitar tahun 1987, dia berusaha keras mengumpulkan uang dari hasil mengumpulkan sampah disertai doa.

Sedikit demi sedikit, uang Nenek Murip terkumpul Rp 1 juta. Lantas dia menitipkan uang tersebut kepada teman baiknya. Hingga medio 2010, uang Rp 20 juta terkumpul.

"Kemudian uang itu saya daftarkan untuk ongkos naik haji," tutur Nenek Murip di Asrama Haji Surabaya, Jalan Sukolilo, Rabu (2/8).

Tahun 2011, di usianya yang mulai senja, Nenek Murip masih terus berusaha mengais rezeki dari sampah yang dipungutnya setiap hari. Tak hanya itu, keahlian memijat juga dimanfaatkannya untuk menabung.

"Dan Alhamdulillah, uang Rp 20 ribu sampai 50 ribu yang saya kumpulkan dari sampah dan mijat, dan saya tabung tiap hari bisa untuk berangkat haji," katanya.

Walhasil, buah dari doa dan ikhtiarnya selama bertahun-tahun, Tahun 2017 ini, Nenek Murip berangkat ke Tanah Suci. Dia masuk kelompok terbang (kloter) 18 jamaah calon haji (JCH) embarkasi Surabaya.

Di Tanah Suci nanti, Nenek Murip mengaku ingin berdoa agar dosa-dosanya selama hidup diampuni Allah. "Saya juga mendoakan anak-anak saya agar menjadi anak saleh dan bisa berhaji nantinya," akunya.

Nenek Murip dan kesederhanaannya

Sejak usia 30 tahun, Nenek Murip sudah gemar menabung demi cita-citanya berangkat berhaji. Sebagai janda dengan empat anak yang berprofesi sebagai pemulung dan tukang pijat, hidup Nenek Murip sangat sederhana.

Tiap hari dia hanya makan kerak (nasi kering) dengan lauk sayur. "Mbah (nenek) kalau makan cukup dengan daun singkong. Nggak pakai ikan," katanya.

Meski hidup sederhana, tidak membuat dia melupakan kegiatan sosial. Nenek Murip juga dikenal sangat peduli dengan sesama. Tak jarang, dia menyisihkan rezekinya untuk anak-anak yatim-piatu.

"Alhamdulillah rezeki itu selalu ada. Saya bekerja jadi pemulung dan tukang pijat, dapat uang. Sebagian saya kasih ke anak yatim dan orang miskin. Meskipun saya juga susah, tapi saya juga ingin beramal," tutupnya. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berangkat Haji Berkat Jual Kerupuk Keliling selama 38 Tahun, Kisah Nenek Asal Lombok Barat Ini Bikin Kagum
Berangkat Haji Berkat Jual Kerupuk Keliling selama 38 Tahun, Kisah Nenek Asal Lombok Barat Ini Bikin Kagum

Meski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji
Inspiratif, Begini Kisah Para Lansia di Jateng Tetap Semangat Tunaikan Ibadah Haji

Di antara mereka, ada seorang nenek berusia 99 tahun yang terlihat semangat untuk menunaikan ibadah haji

Baca Selengkapnya
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci
Perjuangan Suhriyeh, Kuli Panggul Wujudkan Impian ke Tanah Suci

Mbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak
Kisah Pemulung Lansia Asal Ponorogo Wujudkan Mimpi Berhaji, Pilih Menabung 26 Tahun daripada Dibiayai Anak

Setiap hari ia menabung seribu rupiah hingga Rp15 ribu.

Baca Selengkapnya
Kisah Perjuangan Holipah Penjual Bunga Tabur, 12 Tahun Menabung Akhirnya Bisa Naik Haji
Kisah Perjuangan Holipah Penjual Bunga Tabur, 12 Tahun Menabung Akhirnya Bisa Naik Haji

Holipah menyisihkan uang dari berjualan mulai dari Rp10.000 sampai Rp20.000 untuk tabungan pergi haji.

Baca Selengkapnya
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini
Kisah Supartono, Pemulung dan Tukang Becak Asal Ponorogo yang Berangkat Haji Tahun Ini

Kisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.

Baca Selengkapnya
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji
Cerita Mbah Tono, Pemulung Asal Ponorogo Naik Haji

Mbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji

Baca Selengkapnya
Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan
Kisah Pemulung Asal Mojokerto Berangkat Haji Bareng Istri, Sempat Pesimis karena Status Pekerjaan

Pasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung

Baca Selengkapnya
Daftar Diam-diam, Nenek Tukang Pijat Bayi Berusia 100 Tahun di Probolinggo Ini Berhasil Wujudkan Impian Pergi Haji
Daftar Diam-diam, Nenek Tukang Pijat Bayi Berusia 100 Tahun di Probolinggo Ini Berhasil Wujudkan Impian Pergi Haji

Bertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji

Baca Selengkapnya
Sisihkan Rp10 Ribu Selama 24 Tahun dari Memijat, Mbah Supiyah Akhirnya Naik Haji
Sisihkan Rp10 Ribu Selama 24 Tahun dari Memijat, Mbah Supiyah Akhirnya Naik Haji

Mbah Supyah pun bercerita, jika ia menjalani profesi sebagai tukang pijat keliling ini sejak usia 17 tahun.

Baca Selengkapnya
Kisah Nurasik, Bersyukur Bisa Berhaji di Usia 82 Tahun
Kisah Nurasik, Bersyukur Bisa Berhaji di Usia 82 Tahun

Nurasik tahun ini berhaji bersama anak perempuannya.

Baca Selengkapnya
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri
Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri

Juru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya

Baca Selengkapnya