Kisah haru prajurit TNI jadi guru di perbatasan
Merdeka.com - Kopda Nasru Jaman dan Kopda Syarif, adalah dua anggota Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad yang sedang bertugas di perbatasan Indonesia dan Republik Demokratis Timor Leste. Mereka terpanggil untuk mengajar anak-anak sekolah dasar di sana.
Saat itu keduanya merasa terenyuh melihat kurangnya guru daerah Manusasi. Kopda Nasru dan Kopda Jamil pun menawarkan diri untuk mengajar di sela-sela tugas utama mereka menjaga keamanan di perbatasan.
"Kami ditugaskan di NTT untuk menjaga perbatasan RI-RDTL itu memang menjadi tugas pokok kami, namun kami melihat kondisi di wilayah tanggung jawab kami di daerah Manusasi melihat sekolah dengan keterbatasan guru yang ada dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak generasi penerus bangsa kami merasa terpanggil," kata tamtama TNI AD ini.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Siapa yang menjadi guru Trisutji Kamal di luar negeri? Tak hanya itu, ia juga belajar dengan komponis Henk Badings, komponis Belanda kelahiran Bandung dan Boris Blacher dari Jerman.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan Kasad Maruli bersama prajurit TNI? Sebuah video memperlihatkan Kasad bermain panco dengan prajurit TNI.
-
Siapa yang melamar menjadi guru? Saya yang bertanda tangan di bawah ini:Nama : Safitri RahayuTempat/tanggal lahir : Magelang, 23 April 1996Agama : IslamPendidikan terakhir : Universitas PadjajaranGelar : Sarjana PendidikanAgama : IslamAlamat : Jalan Surabaya No. 59 Kota MalangNomor Telepon : 081234567890 Mengajukan lamaran untuk menjadi tenaga pengajar di SD Harapan Nusantara, Malang.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
Setiap Jumat pagi mereka berangkat ke sekolah SD di Manusasi. Mereka memberikan materi IPS, Geografi, PBB dan Bela Negara.
"Murid kami seluruhnya 70 orang," ucapnya bangga.
Kepala sekolah SD di Manusasi, Agustinus mengaku senang dengan keberadaan Kopda Nasru dan Kopda Syarif. Kesan galak dan seram seorang tentara tak tampak saat keduanya mengajar.
"Kami sangat terbantu sekali mereka mampu merubah karakter dan mewarnai anak anak menjadi lebih disiplin dan semangat dalam menempuh cita citanya," kata Agustinus.
"Sudah menjadi panggilan jiwa setiap prajurit untuk dapat mengabdikan dirinya dalam membantu mengatasi kesulitan masyarakat di sekelilingnya. Berbuat terbaik, tulus dan ikhlas menjadi bagian dari motivasi dalam pelaksanaan tugas," kata Kapen Kostrad, Letnan Kolonel Inf Agus Bhakti soal pengabdian dua prajuritnya itu. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Danrem menekankan kepada prajurit Satgas yang baru agar melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional.
Baca SelengkapnyaBahkan, para guru ini harus menggunakan perahu untuk menuju ke tempat sekolah tersebut.
Baca SelengkapnyaIsinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaGuru yang dulunya penuh wibawa di ruang kelas kini harus berjuang mengais rezeki di tengah keramaian terminal.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita inspiratif tiga putra suku anak dalam Jambi hingga berhasil jadi polisi.
Baca SelengkapnyaMomen mengharukan dua saudara anggota TNI terpisah 5 tahun dan bertemu di Papua saat penugasan. Simak berikut ini.
Baca SelengkapnyaMereka mendapatkan kesempatan lanjutan sekolah pada 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan panglima TNI yang bahagia melihat anak prajuritnya yang pandai mengaji.
Baca SelengkapnyaPerjuangan para prajurit TNI yang harus bersiaga menjaga perbatasan
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI rela suapi anak Papua sebelum berangkat ke sekolah.
Baca SelengkapnyaPrajurit Korps Marinir TNI AL ajarkan cara bertahan hidup di hutan kepada prajurit Angkatan Darat Jepang dan Singapura di Hutan Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPemerintah membuka kesempatan guru honorer belum sarjanan jadi PPPK.
Baca Selengkapnya