Kisah heroik Jenderal Jasin maju hentikan perang Brimob vs TNI
Merdeka.com - Pertengkaran antara TNI dan Brimob rupanya sudah sejak lama, dan bukan cuma di Batam saja. Di tahun 1950an kisah serupa sudah terjadi di tempat lain.
Saat itu Brimob masih bernama Mobiele Brigade. Di Maluku, ada dua kompi yang bermarkas di Ambon dan Tantui, yang berjarak 8 km dari Ambon. Lokasinya asrama Tantui berada di perbukitan. Sementara komandannya bernama Lesnusa. Satu kompi berkekuatan sekitar 100 orang.
Dua kompi itu kebanyakan pemuda Maluku. Mereka direkrut kepolisian untuk menghindarkan para pemuda Ambon dari ajakan Republik Maluku Selatan (RMS) untuk memberontak.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa yang terjadi di Batam dan Tanjungpinang? Sebelumnya, sejumlah media di Kepulauan Riau memberitakan adanya informasi akan terjadi tsunami akibat aktivitas seismik pada Selasa (17/9) di Kota Batam dan Tanjungpinang, sehingga meresahkan masyarakat.
-
Kapan Brimob dibentuk? Satuan elite ini lahir pada tanggal 14 November 1946.
Suatu hari, seorang anggota Mobiele Brigade berkelahi dengan tentara. Penyebabnya sepele, cuma gara-gara rebutan pacar. Akhirnya si anggota MB ditahan oleh Corps Polisi Militer (CPM).
Lesnusa segera memerintahkan wakilnya, Soedirman ke tempat CPM untuk meminta penjelasan. Namun malah Soedirman ikut ditahan tanpa alasan yang jelas.
Kisah ini ditulis dalam Buku Memoar Jasin Sang Polisi Pejuang: Meluruskan Sejarah Kepolisian Indonesia yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta tahun 2010.
Amarah para anggota Mobiele Brigade memuncak. Mereka naik empat truk dengan senjata lengkap dan menyerang markas CPM. Pasukan polisi militer dilucuti, para tahanan dilepaskan dari sel. Mereka bergerak tanpa seizin Lesnusa.
Komandan Militer Maluku Kolonel Soekawati berang atas tindakan ini. Dia mengambil langkah keras dan mengultimatum pasukan Mobiele Brigade menyerahkan diri. Jika ultimatum tak dipenuhi, markas Tantui akan diserbu. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo, Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaPotret lawas mendiang Jenderal Besar AH Nasution saat masih berseragam militer bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaIndonesia pernah memiliki seorang Panglima TNI termuda yang menjabat saat masih berusia 19 tahun, ia adalah Jenderal besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman.
Baca SelengkapnyaPanglima Perang dari Riau ini terlibat langsung dalam peperangan melawan Belanda di Sumatera Barat di bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca SelengkapnyaIa memproklamasikan kedudukan Kalimantan sebagai bagian dari Republik Indonesia yang dikenal dengan Proklamasi 17 Mei 1949.
Baca SelengkapnyaSalah satu rekam jejak K.H Abbas terlihat saat melawan penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaHari Juang Polri yang jatuh pada 21 Agustus tidak bisa dilepaskan dari sosok M Jasin.
Baca SelengkapnyaKeberadaan polisi istimewa menjadi cikal bakal berdirinya Brimob Polri
Baca SelengkapnyaPara jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaDirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.
Baca Selengkapnya