Kisah heroik Kopassus kibarkan merah putih di tengah hujan peluru
Merdeka.com - Operasi Seroja tak hanya menyisakan luka, tapi juga ribuan kenangan yang tak terlupakan bagi setiap prajurit yang dilibatkan. Banyak kisah-kisah heroik dalam pertempuran merebut Kota Dili, Timor Timur dari tangan Fretilin.
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga dilibatkan dalam pertempuran itu. Pasukan elite TNI Angkatan Darat itu diterjunkan dari udara bersama 35 prajurit Yonif Linud 501 Kostrad.
19 Prajurit Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha/sekarang Kopassus) diterjunkan dari udara. Mereka bertugas merebut lokasi-lokasi strategis dari tangan musuh, yakni kantor gubernur, lapangan terbang dan pelabuhan. Tugas lainnya adalah membantu mengamankan Korps Marinir yang akan masuk melalui laut.
-
Mengapa Letnan Komarudin dianggap kebal peluru oleh anak buahnya? Kebal Peluru Anak buahnya menyebut Letnan Komarudin kebal peluru karena diyakini memiliki garis keturunan dari Bantengwareng, salah satu panglima perang Pasukan Diponegoro. Berkat darah keturunan dari orang-orang sakti tersebut, banyak anggota pasukannya percaya bahwa ia kebal terhadap senjata apa pun.
-
Mengapa tokoh PKI tersebut tidak merasakan sakit saat ditembak? Namun beberapa kali ditembak, dia sama sekali tidak merasa kesakitan. Lurah tersebut ternyata memiliki jimat di celana
-
Apa yang membuat Letnan Komarudin dikenal sebagai sosok yang kebal peluru? Pria kelahiran Maluku Tenggara ini dikenal sebagai sosok yang kebal peluru oleh anak buahnya.Kisah ini sering diceritakan oleh para mantan anak buahnya. Dalam setiap pertempuran yang dilaluinya, Letnan Komarudin selalu dikenal sebagai sosok yang pemberani dan kebal peluru.
-
Kenapa Kopassus hanya membawa sedikit peluru? Agum pun memerintahkan anak buahnya tidak membawa banyak peluru dan granat. Menurutnya hal itu tak berguna dan malah menciptakan kesan menakutkan bagi warga desa. Setiap prajurit hanya dibekali 10 butir peluru. Selesai patroli dicek lagi berapa jumlah peluru yang terpakai. “Karena sebagai pasukan khusus, satu peluru itu ya satu nyawa,“ tegas Agum.
-
Apa yang dirasakan Bintara TNI? Saat dihampiri sang perekam video, dia lantas nampak berkaca-kaca. Dia mengungkap rasa bangga terhadap sang putra yang kini bakal menjadi calon abdi negara berpangkat lebih tinggi dari ayahnya sendiri.
-
Siapa prajurit Kopassus yang gugur di Timor Timur? Masjid ini dinamai Suparlan, salah satu prajurit legendaris korps baret merah. Suparlan gugur saat bertempur di Timor Timur tahun 1983.
Pertempuran itu dilukiskan dalam buku biografi 'Letjen (Purn) Soegito: Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen', yang ditulis Beny Adrian. Cetakan pertama tahun 2015, yang diterbitkan PT Gramedia, Jakarta.
Jelang Subuh, tepatnya tanggal 7 Desember 1975, seluruh pasukan diterjunkan dari pesawat Hercules C-130. Belum mencapai tanah, hujan tembakan sudah bermunculan. Akibatnya, beberapa prajurit tewas terkena peluru saat payung masih mengembang.
Operasi Seroja ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975Sebagai perwira, Mayor Atang Sutresna mendapat tugas tambahan, dalam Operasi Seroja, ditunjuk sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur). Dia diperintahkan membawa bendera merah putih. Tujuannya hanya satu, memberi tanda lokasi yang sudah direbut dari tangan musuh.
