Kisah heroik 3 marinir bongkar penipuan berkedok lowongan kerja
Merdeka.com - Tiga orang prajurit Marinir dari Batalyon Infanteri 5 Pasmar 1 Surabaya Kopda Mar Bambang Subianto, Praka Mar Joko dan Pratu Mar Maagus Sepriadi, berhasil meringkus pelaku penipuan berkedok lowongan kerja, Nufi Ridwan. Penangkapan itu terjadi di Stasiun Pasar Turi Surabaya.
Nufi Ridwan warga Desa Brangkal, Kecamatan Parengan melakukan aksi kejahatannya dengan menyamar sebagai petugas PT KAI Daops 8. Dia mengaku dapat jatah untuk memasukkan satu orang calon pegawai di PT. KAI.
Marstiana gadis (18) baru lulus SMA yang sedang mencari pekerjaan seketika itu tergiur iming-iming pelaku yang tidak lain tetangga desanya sendiri.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana pelaku menjalankan modus penipuan ini? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Salah satu keluarga saya ada yang kena (Marstiana). Itu penipuan lowongan kerjaan di PT Kereta Api Indonesia (KAI) pelaku minta Rp 14 juta," kata Kopda Mar Bambang Subianto saat dihubungi merdeka.com, Selasa (28/7).
Lanjut Bambang, Marstiana yang curiga ditipu kemudian menghubunginya. Lalu dia menyusun skenario untuk menjebak pelaku. Bambang tidak sendiri, ada dua prajurit Marinir dari Batalyon Infanteri 5 Pasmar 1 yang ikut membantu meringkus pelaku penipuan tersebut yakni, Praka Mar Joko dan Pratu Mar Maagus Sepriadi.
"Saya sama dua teman yang kebetulan anggota TNI juga ikut menangkap. Ini ketiga kali ketemuan antara korban dengan pelaku, paginya ngajak ketemu lagi, saat itu langsung kita tangkap," terangnya.
"Kita interograsi kita tanya-tanya. masih berkelit, minta nomor awalnya enggak dikasih, pas didesak baru dia mau ngasih. Saya enggak minta apa-apa, saya mita uang dikembalikan, dia bilang enggak ada duit, pas kita desak lagi baru bilang ada duit Rp 5.600.000. Sisanya masih Rp 8.400.000. Intinya bagaimana supaya uang kembali," imbuhnya.
Kasus itu, kata Bambang tidak dilaporkan kepada polisi. Sebab, keluarga pelaku punya itikad untuk mengembalikan uang tersebut.
"Ini mau diselesaikan secara kekeluargaan. Orang tuanya sudah ketemu dengan kita, katanya mau bertangung jawab, istrinya juga mau bertangung jawab," pungkas dia.
Dari beberapa pengakuan pelaku telah banyak menipu korbannya dengan modus yang sama. Rata-rata yang menjadi korban adalah wanita usia remaja lulus sekolah yang sedang mencari pekerjaan. Bahkan saat pelaku ditangkap ada salah seorang wanita korban penipuan Nufi Ridwan sedang menghubungi pelaku.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar video mengenai pengakuan sejumlah korban interview bodong.
Baca SelengkapnyaKeempat pelaku berpura-pura sebagai pegawai bank untuk mengelabui korbannya.
Baca SelengkapnyaDari para korban total tersangka mendapatkan uang sebesar Rp7,4 miliar.
Baca SelengkapnyaSatreskrim Polrestabes Makassar menetapkan dua lagi tersangka kasus joki CPNS Kemenkumham. Dua tersangka baru yakni AL dan S.
Baca SelengkapnyaSementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.
Baca SelengkapnyaMereka beraksi dengan peran-peran yang berbeda. Adapun, sasarannya adalah pedagang emas.
Baca SelengkapnyaTiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaModus pelaku adalah menjanjikan korban masuk menjadi anggota TNI
Baca SelengkapnyaHimawan berharap agar masyarakat harus lebih teliti dalam menerima setiap informasi.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaAksi penyamaran juga tidak luput harus dilakukan oleh seorang Polwan untuk mengungkapkan suatu kasus
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca Selengkapnya