Semula, tugas ini dipandang mudah. Apalagi, informasi intelijen menyebutkan Tropaz dan Fretilin diyakini seperti hansip dan kamra. Setelah terjun ke medan pertempuran, ternyata informasi tersebut salah, musuh menembaki pasukan TNI secara membabi buta.
Tugas semakin berat karena tempat pengibaran bendera berada di tengah lapangan, depan kantor gubernur, sebuah lokasi yang sangat terbuka dari tembakan musuh. Hanya prajurit nekat yang bisa melakukannya.
Setelah mencapai darat, Mayor Atang segera memberikan tugas tersebut kepada dua prajuritnya, yakni Koptu Sugeng dan Koptu Suhar. Sedangkan dia memberikan tembakan perlindungan, sekaligus mengalihkan perhatian musuh.
Koptu Sugeng dan Koptu Suhar langsung berlari menuju lokasi pengibaran bendera. Dengan cepat, bendera Fretilin segera diturunkan, diganti dengan merah putih. Sementara, suara desingan peluru sudah semakin dekat.
Merah putih baru setengah naik, satu peluru mengenai kaki Koptu Sugeng. Tapi hal itu tidak meruntuhkan semangatnya. Dia hanya berucap singkat, "Har, aku kena."
Operasi Seroja ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975Kata-kata itu ditanggapi dingin oleh Koptu Suhar. Dia tetap mengerek bendera agar segera mencapai puncaknya. Bunyi desing peluru juga semakin banyak.
Tak lama, pengerekan bendera selesai. Keduanya langsung mencari tempat perlindungan. Mereka juga melaporkan hasil penugasannya pada Mayor Atang. Sementara Koptu Sugeng memeriksa kakinya yang terkena tembakan, setelah dicek, ternyata peluru hanya mengenai kantong minumannya.
Hujan tembakan membuat Mayor Atang geregetan untuk menyudahinya. Dia berusaha bergerak mendekati lokasi persembunyian musuh. Namun, niat tersebut tidak disetujui anak buahnya, koptu Sugeng.
"Pak, tembakan masih ramai dari situ," ujar Sugeng sembari menunjuk ke salah satu lokasi.
Kekhawatiran anak buahnya tidak ditanggapi oleh Mayor Atang. Dia tetap berusaha keluar dari tempat perlindungannya. Malang, baru 25 meter, peluru Fretilin menembus perutnya. Satu peluru lainnya, tepat mengenai kepala.
Bendera Merah Putih berkibar di tengah pertempuran. Tapi hari itu Kopassus kehilangan seorang perwira terbaiknya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini momen menegangkan prajurit TNI baku tembak dengan KST di Papua. Tetap tenang walau diberondong peluru.
Baca SelengkapnyaAksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.
Baca SelengkapnyaKeberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok Komandan Kopassus yang bernyali besar saat Operasi Seroja di Timtim.
Baca SelengkapnyaKeberanian Pangeran Diponegoro membuat penjajah berang. Mereka mencoba membunuh Pangeran Diponegoro tapi selalu gagal.
Baca SelengkapnyaAnggota Paskibraka ini kedapatan hampir pingsan. Sampai-sampai teman-teman di sisinya memegangi belakangnya agar tak jatuh.
Baca SelengkapnyaMisi itu berhasil menyelamatkan seluruh anggota TNI dan Polri yang dikepung. Di sisi lain, tak jatuh satu pun korban dari warga sipil.
Baca SelengkapnyaBenda itu melingkar di pinggang Soeharto. Tak pernah lepas selama peperangan.
Baca SelengkapnyaMeraih baret merah dan brevet komando, simbol kebanggaan unit ini, bukanlah hal yang bisa dianggap enteng.
Baca SelengkapnyaKopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus! Berikut kata-kata ucapan selamat HUT Kopassus.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Kopassus datang ke pelantikan sang anak untuk jadi Polisi, bangga, cium kening, dan sang anak cium kaki ibunda.
Baca SelengkapnyaKata-kata TNI berguna untuk meningkatkan semangat nasionalisme, agar kecintaan terhadap NKRI semakin bertambah.
Baca Selengkapnya